52
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan jenis penelitian expost fakto
. Kuantitatif dikarenakan data-datanya diwujudkan dalam angka- angka dan analisisnya menggunakan statistik inferensial untuk membuktikan
hipotesisnya. Expost fakto karena penelitian ini dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan tidak ada manipulasi langsung terhadap variabel independen
serta untuk menentukan sebab-sebab yang mungkin atas peristiwa yang diteliti Sugiyono, 2002:3.
Penelitian tersebut menggunakan metode deskriptif asosiatif karena selain menggambarkan apa adanya, penelitian berusaha menjawab pertanyaan penelitian
tentang bagaimana kondisi dan seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan mencari hubungannya.
3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian yang dilakukan di Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Semarang ini selama 6 bulan yang dimulai April sampai dengan Oktober 2008.
Untuk waktu tersebut diawali dari pengajuan judul hingga penyusunan laporan dan penggandaannya. Beberapa hal di atas diharapkan dapat memperlancar dalam
pelaksanaan penelitian.
53
3.3 Populasi Dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi merupakan keseluruhan subyek penelitian Arikunto, 2000:115, sedangkan menurut Sugiyono 2002:57 bahwa populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas subyek-subyek yang mempunyai kuantitas dan karakter tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulan. Secara sederhana, populasi merupakan kumpulan dari subyek-subyek yang
memiliki karakter sejenis dan dijadikan sebagai sumber pencarian informasi. Dalam penelitian ini, populasinya adalah seluruh widyaiswara Balai
Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Semarang, yang aktif hingga 2008 berjumlah 32 orang.
Populasi merupakan
keseluruhan subyek penelitian Suharsimi Arikunto:1996. Senada dengan pendapat di atas, populasi merupakan
keseluruhan hal yang dijadikan bahan penelitian dan digeneralisasikan. Muhammad Ali:1999. Dalam penelitian ini yang menjadi subyek adalah
widyaiswara Balai Pendidikan dan Pelatihan Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Semarang. Hingga penelitian dilakukan, jumlah widyaiswaranya
adalah 32 orang. Dari 32 orang tersebut, 9 orang dari bidang diklat administrasi sedangkan sisanya 23 orang dari bidang diklat teknis, baik teknis kependidikan
dan non kependidikan. Keseluruhan populasi tersebut memiliki karakteristik yang sama
diantaranya:
54
1. Pendidikan Seluruh populasi pendidikan minimal S1. Selain itu, sebagai pegawai negeri
sipil yang telah lulus dalam uji kelayakan sebagai widyaiswara di Lembaga Administrasi Negara LAN. Bahkan pada saat dilakukan penelitian semua telah
resmi menjadi widyaiswara dengan masa kerja antara 2-13 tahun. 2. Usia
Dari segi usia, semua responden yang menjadi populasi telah dewasa, di atas 21 tahun. Rentang usia yang ada antara 36-59 tahun;
3. Tempat Kerja Karena semua tercatat sebagai widyaiswara di Balai Pendidikan dan Pelatihan
Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Semarang, maka secara faktual seluruh populasi di tempat kerja yang sama. Ini menggambarkan populasi dalam kondisi
yang homogin.
3.3.2.2 Sampel Penelitian
Sampel penelitian merupakan bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi Sugiyono, 2002:56. Senada dengan hal tersebut, Arikunto
1998:104 menyebutkan bahwa sampel adalah sebagian dari populasi. Ada penelitian yang hanya mengambil sebagian dari populasinya, namun
ada pula yang menggunakan seluruh populasi sekaligus menjadi sampelnya. Memperhatikan jumlah populasi yang hanya 32 bahkan kurang dari 100,
diputuskan seluruh populasi dijadikan sampel.. Terkait hal itu, Arikunto 1998:103 menyebutnya sebagai penelitian populasi. Sampel tersebut juga
dinamakan sampel jenuh karena seluruh populasi dijadikan sampel.
55
Keseluruhan sampel yang merupakan juga populasi di atas oleh ketua koordinator widyaiswara Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Semarang
diperkenankan untuk menjadi sampel dan responden dalam penelitian.
3.4 Teknik Pengumpulan Data