Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data Definisi

digunakan maka menunjukkan bahwa tidak ada masalah heteroskedastisitas. Artinya, kedua asumsi di atas dipenuhi sehingga tidak terdapat nilai statistik t yang tidak signifikan. Demikian sebaliknya.

4.3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan dengan mengambil tempat di Jakarta, studi kasus pada Perusahaan Daerah Air Minum Jakarta PAM Jaya dengan alasan bahwa PAM Jaya telah mengadakan konsesi dengan 2 mitra asing sejak tahun 1998. Pengambilan data yang berhubungan dengan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2006.

4.4. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak-pihak terkait. Sedangkan data sekunder diperoleh dari studi literatur dari PDAM DKI Jakarta, Lembaga- Lembaga terkait, internet dan Badan Pusat Statistik.

4.5. Definisi

Operasional Dalam rangka memperjelas dan mempersempit ruang lingkup penelitian ini, digunakan definisi operasional sebagai berikut : 1. Pokok bahasan dalam penelitian ini adalah analisis pendapatan PDAM antara sebelum dengan setelah adanya konsesi dilihat dari peningkatan penerimaan dan biaya yang dikeluarkan. 2. Air bersih adalah air dengan karakteristik bersih, jernih, tidak berbau dan tidak mempunyai rasa tertentu tawar UU RI No. 11 Tahun 1974. 3. Air bersih PDAM adalah air yang telah diproses menjadi air jernih sebelum dialirkan kepada konsumen melalui instalasi berupa saluran air. 4. Air baku adalah air yang digunakan sebagai bahan baku pengolahan air PDAM, diperoleh dari air permukaan maupun air sungai. 5. Air produksi PDAM adalah air yang telah diproses menjadi air bersih dan siap untuk didistribusikan kepada pelanggan. 6. Air bersih terjual adalah air bersih yang didistribusikan kepada pelanggan dan termasuk ke dalam rekening air yang dibayarkan. 7. Perusahaan air minum adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pengadaan, pengolahan, distribusi penjualan air bersih untuk kebutuhan hidup sehari-hari masyarakat. 8. Kapasitas produksi air minum adalah keluaran maksimum, kemampuan berproduksi suatu perusahaan air minum dalam waktu tertentu. 9. Biaya pengolahan air PDAM DKI Jakarta terdiri dari biaya tetap fixed cost, biaya ekspansi expansion cost dan biaya variabel variable cost. 10. Biaya tetap fixed cost adalah biaya-biaya yang dikeluarkan dalam pengolahan air PDAM yang tidak berubah-ubah dalam waktu pendek terlepas dari volume air yang disalurkan. Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya tetap antara lain adalah biaya gaji pegawai yang tidak berhubungan dengan proses produksi air, biaya penyusutan peralatan, biaya beban kantor, biaya perjalanan dinas dan lain-lain. 11. Biaya ekspansi adalah biaya yang dikeluarkan dalam rangka pengembangan kapasitas pelayanan PDAM kepada masyarakat pelanggan, contohnya yaitu biaya pengadaan atau pemasangan sambungan baru. 12. Biaya variabel adalah biaya-biaya yang berubah-ubah atau bervariasi sesuai dengan jumlah volume air yang disalurkan kepada pelanggan dan yang terbuang dalam waktu yang pendek. Contoh biaya variabel adalah biaya produksi dan distribusi air, biaya imbalan water charge kepada pihak mitra swasta, gaji pegawai bagian produksi, biaya pemeliharaan alat-alat, biaya penelitian dan pengembangan, serta lainnya. 13. Tarif air adalah harga air yang ditetapkan oleh pihak PDAM bersama pemerintah daerah yang bersangkutan dengan jumlah dan tingkatan yang berbeda-beda untuk setiap golongan pelanggan. 14. Privatisasi adalah suatu kebijakan publik yang mengarahkan bahwa tidak ada alternatif lain selain pasar yang dapat mengendalikan ekonomi secara efisien, serta menyadari bahwa sebagian besar kegiatan pembangunan ekonomi yang dilaksanakan selama ini seharusnya diserahkan kepada sektor swasta. Tujuan adalah agar peningkatan efisiensi penggunaan sumberdaya dapat dicapai. 15. Konsesi adalah bentuk kontrak kerjasama berjangka waktu 25 sampai 30 tahun antara kedua belah pihak dimana pihak pertama menyerahkan tanggungjawab pengelolaan air beserta seluruh faktor produksi untuk digunakan pihak kedua memproduksi air bersih dan disalurkan kepada para pelanggan, hak kepemilikan faktor produksi masih ditangan pihak pertama.

V. GAMBARAN UMUM PDAM DKI JAKARTA

5.1. Gambaran Umum Wilayah DKI Jakarta

Propinsi DKI Jakarta terletak pada 6 o 12’ lintang selatan dan 106 o 48’ bujur timur dengan luas wilayah kurang lebih 661,26 km 2 . Jumlah penduduk menurut Badan Pusat Statistik pada Jakarta Dalam Angka tahun 2005 menunjukkan penduduk yang tinggal di wilayah DKI Jakarta sebanyak 7.521.520 jiwa dari 1.868.838 kepala keluarga yang terdiri dari 3.839.539 jiwa penduduk laki-laki dan 3.681.981 jiwa penduduk perempuan. Kepadatan penduduk yang terjadi adalah sebesar 11.345,95 jiwakm 2 BPS, 2005. Topografi wilayah DKI Jakarta dikategorikan sebagai dataran rendah dengan ketinggian tanah dari pantai sampai ke Banjir Kanal berkisar antara 5-50 m di atas permukaan laut. Kondisi topografi seperti inilah yang menyebabkan sulit untuk memperoleh air bersih karena adanya kandungan garam terutama di wilayah Jakarta bagian utara. Wilayah propinsi DKI Jakarta dilintasi oleh sekitar 13 buah sungai dan anak sungai, baik sungai alami maupun saluran buatan yang umumnya mengalir dari selatan ke utara. Namun karena sebagian air sungai telah tercemar maka masyarakat tidak dapat menggunakan air sungai sebagai sarana air bersih. DKI Jakarta berbatasan dengan Laut Jawa di sebelah utara dan dengan Kabupaten Bogor serta Kotamadya Depok di sebelah selatan. Di sebelah timur DKI Jakarta berbatasan dengan Kotamadya dan Kabupaten Bekasi dan sebelah barat dengan propinsi Banten. Kabupaten-Kabupaten dan Kotamadya-Kotamadya yang merupakan bagian dari propinsi Jawa Barat dan Banten ini merupakan