Kadar lemak AOAC, 1995 Derajat deasetilasi Robert 1997

3.4.4 Kadar lemak AOAC, 1995

Metode yang digunakan dalam analisa lemak adalah metode ekstraksi soxhlet . Labu lemak yang akan digunakan dikeringkan di dalan oven, lalu didinginkan dalam desikator dan ditimbang beratnya. Sampel sebanyak 5 g dibungkus dengan kertas saring dan dimasukkan ke dalam alat ekstraksi soxhlet. Alat kondensor diletakkan di atasnya dan labu lemak diletakkan di bawahnya. Pelarut heksan dimasukkan ke dalam labu lemak secukupnya. Selanjutnya dilakukan refluks selama minimal 5 jam sampai pelarut yang turun kembali ke dalam labu lemak terlihat jernih. Pelarut yang ada dalam labu lemak didestilasi, dan pelarut ditampung kembali. Labu lemak yang berisi hasil ekstraksi kemudian dipanaskan di dalam oven pada suhu 105 o C, lalu didinginkan dalam desikator. Selanjutnya labu beserta lemak didalamnya ditimbang. Perhitungan : Keterangan : A = Berat labu dan lemak awal sebelum ekstraksi B = Berat labu lemak kosong C = Berat labu dan lemak akhir setelah ekstraksi

3.4.5 Derajat deasetilasi Robert 1997

Derajat deasetilasi kitosan dapat dideteksi dengan menggunakan spektrofotometer infra merah pada frekuensi berkisar antara 4000 cm -1 sampai 400 cm -1 . Sampel kitosan sebanyak 2 mg dan 200 mg KBr dicampurkan dan dihancurkan dengan mortar. Campuran yang telah homogen tersebut ditempatkan dalam alat pengepresan dan dicetak menjadi pelet dengan tekanan 8 ton. Setelah persiapan selesai, selanjutnya derajat deasetilasi khitosan diukur dengan menggunakan spektrofotometer infra merah. Kadar lemak = B A B C − − x 100 Pengukuran derajat deasetilasi diperoleh dari gambar kurva yang dihasilkan spektrofotometer. Puncak tertinggi dicatat dan diukur dari garis dasar yang dipilih. Perhitungan : po = Jarak antar garis dasar dengan garis singgung antar dua puncak tertinggi dengan panjang gelombang 1655 cm -1 dan atau 3450 cm -1 p = Jarak antar garis dasar dengan lembah terendah pada panjang gelombang 1655 cm -1 dan atau 3450 cm -1 Perbandingan absorbansi dilakukan pada panjang gelombang 1655 cm -1 dengan panjang gelombang 3450 cm -1 . Derajat deasetilasi dihitung dengan menggunakan rumus : A 1655 = Absorbansi pada panjang gelombang 1655 cm -1 A 3450 = Absorbansi pada panjang gelombang 3450 cm -1 1.33 = Konstanta untuk derajat deasetilasi yang sempurna

3.5 Rancangan Percobaan