4
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Mikroorganisme Penyebab Pustul Bakteri
Xanthomonas campestris pv. glycines merupakan bakteri penyebab penyakit pustul pada tanaman kedelai Moffet dan Croft 1983. Sinonimnya adalah Xanthomonas
campestris pv. phaseoli Semangun 1991. Berdasarkan homologi DNA-DNA, Xanthomonas campestris pv. glycines diusulkan namanya menjadi Xanthomonas
axonopodis pv. glycines Vauterin 2000. Morfologi sel Xag berbentuk batang, berukuran 0,5-0,9 x 1,4-2,4
ยต m, mempunyai
satu flagela polar dan bersifat Gram negatif. Pada medium Beef Infusion Agar koloninya berwarna kuning pucat dan semakin lama akan menjadi kuning tua, berukuran kecil, dan
sirkuler dengan tepian yang halus. Bakteri ini sangat cepat menghidrolisis pati, menghasilkan auksin, bakteriosin, dan eksopolisakarida Sinclair dan Beckman 1989.
Sebagai anggota dari genus Xanthomonas , bakteri ini bersifat oksidatif, dan aerobik obligat Briyant et al. 1979. Sedangkan menurut Lelliot dan Stead 1987, patovar-
patovar X. campestris mempunyai sifat Gram negatif, katalase positif, pertumbuhan terhambat oleh 0,02-0,1 TZC triphenyl tetrazolium chloride, koloni berwarna kuning
madu pada medium kentang agar dekstrosa, dan melakukan respirasi aerobik. Temperatur optimum pertumbuhan bakteri ini adalah berkisar 30-33
o
C, temperatur maksimum 38
o
C dan temperatur minimum 10
o
C. Bakteri ini sangat sesuai untuk berkembang dengan baik di daerah beriklim hangat Kennedy dan Tachibana 1973.
Genom Xag terdiri atas kromosom dan dilaporkan beberapa spesies Xanthomonas mengandung plasmid-plasmid kriptik Kado 1992. Widjaya 1996 melaporkan bahwa
Xag YR32 mempunyai satu kromosom sirkuler dengan ukuran sekitar 5020 kilo pasang basa kb. Berdasarkan pada hasil analisis menggunakan pulse field gel electrophoresis
PFGE, diketahui bahwa strain Xag YR32 memiliki plasmid indigenous yang berukuran lebih dari 10,5 kb Suwanto 1994b. Pada strain lain, Rosana et al. 1995 melaporkan
bahwa strain Xag 8ra mempunyai satu kromosom sirkuler dan diduga memiliki plasmid endogenous. Sementara itu, pada strain Xag 333 dari Brazil diperoleh adanya dua
plasmid indigenous multikopi yang masing-masing berukuran sekitar 25 kb dan 1,7 kb Baldini 1999. Selanjutnya Sharma et al. 1994 melaporkan bahwa strain Xag yang
diisolasi dari tanaman kedelai dari Maharashtra, India, memiliki dua jenis plasmid kriptik yang masing-masing ukuran 1,5 kb dan 25 kb. Genom X. campestris mengandung
molekul G+C DNA berkisar 63-71 Bradbury 1984.
5
2.2 Gejala dan Epidemiologi Penyakit Pustul Bakteri