Sosial Ekonomi Rumah Tangga Perumahan

Tabel 3.11 Statistik Deskriptif Status Pekerjaan Utama Kepala Rumah Tangga Status Pekerjaan Utama KRT Miskin Tidak Miskin Total N n n BuruhKaryawan 118 33.1 108 38.0 226 35.3 Pengusaha 109 30.6 104 36.6 213 33.3 Lainnya 84 23.6 30 10.6 114 17.8 Tidak Bekerja 45 12.6 42 14.8 87 13.6 Total 356 100.0 284 100.0 640 100.0 Tabel 3.11 menunjukkan bahwa ada perbedaan status pekerjaan utama kepala rumah tangga miskin dan tidak miskin.Jumlah status pekerjaan utama kepala rumah tangga sebagai buruhkaryawan baik rumah tangga miskin maupun tidak miskin adalah lebih besar dibandingkan dengan status pekerjaan utama kepala rumah tangga yang lainnya.

3.2.5 Sosial Ekonomi Rumah Tangga

Tabel 3.12 Statistik Deskriptif Pengalaman Membeli Beras Raskin Selama Tiga Bulan Terakhir Pengalaman Membeli Beras Raskin Dalam Tiga Bulan Terakhir Miskin Tidak Miskin Total n n n Pernah 174 48.9 75 26.4 249 38.9 Tidak Pernah 182 51.1 209 73.6 391 61.1 Total 356 100.0 284 100.0 640 100.0 Tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengalaman antara rumah tangga miskin dan tidak miskin dalam membeli beras raskin dalam tiga bulan terakhir. Hal ini diperkuat dengan uji proporsi, dimana hipotesis pada pengujian ini adalah : H : p RT miskin = p RT tidak miskin H 1 : p RT miskin ≠ p RT tidak miskin Pada α = 5 didapatkan kesimpulan bahwa secara signifikan terdapat perbedaan pengalaman membeli beras raskin dalam tiga bulan terakhir antara kelompok rumah tangga miskin dan tidak miskin. Hal ini dapat di lihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3.13 Independent Sample Test Levenes Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means F Sig. t Df Sig. 2- taile d Mean Differe nce Std. Error Differ ence Equal variances assumed 100,8 0,00 -5,94 638 0,00 -0,224 0,037 Equal variances not assumed -6,02 631,53 0,00 -0,224 0,037

3.2.6 Perumahan

Karakteristik kesejahteraan rumah tangga berdasarkan aspek perumahan dideskripsikan dalam status penguasaan bangunan tempat tinggal, sumber air minum, cara memperoleh air minum, dan bahan bakar memasak. Tabel 3.14 Statistik Deskriptif Status Penguasaan Bangunan Tempat Tinggal Status Penguasaan Bangunan Tempat Tinggal Miskin Tidak Miskin Total N n n Milik Sendiri 265 74.4 216 76.1 481 KontrakSewa 13 3.7 12 4.2 25 Bebas Sewa 57 16.0 25 8.8 82 Dinas 21 5.9 31 10.9 52 Total 356 100 284 100 640 Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar status penguasaan bangunan tempat tinggal rumah tangga miskin dan tidak miskin di Kabupaten Serdang Bedagai tahun 2013 adalah milik sendiri dengan persentase jauh lebih tinggi dari pada status penguasaan bangunan tempat tinggal yang lain. Persentase status penguasaan bangunan tempat tinggal rumah tangga miskin yang milik sendiri adalah sebesar 74,4, sedangkan rumah tangga tidak miskin sebesar 76,1. Ditinjau berdasarkan sumber air minum, diperoleh hasil deskriptif sebagai berikut.Tabel 3.14 menunjukkan persentase setiap kategori sumber air minum untuk setiap kelompok rumah tangga miskin dan tidak miskin.Persentase tersebut dapat digunakan untuk mendeteksi apakah ada kecendrungan semakin modern sumber air minum yang digunakan rumah tangga semakin menunjukkan bahwa rumah tangga tersebut tidak miskin. Tabel 3.15 Statistik Deskriptif Sumber Air Minum Sumber Air Minum Miskin Tidak Miskin Total n N Air Kemasan Bermerk 3 0.8 5 1.8 8 Air isi ulang 59 16.6 75 26.4 134 Leding 12 3.4 9 3.2 21 Sumur 264 74.2 193 68 457 Mata Air 7 2 1 0.4 8 Lainnya 11 3.1 1 0.4 12 Total 356 100 284 100 640 Tabel 3.15 memberikan informasi bahwa persentase sumber air minum rumah tangga miskin dan tidak miskin terbesar terdapat pada sumber air minum sumur yaitu 74,2 untuk rumah tangga miskin dan 68 untuk rumah tangga tidak miskin. Ditinjau berdasarkan cara memperoleh air minum, diperoleh hasil deskriptif sebagai berikut. Tabel 3.16 Statistik Deskriptif Cara Memperoleh Sumber Air Minum Cara Memperoleh Sumber Air Minum Miskin Tidak Miskin Total n N Membeli 80 22,5 92 32,4 172 Tidak Membeli 276 77,5 192 67,6 468 Total 356 100 284 100 640 Tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat perbedaan cara memperoleh air minum antara kelompok rumah tangga miskin dan tidak miskin. Hal tersebut diperkuat dengan uji proporsi, H : p RT miskin = p RT tidak miskin H 1 : p RT miskin ≠ p RT tidak miskin Pada α = 5 didapatkan kesimpulan bahwa secara signifikan terdapat perbedaan cara memperoleh air minum antara kelompok rumah tangga miskin dan tidak miskin. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.17 Independent Sample Test Levenes Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means F Sig. t df Sig. 2- tailed Mean Differe nce Std. Error Differen ce Equal variances assumed 7,439 0,007 4,69 638 0,00 0,615 0,131 Equal variances not assumed 4,74 629,09 0,00 0,615 0,129 Ditinjau berdasarkan bahan bakar memasak, diperoleh hasil deskriptif sebagai berikut. Tabel 3.18 Statistik Deskriptif Bahan Bakar Memasak Bahan Bakar Memasak Miskin Tidak Miskin Total N N N Listrik 1 0.3 7 2.5 8 1.3 GasElpiji 247 69.4 229 80.6 476 74.4 Minyak Tanah 21 5.9 12 4.2 33 5.2 Arang 83 23.3 33 11.6 116 18.1 Lainnya 4 1.1 3 1.1 7 1.1 Total 356 100.0 284 100.0 640 100.0 Berdasarkan persentase Tabel 3.18 maka dapat dilihat bahwa rumah tangga miskin dan tidak miskin sama-sama lebih memilih gaselpiji sebagai bahan bakar memasak.

3.2.7 Teknologi Informasi dan Komunikasi