67
Skor ideal = 48 pertanyaan x 36 responden x 5 = 8640. Data hasil pengolahan untuk kinerja ditotal seluruhnya diperoleh skor 3435 Dalam bentuk persentase
sebagai berikut:
20 ,
53 100
8640 4597
= x
. Dari hasil perhitungan di atas diperoleh skor Kinerja widyaiswara sebesar
53,20. Berdasarkan kategori penskoran jawaban angket yang telah dibuat sebelumnya, yaitu 1 sangat tinggi 85-100, 2 tinggi 69-84, 3 sedang
53-68, 4 rendah 37-52, dan 5 sangat rendah 20-36. Dengan kategori di atas dapat disimpulkan bahwa Kinerja widyaiswara Balai Pendidikan
dan Pelatihan Keagamaan Semarang yang sebesar 53,20 termasuk kategori sedang.
4.1.2 Kepemimpinan Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Semarang X1
Hasil pengolahan data kepemimpinan Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Semarang terdapat dalam lampiran 3 Secara umum
penyebaran atau distribusi skornya dapat disajikan dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut:
68
Kepemimpinan kepala badan diklat
135.0 130.0
125.0 120.0
115.0 110.0
105.0 100.0
95.0 90.0
85.0 80.0
75.0 70.0
65.0
Kepemimpinan kepala badan diklat
Frequency
8 6
4 2
Std. Dev = 18.87 Mean = 99.1
N = 36.00
Gambar 4.2 : Histogram Variabel Kepemimpinan Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Semarang X1
Data tersebut di atas selanjutnya ditentukan distribusi frekuensinya. Langkah yang harus dilakukan sama seperti sebelumnya, yaitu. 1 menghitung
range dengan cara mengurangi skor tertinggi dengan skor terendah. 3
menentukan interval kelas dengan cara membagi range dengan kategori diambil 5 Irianto, 1988. 4 menentukan kelas berdasar batas bawah dan batas atas, dan 5
mencari frekuensi banyaknya responden yang masuk pada tiap interval tertentu. Perhitungan untuk langkah di atas dilakukan sebagai berikut:
69
1 Mencari interval kelas
Interval =
8 ,
13 5
69 5
67 136
= =
−
dibulatkan menjadi 14 2
Membuat tabel distribusi frekuensi Setelah penentuan interval, selanjutnya membuat tabel distribusi frekuensi
bergolong berdasar interval tersebut di atas. Pembuatan tabel distribusi frekuensi bergolong tersebut sesuai dengan kategori jawaban angket mengenai
Kepemimpinan Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Semarang Tabelnya sebagai berikut
Tabel 4.2 : Distribusi Kategori Skor Kepemimpinan Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Semarang
No Kelas interval frekuensi Prosentase
Kategori 1
123 – 136 5
13,9 Sangat Efektif
2 109 – 122
9 25
Efektif 3
95 - 108 22
61,1 cukup
4 81 – 94
Kurang 5
67 – 80 Tidak efektif
36 100
Sumber : data primer yang diolah, 2008
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa frekuensi terbanyak pada rentang skor antara 95-108 sebanyak 61,1 pada kategori cukup efektif. Artinya
berdasarkan persepsi widyaiswara, Kepemimpinan Kepala Balai dalam memimpin Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Semarang termasuk kategori efektif.
Kondisi Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Semarang dalam memimpin diperoleh secara kategorial apakah sangat efektif, cukup
70
efektif, kurang efektif, dan tidak efektif dapat dihitung dengan menggunakan skor ideal dengan rumus sebagai berikut:
100 x
ideal skor
riil skor
Skor ideal = 30 soal x 36 responden x 5 = 5400. Hasil pengolahan data penelitian tentang Kepemimpinan Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan
Semarang menunjukkan skor total 11406. Sehingga dihitung prosentase skor capaian:
06 ,
66 100
5400 3564
= x
Dari hasil perhitungan diperoleh skor efektifitas Kepemimpinan Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Semarang sebesar 66,06. Selanjutnya
berdasarkan kategori penskoran jawaban angket dibagi menjadi lima, yaitu 1 sangat efektif 85-100, 2 efektif 69-84, 3 cukup efektif 53-68, 4
kurang efektif 37-52, dan 5 tidak efektif 20-36. Berdasar kategori tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Kepemimpinan Kepala Balai Pendidikan
dan Pelatihan Keagamaan Semarang termasuk kategori cukup efektif 66,06.
4.1.3 Etos Kerja Widyaiswara Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Semarang X2