produksi. Di samping itu, produksi bersih juga melibatkan upaya-upaya untuk meningkatkan efisiensi penggunaan bahan baku, bahan penunjang dan energi di seluruh
tahapan produksi. Menurut Kementerian Lingkungan Hidup 2004, prinsip-prinsip pokok dalam
strategi produksi bersih dituangkan dalam 5R re-think, re - use, reduction, recovery and recycle adalah :
1. Re-think adalah suatu konsep pemikiran yang harus dimiliki pada saat awal kegiatan
akan beroperasi. Implikasi dari re-think adalah: perubahan dalam pola produksi dan konsumsi yang berlaku baik pada proses maupun produk yang dihasilkan sehingga
perlu dipahami secara benar analisis daur hidup produk. Upaya produksi bersih ini tidak akan berhasil tanpa adanya perubahan dalam pola pikir, sikap dan tingkah laku
dari semua pihak terkait baik pemerintah, masyarakat maupun kalangan dunia usaha.
2. Reuse atau penggunaan kembali adalah teknologi yang memungkinkan suatu limbah
dapat digunakan kembali tanpa mengalami perlakuan fisika, kimia, dan biologi. Implikasi dari re-use adalah penggunaan kembali un-treated water, pemakaian
kemasan bahan kimia untuk bahan kimia sejenis.
3. Reduction atau pengurangan limbah pada sumbernya adalah teknologi yang dapat
mengurangi atau mencegah timbulnya pencemaran di awal produksi. Implikasi dari reduction adalah mengurangi dan meminimalisasi penggunaan bahan baku, air dan
energi serta menghindari pemakaian bahan baku berbahaya dan beracun serta mereduksi terbentuknya limbah pada sumbernya, sehingga mencegah dari atau
mengurangi timbulnya masalah pencemaran dan kerusakan lingkungan serta resikonya terhadap manusia.
4. Recovery adalah teknologi untuk memisahkan suatu bahan atau energi dari suatu
limbah untuk kemudian dikembalikan ke dalam proses produksi dengan atau tanpa perlakuan fisika, kimia, dan biologi. Implikasi recovery adalah : Me-recover krom pada
limbah padat dari industri kulit, me-recover timah hitam dari limbah aki bekas dan lain- lain.
5. Recycling atau daur ulang adalah teknologi yang berfungsi untuk memanfaatkan
limbah dengan memproses kembali ke proses semula yang dapat dicapai melalui perlakuan fisika, kimia, dan biologi. Implikasi recycling adalah: daur ulang limbah
plastik menjadi bijih plastik, daur ulang air proses, energi dan lain-lain. Prinsip-prinsip tersebut lebih diarahkan pada pengaturan diri sendiri self
regulation daripada pengaturan secara commond and control. Jadi pelaksanaan program produksi bersih ini tidak hanya mengandalkan peraturan pemerintah saja, tetapi
lebih didasarkan pada kesadaran untuk mengubah sikap dan perilaku seluruh
stakeholder. Keuntungan penerapan produksi bersih adalah: mengurangi terbentuknya pencemar, mencegah berpindahnya pencemar dari suatu media ke media lain,
mengurangi resiko terhadap kesehatan manusia dan lingkungan, memberikan peluang untuk mencapai sistem manajemen lingkungan, mengurangi biaya pentaatan hukum,
menghindari biaya pembersihan lingkungan, dan memberi keunggulan daya saing di pasar internasional Noor, 2006.
Produksi bersih dilakukan dengan cara mengharmonisasikan upaya perlindungan lingkungan dengan kegiatan pembangunan atau pertumbuhan ekonomi. Penerapan
produksi bersih dapat: 1. Memberikan peluang keuntungan ekonomi, sebab di dalam produksi bersih terdapat
strategi pencegahan pencemaran pada sumbernya yaitu mencegah terbentuknya limbah secara dini, yang dapat mengurangi biaya investasi untuk pengolahan dan
pembuangan limbah atau upaya perbaikan lingkungan. 2. Mencegah terjadinya pencemaran dan perusakan lingkungan melalui pengurangan
limbah, daur ulang, pengolahan dan pembuangan yang aman. 3. Memelihara dan memperkuat pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang melalui
penerapan proses produksi dan penggunaan bahan baku dan energi yang lebih efisien konservasi sumberdaya, bahan baku dan energi.
4. Mendukung prinsip
environmental equity dalam rangka pembangunan berkelanjutan. 5. Mencegah atau memperlambat terjadinya degradasi lingkungan dan memanfaatkan
sumberdaya alam melalui penerapan daur ulang limbah di dalam proses. 6. Memelihara
ekosistem lingkungan.
7. Memperkuat daya saing produk di pasar internasional. Strategi produksi bersih mempunyai arti yang luas karena didalamnya termasuk
upaya pencegahan pencemaran melalui pilihan jenis proses yang ramah lingkungan,
minimalisasi limbah, analisis daur hidup dan teknologi bersih. Dengan adanya perkembangan dan perubahan cara pandang dalam pengelolaan limbah, konsep
produksi bersih menjadi pilihan kebijaksanaan pemerintah untuk mewujudkan pembangunan yang berwawasan lingkungan.
2.3 Pengolahan Kelapa Sawit