KESIMPULAN KESIMPULAN DAN SARAN

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Bacillus thuringiensis subsp israelensis merupakan bakteri yang bersifat patogen terhadap serangga tertentu entomopatogenik, secara umum dapat tumbuh dengan baik pada konsentrasi onggok dan urea yang digunakan. Pada analisis bahan baku diperoleh kadar karbon C pada onggok sebesar 40,43 bb dan kadar nitrogen N pada urea sebesar 45,2 bb. Selama kultivasi, secara umum nilai pH cairan kultur mengalami penurunan dan peningkatan pH yang terjadi terjadi diakhir kultivasi. Nilai pH cairan kultur selama kultivasi berkisar antara 5,94 sampai 7,24. Hal ini menunjukkan nilai pH masih berada pada kisaran normal pertumbuhan B. thuringiensis subsp. israelensis. Jumlah bobot kering biomassa tertinggi terdapat pada formula media A5B sebesar 12,70 gL. Kombinasi media kultivasi yang digunakan memberikan pengaruh yang nyata terhadap jumlah bobot kering biomassa yang diperoleh pada selang kepercayaan 95 . Bti dapat mencerna onggok dan urea secara optimal yang terlihat dari nilai kadar gula sisa yang menunjukkan penurunan signifikan dan efisiensi penggunaan substrat [So-St]So juga cukup besar. Efisiensi penggunaan substrat [So-St]So paling besar terdapat pada formula A1B C:N=3:1 yaitu sebesar 96,4 . Adapun efisiensi terendah pada formula A4B C:N=9:1 sebesar 75,6 . Log total sopra hidup log VSC terletak antara 7,60 sampai 9,257. Kombinasi media yang digunakan tidak berpengaruh secara nyata antara tiap perlakuan. Hasil perhitungan parameter kinetika menunjukkan bahwa nilai laju pertumbuhan spesifik maksimum sel berdasarkan massanya µ x-maks tertinggi terjadi pada kultivasi dengan menggunakan medium dengan formula A1B C:N=3:1, yaitu sebesar 0,116 jam -1 . Nilai konversi substrat menjadi biomassa Yxs tertinggi terjadi pada A2B C:N=5:1, yaitu sebesar 0,194 g selg substrat. Nilai konversi substrat menjadi produk Yps tertinggi terjadi pada formula media A2B C:N=5:1, yaitu sebesar 0,256 log sporag substrat. Serta nilai perbandingan antara produk terhadap biomassa Ypx terbasar terdapat pada formula media A1B C:N=3:1, yaitu sebesar 1,630 log sporag sel. Perhitungan Yxs, Yps dan Ypx berbeda secara signifikan pada selang kepercayaan 95 antar tiap formula media Kultivasi menggunakan formula media A1B C:N=3:1 menghasilkan kristal protein δ-endotoksin yang mempunyai toksisitas tertinggi terhadap larva nyamuk Aedes aegypti. Hal ini dibuktikan oleh hasil uji aktivitas produk bioinsektisida bioassay yang menghasilkan nilai LC 50 terbaik sebesar 1,39 µg1 dan potensi produk terbaik sebesar 1726,62 IUmg. Potensi produk bioinsektisida yang dihasilkan dari kultivasi formula media A1B C:N=3:1 lebih rendah dibandingkan potensi produk komersial 15.000 IUmg yang digunakan sebagai pembanding. Peningkatan konsentrasi onggok dan urea tidak mempunyai korelasi positif dengan toksisitas produk bioinsektisida yang dihasilkan.

B. SARAN