Tugas Dan Peran Widyaiswara Kinerja Widyaiswara Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan

24 tertentu yang mengikat yang ditetapkan secara eksplisit yang diterima dan diakui sebagai kebiasaan yang wajar dalam pencapaian suatu pelaksanaan program, kegiatan, kebijaksanaan dan diterapkan dalam kehidupan kekaryaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan oleh pegawai negeri sipil yang diangkat sebagai pejabat fungsional oleh pejabat yang berwenang dengan tugas, tanggungjawab wewenang untuk mendidik dan atau melatih pegawai negeri sipil pada lembaga pendidikan dan pelatihan Diklat Pemerintah”. Atau dalam pernyataan yang sederhana, kinerja widyiswara adalah hasil kerja, prestasi kerja yang dicapai seseorang pegawai negeri sipil yang diangkat sebagai pejabat fungsional dengan memiliki kewenangan mendidik dan melatih pegawai negeri sipil pada lembaga diklat pemerintah menurut ukuran dan kemampuan yang berlaku untuk suatu pekerjaan tertentu mendidik dan melatih pegawai negeri sipil di suatu organisasi tertentu Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Semarang.. Terkait masalah program, kegiatan, visi, misi, dan tujuan dalam kinerja tersebut adalah program, kegiatan, visi, misi, dan tujuan Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan sebagai lembaga kediklatan yang melaksanakan tugasnya dalam pembekalan dan peningkatan kualitas pegawai Departemen Agama di wilayah kerjanya.

2.2.2 Tugas Dan Peran Widyaiswara

Sebagai personal yang berada di lembaga kediklatan, widyaiswara memiliki peran sangat urgen. Widyaiswara bertugas dan bertanggung jawab mendidik, mengajar, dan melatih peserta didik pada program pendidikan dan pelatihan dalam 25 jabatan yang diselenggarakan oleh pemerintah dan pemerintah daerah. Rancangan Peraturan Pemerintah Nomor 2005. Meskipun demikian, widyaiswara tidak hanya sebagai tenaga pengajar atau pelatih ansich, lebih dari itu berperan sebagai penarah implementsi suatu konsep atau teori. Dalam suatu pernyataan dijelaskan bahwa: Widyaiswara bukan untuk berteori, melainkan harus memberikan proses pembelajaran melalui latihan, dan pembahasan kasus-kasus nyata. Karena masalah staf atau pemimpin di kantor bukan bukan masalah lemahnya konsep tapi lemah dalam mencari solusi yang memperpadukan kemampuan teori dengan teknis. Untuk itu dibutuhkan widyaiswara yang mampu membuat model-model dan mengembangkan metodologi kasus-kasus yang sesuai dengan persyaratan apa yang ditetapkan dalam diklat. Deputi Bidang Pembinaan Diklat Aparatur LAN:2008. Lebih jauh Menteri Agama RI mengemukakan mengenai peran widyaiswara: ...selanjutnya inti tugas, fungsi, dan peran widyaiswara adalah melakukan proses pencerahan, pembinaan, pembimbingan dan pelatihan pegawai negeri sipil agar memiliki kemampuan dan kapasitas yang optimal yang akan bermanfaat bagi yang bersangkutan dan organisasinya sesuai bidang yang menjadi tanggungjawabnya.

2.2.3 Kinerja Widyaiswara Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan

Seperti pada pembahasan sebelumny bahwa kinerja widyiswara adalah hasil kerja, prestasi kerja yang dicapai oleh widyaiswara Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan menurut ukuran dan kemampuan yang berlaku untuk suatu pekerjaan tertentu mendidik dan melatih pegawai negeri sipil di suatu organisasi tertentu. Bagi widyaiswara Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan, kinerja tersebut menggambarkan tentang tingkat kedisiplinan, hasil produk termasuk layanan, kompetensi dalam mendidik, mengajar dan melatih proses diklat, serta upaya yang telah dicapai dalam waktu tertentu. Kinerja widyaiswara tersebut 26 dapat diukur berdasarkan kriteria yng telah ditetapkan oleh pimpinan lembaga kediklatan. Kondisi tersebut selalu harus dikaitkan dengan bidang keagamaan. Artinya, berbagai tugas dan peran widyaiswara Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan selalu harus dilandasi dengan nilai-nilai keagamaan. Keberhasilan atau kekurang dari setiap stakeholder dalam melaksanakan tugas harus dapat diminimalisir melalui kegiatan diklat. Widyaiswara harus dapat mengimplementasikan berbagai teori dan konsep dengan melandasi nilai-nilai keagamaan, membawa pesan-pesan moral dan kebersamaan. Atas dasar itu kinerja widyaiswara Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan harus mencrminkn visi dan misi diklat dan Departemen Agama.

2.2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Widyaiswara