Proses silase secara kimiawi Proses silase secara biologis

1 Cara pembuatan silase relatif mudah dan sederhana. 2 Pembuatan silase tidak tergantung jumlah bahan mentah dan keadaan cuaca. 3 Modal yang diperlukan relatif kecil walaupun induk produksi berskala besar. 4 Tidak ada bahan yang terbuang dan tidak mencemari lingkungan. 5 Kesulitan dalam penyimpanan dan transportasi karena produk berbentuk cair.

2.2.1 Proses silase secara kimiawi

Proses pembuatan silase secara kimia pada umumnya menggunakan jenis asam mineral, asam organik atau campuran dari kedua jenis asam tersebut. Faktor lain yang dapat mempengaruhi penggunaan jenis asam tersebut adalah harga dan kemudahannya diperoleh di pasaran serta kondisi lingkungan setempat Afrianto dan Liviawaty 1989 . Senyawa asam tersebut berfungsi untuk melunakkan jaringan dan menurunkan derajat keasaman pH dari bahan. Akibatnya, enzim proteolitik yang terdapat dalam bahan ikan akan aktif memecah protein senyawa kompleks menjadi senyawa asam amino senyawa sederhana yang bersifat larut dalam air Junianto 2004 . Asam organik yang digunakan umumnya berupa asam formiat dan asam propionat, hanya saja harganya relatif mahal bila dibandingkan dengan asam mineral. Penggunaan asam ini dapat menghasilkan silase yang tidak terlalu asam sehingga dapat langsung digunakan sebagai campuran makanan ikan maupun ternak lain tanpa harus dinetralkan terlebih dahulu. Sedangkan asam mineral, meskipun relatif murah, sering menghasilkan silase yang sangat asam sehingga perlu dinetralkan terlebih dahulu sebelum digunakan sebagai campuran dalam makanan ikan atau ternak. Untuk mengurangi tingkat keasaman, silase yang dibuat dengan penambahan asam mineral perlu dicampur dengan sejumlah batu kapur sehingga pH-nya menjadi netral. Selain menghasilkan silase yang sangat asam, asam mineral juga mempunyai sifat korosif terhadap logam. Sehingga peralatan yang digunakan dalam proses pembuatan silase harus lebih tahan terhadap pengaruh asam yang kuat, misalnya dari bahan plastik Afrianto dan Liviawaty 1989 .

2.2.2 Proses silase secara biologis

Proses silase secara biologis murni terjadi apabila tidak digunakan bahan kimia dan cara ini biasa disebut sebagai cara fermentasi. Pada proses ini biasanya ditambahkan mikroorganisme tertentu dengan jumlah yang cukup kemudian diinkubasi pada suhu optimum bakteri tersebut berkisar 30 o C dan dalam kondisi anaerob. Waktu fermentasi biasanya akan berlangsung relatif lama lebih dari 10 hari, ditandai dengan hancurnya daging dan rapuhnya tulang, sehingga bentuk akhir menjadi seperti bubur Jatmiko 2002 . Pada pembuatan silase secara biologis diperlukan sumber bakteri asam laktat dan sumber karbohidrat. Proses ini hanya cocok untuk ikan-ikan kecil seperti ikan teri atau sisa-sisa olahan yang mempunyai kandungan lemak yang rendah kurang dari 1 . Suryani et al. 2005 . Bahan yang mengandung karbohidrat yang tinggi berfungsi sebagai perangsang berlangsungnya fermentasi. Pada kondisi yang baik, antara lain ketersediaan bahan yang mengandung karbohidrat tinggi, bakteri asam laktat dapat berkembang biak dengan cepat Fadjriasari 2003 .

2.3 Bakteri Asam Laktat