Biaya variabel berpengaruh positif terhadap biaya total pengelolaan, artinya jika biaya variabel meningkat maka biaya total juga akan meningkat, ceteris
paribus. Jumlah air yang diproduksi berpengaruh positif terhadap biaya total
pengelolaan, artinya semakin banyak jumlah air yang diproduksi akan semakin meningkatkan biaya total pengelolaan, ceteris paribus.
Tingkat kebocoran juga berpengaruh positif terhadap biaya total pengelolaan, artinya semakin tinggi tingkat kebocoran maka akan menambah biaya total
pengelolaan, ceteris paribus.
4.1.2. Analisis Penerimaan PDAM
Penerimaan PDAM didapat dari perkalian antara jumlah air yang disalurkan dengan harga pokok air bersih ditambah dengan penerimaan dari jasa
non industri. Setelah penerimaan total didapat maka dapat dicari besar keuntungan yang diperoleh PDAM yaitu sebesar selisih dari jumlah penerimaan yang
diperoleh dengan total biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi air bersih. TR = Pt.Qt + Rn
Dimana: TR
= Total penerimaan PDAM Rp Pt
= Harga pokok air bersih Rp Qt
= Jumlah air bersih yang diproduksi m
3
Rn = Penerimaan lain dari jasa non industri
PAM Jaya hanya memproduksi satu jenis barang yaitu jumlah air bersih yang disalurkan kepada pelanggan, sehingga diasumsikan bahwa tidak ada
penerimaan lain dari jasa non industri maka fungsi penerimaannya menjadi : TR = Pt.Qt
4.3 Harga air disini harga pokok yang diterima pelanggan yang diperoleh
berdasarkan Marginal Cost Pricing. Dari hasil penurunan fungsi biaya
pengelolaan air sebelumnya, maka diperoleh persamaan MC sebagai berikut: MC
= Qt
TC ∂
∂
= a ECt
a1
VC
a2
a
3
Qt
a3-1
LVt
a4
D
a5
Menurut teori ekonomi, agar tercipta efisiensi optimal maka harga air yang berlaku berdasarkan MC Pricing adalah pada saat P=MC. Sedangkan persamaan
MC sendiri diperoleh dari penurunan fungsi biaya pengelolaan air. Penetapan harga air dilakukan dengan cara diskriminasi harga price
discrimination . Diskriminasi harga tingkat tiga dilakukan kepada konsumen yang
berbeda dengan memperhitungkan perbedaan elastisitas permintaan dari tiap-tiap konsumen. Diskriminasi ini dilakukan dengan tujuan agar tercipta subsidi silang
cross subsidies antara konsumen yang dapat membayar lebih mahal dikarenakan memiliki tingkat pendapatan yang lebih tinggi dengan konsumen yang memiliki
pendapatan dibawah rata-rata. Diskriminasi harga juga dapat diterapkan dengan menggunakan konsep increasing block tariff, dimana perbedaan harga air dapat
dipengaruhi dari tingkat pemakaian, jarak konsumen terhadap instalasi air, dan biaya pengelolaan air yang dikeluarkan PDAM.
Setelah didapat total penerimaan kemudian dihitung keuntungan yang diperoleh
π = TR – TC 4.4
Dimana: π
= Keuntungan perusahaan Rp TR
= Total penerimaan PDAM Rp TC
= Total biaya yang dikeluarkan PDAM Rp
4.1.3. Analisis Manfaat-Biaya Rasio BC