Uji Linearitas Uji Multikolinearitas Uji Hipotesis

62 garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya Imam Ghozali, 2001:77.

3.8.2 Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model linear yang digunakan sudah benar atau tidak. Dalam penelitian ini uji linearitas yang digunakan adalah uji Durbin Waston DW. Uji ini dilakukan untuk melihat ada tidaknya autokorelasi dalam suatu model regresi. Uji Durbin-Watson digunakan untuk autokorelasi tingkat satu, dan mensyaratkan adanya intercept konstanta dalam model regresi. Bila Durbin Waston terletak di antara batas atas 0,88 dan 4-0,88=3,12, maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada autokorelasi , dan jika sebaliknya ada autokorelasi Ghozali, 2001:6.

3.8.3 Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan antara variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas tersebut digunakan matrik korelasi variabel-variabel bebas, dan melihat nilai toleran dan variance inflation faktor VIF. Untuk menghitungnya juga menggunakan program SPSS 11.0 for Windows. Jika dari matrik korelasi antar variabel bebas ada korelasi tinggi umumnya di atas 0,90, ada indikasi multikolinearitas, begitu pula sebaliknya.

3.8.4 Uji Hipotesis

Hipotesis nol yang diajukan adalah ”tidak ada pengaruh Kepemimpinan Kepala Balai Diklat Keagamaan Semarang dan Etos Kerja terhadap Kinerja 63 widyaiswara Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Semarang” baik secara parsial maupun simultan. Persamaan regresi linear ganda dengan dua prediktor adalah : 2 2 1 1 X X b b b Y o + + = ,dimana ” o b ” merupakan konstanta yang menyatakan jika tidak ada nilai X 1 dan X 2, maka nilai ”y” adalah ” o b ”. ”b 1 ” adalah koefisien regresi X 1 yang menyatakan bahwa setiap penambahan ”1”X 1 akan meningkatkan ”y” sebesar ” b 1 ”. Begitu juga ” 2 b ” adalah koefisien regresi X 2 yang menyatakan bahwa setiap penambahan ”1”X 2 akan meningkatkan ”y” sebesar ” 2 b ”. Pengujian Hipotesis nol simultan digunakan statistik uji F tes, dengan keputusan uji, ”jika tingkat signifikansi ”p” kurang dari 0,05, hipotesis nol ditolak, dan jika sebaliknya yang terjadi hipotesis nol diterima. Untuk pengujian hipotesis nol partial digunakan statistik uji t tes, dengan keputusan uji; jika tingkat signifikansi ”p” kurang dari 0,05, maka hipotesis nol ditolak, dan jika sebaliknya maka hipotesis nol diterima. Untuk menghitungnya juga menggunakan program SPSS 11.0 for Windows. Untuk kontribusi variabel independen terhadap variabel independen, secara simultan besarnya ditunjukkan oleh nilai R square, menggunakan program SPSS 11.0 for Windows dan secara partial akan dihitung secara manual dengan menggunakan rumus SR. Xi. R 2 . 64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian