Lokasi dan Subjek Penelitian Waktu Penelitian Faktor yang Diteliti Desain Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Rembang, Purbalingga yang beralamat di Jalan Jenderal Soedirman, desa Bantarbarang, kecamatan Rembang, kabupaten Purbalingga. Subjek penelitian adalah siswa kelas X-7 semester genap tahun ajaran 20112012 yang berjumlah 33 orang, terdiri dari 13 laki-laki dan 20 perempuan. Data siswa kelas X-7 terdapat pada Lampiran 1.

3.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama tiga minggu, mulai tanggal 7 Mei 2012 sampai dengan 28 Mei 2012.

3.3 Faktor yang Diteliti

Faktor yang diteliti dalam penelitian ini adalah pelaksanaan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan keterampilan proses dan hasil belajar siswa kelas X-7 SMA Negeri 1 Rembang, Purbalingga. Selain itu, faktor lain yang diteliti adalah penguasaan keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa. Keterampilan proses sains siswa yang diteliti meliputi keterampilan mengamati, mengukur, mengolah data, 48 menyimpulkan, dan mengomunikasikan. Sedangkan hasil belajar siswa yang diteliti meliputi hasil belajar kognitif setelah proses pembelajaran dan hasil belajar psikomotorik selama proses pembelajaran.

3.4 Desain Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas Classroom Action Research yang terbagi dalam tiga siklus. Model pembelajaran yang digunakan dalam siklus I, II, dan III adalah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang dikombinasi dengan metode eksperimen. Pada setiap siklus, guru menyampaikan materi yang berbeda-beda namun masih dalam satu pokok bahasan, yaitu listrik dinamis. Pada siklus I, guru menyampaikan materi hukum Ohm. Pada siklus II, guru menyampaikan materi hambatan kawat penghantar, sedangkan pada siklus III guru menyampaikan materi rangkaian hambatan seri dan paralel. Menurut Asrori 2007: 68, pada penelitian tindakan kelas Classroom Action Research setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu tahap perencanaan planning, tahap pelaksanaan tindakan action, tahap pengamatan observation, dan tahap refleksi reflection. Identifikasi Masalah ¾ Kurangnya keterlibatan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran. Siswa tidak dibiasakan melakukan kegiatan laboratorium maupun diskusi. ¾ Rendahnya intensitas kegiatan laboratorium menyebabkan penguasaan keterampilan proses siswa kurang terlatih. ¾ Rendahnya penguasaan keterampilan proses sain siswa ¾ Rendahnya hasil belajar fisika siswa kelas X-7. Planning ¾ Melakukan observasi awal dan menyiapkan instrumen pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan metode eksperimen. Action ¾ Melaksanakan kegiatan pembelajaran model kooperatif tipe jigsaw dengan metode eksperimen. Observation ¾ Melakukan pengamatan terhadap penguasaan keterampilan proses siswa, hasil belajar psikomotorik siswa, serta hasil pengajaran agar dapat dievaluasi Reflection ¾ Melakukan analisis terhadap pelaksanaan proses pembelajaran, hasil, dan hambatan yang dijumpai. Hasil refleksi siklus I menjadi acuan tindakan pada siklus II. SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III Gambar 3.1 Skema Prosedur Pelaksanaan PTK Langkah-langkah untuk setiap tahap pada setiap siklus secara umum hampir sama, yaitu sebagai berikut:

1. Perencanaan Planning

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan adalah: ƒ Observasi awal Kegiatan observasi awal dilakukan untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh siswa. Identifikasi masalah siswa dilakukan dengan menganalisis hasil ulangan akhir semester gasal kelas X-7 tahun ajaran 20112012 mata pelajaran fisika. Selain itu, wawancara dengan guru mata pelajaran fisika juga dilakukan untuk mengetahui model dan metode pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru. Observasi pelaksanaan proses pembelajaran di dalam kelas juga dilakukan untuk mengetahui kegiatan siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Wawancara terhadap laboran dan siswa juga dilakukan, hal ini bertujuan untuk melakukan cross check data yang diperoleh serta untuk mengetahui ketersediaan alat-alat laboratorium SMA Negeri 1 Rembang, Purbalingga. ƒ Penyusunan RPP RPP siklus I, II, dan III disusun berdasarkan silabus SMA Negeri 1 Rembang, Purbalingga dan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Silabus pembelajaran terdapat pada Lampiran 6, sedangkan RPP siklus I, II dan III terdapat pada Lampiran 7, 8 dan 9. ƒ Penyusunan Lembar Kegiatan Siswa LKS Lembar Kegiatan Siswa LKS berisi petunjuk percobaan dan beberapa pertanyaan sebagai bahan diskusi. Pada LKS juga terdapat petunjuk penyusunan laporan eksperimen. LKS siklus I, II dan III terdapat pada Lampiran 10, 11 dan 12. ƒ Penyusunan soal evaluasi Soal evaluasi digunakan untuk mengukur hasil belajar kognitif siswa setelah pelaksanaan proses pembelajaran. Penyusunan soal evaluasi diawali dengan penyusunan kisi-kisi soal terlebih dahulu, kemudian soal tersebut diujicobakan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran soal, dan daya pembeda soal. Kisi-kisi soal uji coba siklus I, II dan III terdapat pada Lampiran 13, 14 dan 15. ƒ Penyusunan lembar penilaian keterampilan proses Penyusunan lembar penilaian keterampilan proses siswa terlebih dahulu didahului dengan penyusunan kriteria penilaian keterampilan proses siswa. Lembar penilaian keterampilan proses digunakan untuk mengetahui penguasaan keterampilan proses siswa selama pelaksanaan proses pembelajaran. Sumber penilaian keterampilan proses siswa berasal dari lembar observasi dan presentasi, LKS, dan laporan percobaan. Kriteria penilaian keterampilan proses siklus I, II dan III terdapat pada Lampiran 21, 22 dan 23. ƒ Penyusunan lembar penilaian hasil belajar ranah psikomotorik Penyusunan lembar penilaian hasil belajar ranah psikomotorik siswa terlebih dahulu didahului dengan penyusunan kriteria penilaian aspek psikomotorik. Penilaian aspek psikomotorik siswa dilakukan melalui pengamatan selama pelaksanaan proses pembelajaran. Kriteria penilaian hasil belajar psikomotorik terdapat pada Lampiran 25. ƒ Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk percobaan siswa.

2. Pelaksanaan Action

Kegiatan pada tahap ini adalah melaksanakan skenario pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan metode eksperimen sesuai dengan perencanaan pada RPP. Tindakan yang dilakukan guru adalah mengorganisasikan siswa dalam pembagian kelompok, membimbing pelaksanaan eksperimen dan diskusi siswa, menganalisis dan mengevaluasi hasil presentasi kelompok. Pada saat pelaksanaan proses pembelajaran, observer melakukan pengamatan terhadap penguasaan keterampilan proses sains siswa serta hasil belajar psikomotorik siswa. Sedangkan di setiap akhir siklus, guru memberikan tes untuk mengetahui hasil belajar kognitif siswa. Tes yang diberikan berbentuk tes pilihan ganda dan tes uraian.

3. Observasi Observation

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melakukan pengamatan dan perekaman data terhadap jalannya proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Perekaman data hasil pengamatan pada tahap ini menggunakan lembar observasi. Adapun hal-hal yang diamati adalah penguasaan keterampilan proses sains dan hasil belajar ranah psikomotorik siswa.

4. Refleksi Reflection

Refleksi merupakan suatu bentuk evaluasi terhadap tindakan yang dilakukan. Seluruh data yang diperoleh pada tahap pelaksanaan dan observasi dikumpulkan, dianalisis, kemudian dievaluasi untuk mengetahui berhasil atau tidakkah perlakuan yang diberikan. Hasil refleksi ini dijadikan sebagai pedoman perencanaan yang akan dilaksanakan pada siklus selanjutnya.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

PENGERUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP CAHAYA (KUASI EKSPERIMEN DI SDN CIRENDEU III, TANGERANG SELATAN)

1 5 177

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap hasil belajar siswa pada konsep rangka dan panca indera manusia: penelitian kuasi eksperimen di Kelas IV MI Al-Washliyah Jakarta

0 5 172

Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Antara Siswa Yang Diajar Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Pembelajaran Konvensional Pada Konsep Protista

0 18 233

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor struktur dalam meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa SMPN 3 kota Tangerang selatan

1 12 173

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Peningkatan prestasi belajar PAI melalui pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw siswa Kelas X SMAN 90 Jakarta

1 53 118

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 TRUNUH Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar IPS Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Trunuh Kec

0 1 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF DAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW.

0 13 43

PENGARUH IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN. docx

0 0 9

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

0 0 8