Semenjak adanya kerjasama ini terjadi perubahan baik dari segi produksi maupun segi biaya yang harus dikeluarkan PAM Jaya serta tingkat kebocoran
yang semakin menurun. Jumlah produksi air bersih menurun dari sebanyak 466,40 juta m
3
sebelum adanya konsesi 1997 menjadi sebanyak 396,41 juta m
3
. Biaya pengelolaan mengalami peningkatan dari sebesar Rp 313,30 milyar
sebelum adanya konsesi 1997 menjadi sebesar Rp 434,04 miyar setelah konsesi 1998. Sedangkan tingkat kebocoran dapat dikurangi dengan laju pertumbuhan
yang negatif setelah adanya konsesi. Jumlah pelanggan pun terus mengalami peningkatan hingga mencapai 718.794 pelanggan pada semester pertama 2006.
5.2.2. Sarana Produksi, Kapasitas Produksi dan Distribusi Air Bersih
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih dan sehat bagi masyarakat DKI Jakarta, PAM Jaya telah meningkatkan jumlah produksinya. Total kapasitas air
bersih terpasang hingga tahun 2006 adalah 18.260 liter per detik. Kapasitas ini diperoleh dari beberapa instalasi yang dimiliki PAM Jaya
diantaranya dari empat buah instalasi produksi besar IPA Pejompongan I dan II, IPA Buaran serta IPA Pulo Gadung dengan total produksi 14.600 liter per detik,
dan dari beberapa instalasi sedangkecil dengan total produksi 3.400 liter per detik. Jumlah ini masih ditambah dengan pembelian air bersih dari Ciburial,
Bogor sebesar 185 liter per detik, dan dari perumahan Cengkareng sebanyak 75 liter per detik. Selengkapnya data ini dapat dilihat pada Table 3.
Tabel 3. Instalasi Produksi Air PDAM DKI Jakarta No.
Instalasi Produksi
Kapasitas Produksi
literdetik Sumber Air Baku
1 Pejompongan I
2.000 2 Pejompongan
II 3.600
3 Buaran 5.000
4 Pulo Gadung
4.000 5 Taman
Kota 200
6 Cilandak 400
7 Cisadane 2.800
8 Ciburial 185
9 Cengkareng 75
Air Kanal S. Ciliwung dan Jatiluhur Kali Krukut
Kanal Tarum Barat Jatiluhur Kali Pesanggrahan
Saluran Bekasi Tengah Kali Ciliwung
Sumber: PAM Jaya, 2006
Distribusi air dari instalasi produksi ke wilayah-wilayah pemakai dilakukan dengan pemompaan, kecuali air dari Gudang Air, Kampung Rambutan
yang airnya berasal dari Ciburial, Bogor. Pendistribusian air asal Ciburial ini dilakukan dengan sistem gravitasi. Untuk menaikkan kembali tekanan air
dibangun instalasi pompa tekan booster pump. Sampai saat ini beberapa booster pump
digunakan untuk menaikkan tekanan di jaringan perpipaan. Berdasarkan diameter pipa, jaringan pipa distribusi PAM Jaya terbagi menjadi tiga jenis, yaitu
pipa primer, pipa sekunder dan pipa tersier. Berdasarkan bahan pipa, jaringan pipa PAM Jaya menggunakan pipa DCIP, steel pipe, GIP, PVC, fiber glass, HDPE dan
CIP. Distribusi pelayanan air bersih PAM Jaya lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran 11.
5.2.3. Struktur Penerimaan dan Pengelolaan PAM Jaya