Belajar dan Pembelajaran Fisika

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Belajar dan Pembelajaran Fisika

Belajar dan pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hamalik 2003: 27 menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses, kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Sedangkan Sudjana 2005: 28 menyatakan bahwa belajar adalah proses yang diarahkan kepada tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Dari definisi-definisi belajar yang diungkapkan oleh para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang dilakukan oleh individu dan disertai interaksi dengan individu lain dimana semua yang dilakukan diarahkan untuk mencapai suatu perubahan yang lebih baik. Perubahan tersebut dapat berupa perubahan sikap dan tingkah laku, pengetahuan, keterampilan, kecakapan, cara berpikir, dan sebagainya. Menurut Hamalik 2004: 162 pembelajaran adalah suatu proses terjadinya interaksi antara pelajar dan pengajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang berlangsung di tempat tertentu pada jangka waktu tertentu. Briggs menyatakan bahwa pembelajaran adalah seperangkat peristiwa events yang mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan Rifa’i Anni, 2010:191. 9 Dari beberapa definisi yang diberikan oleh para ahli tentang pembelajaran, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara pelajar dan lingkungannya yang terjadi pada tempat dan jangka waktu tertentu untuk memperoleh suatu hasil belajar. Nasoetion berpendapat bahwa sains, termasuk fisika, merupakan ilmu dasar yang wajib diketahui oleh setiap manusia sampai taraf penguasaan tertentu yang memungkinkan digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya Wiyanto, 2008: 13. Menurut Wiyanto 2008: 11, pembelajaran fisika merupakan suatu wahana untuk mengembangkan penguasaan konsep-konsep fisika serta keterampilan proses dalam meningkatkan hasil belajar yang berguna bagi kehidupan peserta didik, masyarakat dan lingkungannya. Pembelajaran fisika tidak hanya memperlakukan fisika sebagai kumpulan pengetahuan yang hanya mengandalkan pada olah pikir saja, tetapi ditekankan pada penguasaan konsep-konsep fisika dan perolehan keterampilan proses. Sebagai implikasi dari teori Piaget terhadap pembelajaran Fisika, Mundilarto 2002: 3 menyatakan bahwa guru harus memberikan kesempatan sebanyak mungkin kepada siswa untuk berpikir dan menggunakan akalnya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan jalan terlibat langsung dalam berbagai kegiatan seperti diskusi kelas, pemecahan soal-soal, maupun bereksperimen. Anni 2007: 5 menyatakan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Sementara Suprijono 2010: 5 menyatakan bahwa hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan. Berdasarkan definisi yang disampaikan para ahli, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi pada setiap individu yang telah melakukan kegiatan belajar dan merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai seseorang dalam belajar. Menurut Gagne, hasil belajar dapat berupa: ƒ Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. ƒ Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. ƒ Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. ƒ Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani. ƒ Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut Suprijono, 2010: 5-6. Benyamin S. Bloom mengusulkan tiga taksonomi yang disebut dengan ranah belajar, yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotorik Anni, 2007: 7. 1 Ranah Kognitif cognitive domain Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan dan kemahiran intelektual. Menurut Bloom, ranah kognitif terdiri dari enam jenis perilaku, yaitu: ƒ Pengetahuan knowledge, mencakup kemampuan ingatan tentang hal yang telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu berkenaan dengan fakta, peristiwa, pengertian, kaidah, teori, prinsip, atau metode. ƒ Pemahaman comprehension, mencakup kemampuan menangkap arti dan makna hal yang dipelajari. ƒ Penerapan application, mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru. ƒ Analisis analysis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik. ƒ Sintesis synthesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru. Misalnya, kemampuan menyusun suatu program kerja. ƒ Evaluasi evaluation, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu Dimyati Mudjiono, 2009: 26- 27. 2 Ranah Afektif affective domain Tujuan pembelajaran ranah afektif berhubungan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai Anni, 2007: 8. Ranah afektif mencakup kategori penerimaan receiving, penanggapan responding, penilaian valuing, pengorganisasian organization, pembentukan pola hidup organization by a value complex. 3 Ranah Psikomotorik psychomotoric domain Tujuan pembelajaran ranah psikomotorik menunjukkan adanya kemampuan fisik seperti keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf. Menurut Elizabeth Simpson, kategori untuk ranah psikomotorik meliputi persepsi perception, kesiapan set, gerakan terbimbing guided response, gerakan terbiasa mechanism, gerakan kompleks complex overt response, penyesuaian adaption, dan kreativitas Anni, 2007: 10. Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar fisika merupakan suatu perubahan yang terjadi pada setiap individu sekaligus sebagai bukti keberhasilan yang telah dicapai seseorang setelah mengalami kegiatan belajar fisika.

2.2 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Dokumen yang terkait

PENGERUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP CAHAYA (KUASI EKSPERIMEN DI SDN CIRENDEU III, TANGERANG SELATAN)

1 5 177

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap hasil belajar siswa pada konsep rangka dan panca indera manusia: penelitian kuasi eksperimen di Kelas IV MI Al-Washliyah Jakarta

0 5 172

Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Antara Siswa Yang Diajar Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Pembelajaran Konvensional Pada Konsep Protista

0 18 233

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor struktur dalam meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa SMPN 3 kota Tangerang selatan

1 12 173

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Peningkatan prestasi belajar PAI melalui pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw siswa Kelas X SMAN 90 Jakarta

1 53 118

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 TRUNUH Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar IPS Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Trunuh Kec

0 1 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF DAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW.

0 13 43

PENGARUH IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN. docx

0 0 9

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

0 0 8