39
internal, pemberi hadiah dan hukumann, wasit dan pelerai, pemberi contoh, simbol kelompok, bentuk tanggung jawab individual, idiologi, figur bapak, dan
kambing hitam”. Fungsi dan peran di atas memberikan gambaran bahwa, kepemimpinan
merupakan suatu wujud aktivitas seorang pemimpin yang diharapkan dapat memberikan nilai lebih dalam suatu organisasi atau unit kerja.
2.2.4 Prinsip-Prinsip Kepemimpinan
Pemimpin tidak hanya atasan, pengatur suatu kelompok kerja, lebih dari itu, pemimpin adalah pribadi yang dalam menggerakkan mitra, pegawai, atau
bawahannya dengan menggunakan nilai-nilai yang dianut dalam kehidupannya. Selain itu, kepemimpinan juga harus menunjukkan adanya kaidah-kaidah yang
harus dipahami. Terkait dengan itu, terdapat berbagai fenomena kepemimpinan yang menggambarkan keberhasilan dan kegagalan dalam memimpin sehingga
memungkinkan adanya suatu prinsip kepemimpinan yang dapat dijadikan sebagai pijakan dalam kepemimpinan.
Menyimak berbagai perubahan yang tidak bisa dihindari, apalagi pada kehidupan masa yang akan datang, pemimpin masa depan harus memiliki
karakteristik: 1. Tingkat persepsi dan wawasan yang luar biasa terhadap realita dunia dan
terhadap mereka sendiri; 2. Tingkat motivasi yang luar biasa yang dapat menguatkan mereka
mengatasi pahitnya pembelajaran dan perubahan yang tidak dapat dihindari, terutama dalam dunia dengan batasan-batasan yang makin
kabur, dimana kesetiaan makin sulit didefinisikan;
3. Kekuatan emosional untuk mengatasi kecemasan diri sendiri dan orang lain karena pembelajaran dan perubahan makin menjadi suatu gaya
hidup;
40
4. Keterampilan baru dalam menganalisis asumsi kultural, mengidentifikasi asumsi fungsional dan disfungsional, serta menumbuhkan proses yang
memperbesar budaya dengan membangun atas kekuatan dan unsur fungsionalnya sendiri;
5. Kemauan dan kemampuan untuk melibatkan orang lain dan menarik partisipasi mereka, karena tugas-tugas akan semakin kompleks dan
informasi akan semakin tersebar luas bagi para pemimpin untuk memecahkan suatu masalah dengan kemampuan mereka sendiri;
6. Kemauan dan kemampuan untuk membagi kekuasaan dan kontrol menurut pengetahuan dan ketarampilan orang, yaitu memberi
kesempatan dan mendorong kepemimpinan tumbuh di seluruh organisasi. Edgar H. Schein, 2000:67-68.
Untuk dapat menumbuhkembangkan kepemimpinan yang demikian, bukanlah suatu hal yang mustahil manakala dalam implementasi kepemimpinan
memperhatikan terhadap prinsip-prinsip kepemimpinan. Beberapa prinsip kepemimpinan tersebut diantaranya:
1. Efisiensi secara teknis dan taktis; 2. Kenali diri sendiri dan cari perbaikan diri sendiri;
3. Kenali anak buah dan pelihara kesejahteraan mereka; 4. Berikan
contoh; 5. Jaminlah bahwa tugas dimengerti, diawasi, dan dilaksanakan;
6. Buatlah keputusan yang bernilai dan tepat pada waktunya; 7. Memberi informasi terus kepada anak buah;
8. Latihlah anak buah sebagai suatu tim; 9. Kembangkan rasa tanggung jawab di kalangan bawahan;
10. Pakailah komando yang sesuai dengan kemampuannya; 11. Carilah tanggung jawab dan ambil tanggung jawab untuk tindakan-
tindakan anda Mar’at,1983:76-77. Dengan prinsip kepemmpinan seperti di atas diharapkan dalam menjalankan
roda kepemmpinan tetap akan berada pada koridor kepemimpinan dan sebagai upaya meminimalisir kegagalan dalam kepemimpinan.
2.2.5 Kepemimpinan Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Semarang