tangganya. Banyak faktor yang mempengaruhi petani untuk meraih kesuksesan dalam melakukan aktivitas usahatani, secara umum dapat dikelompokkan menjadi
faktor-faktor internal atau faktor dalam diri petani dan rumah tangganya, seperti umur, tingkat pendidikan, pengalaman usahatani, jumlah anggota rumah tangga
dan lainnya, dan faktor-faktor eksternal atau faktor-faktor yang tidak dapat dikontrol oleh rumah tangga petani, meliputi: faktor kebijakan, iklim dan cuaca,
serta faktor-faktor eksternal lainnya. Penelitian Valdivia and Poulos 2005 mengemukakan tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi kegiatan agroforestry dalam rangka melindungi hutan dan menyediakan alternatif ekonomi yang lebih menguntungkan. Hasil penelitiannya
mengemukakan bahwa salah satu faktor yang signifikan mempengaruhi aktivitas pemilik lahan dalam mengelola lahannya adalah karakteristik individu atau unsur
profil petani. Earle et al. 1979 mengidentifikasi pendidikan, ukuran usahatani,
pendapatan kotor, double-copping sebagai ukuran efisiensi, dan pendapatan bersih usahatani sebagai faktor kunci yang mempengaruhi konservasi tanah di Australia.
5.2.4.3 Pengaruh Institusi
ξ
2
Terhadap Produktivitas Petani Lahan Milik
η
1
Gambar 22 memperlihatkan pengaruh variabel institusi terhadap produktivitas petani lahan milik. Nilai t
hitung
yang diperoleh sebesar 24.67 lebih besar dari t
Tabel
1.645. Hal ini berarti tolak H dan terima H
a
yang menunjukkan bahwa variabel institusi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas
petani lahan milik.
Prod Insti
0.37 Thitung = 24.67
Y
1
Y
2
Y
3 0.85
0.79 0.93
0.48
0.50
0.36
X
4
X
5
X
6 0.81
0.84 0.85
0.60 0.58
0.54
Gambar 22. Pengaruh Institusi Terhadap Produktivitas Petani Lahan Milik
Kondisi institusi petani, yang terdiri dari kelas kelompok tani, partisipasi para petani dalam kegiatan pertemuan, pelatihan, dan penyuluhan, serta persepsi
para petani tentang kegiatan-kegiatan tersebut, berdasarkan hasil penelitian terbukti memiliki pengaruh signifikan terhadap produktivitas petani. Semakin
sering frekuensi kehadiran dan kemampuan para petani dalam memahami esensi dari kegiatan yang dilakukan maka hal tersebut dapat mendorong produktivitas
para petani dalam pengelolaan hutan lahan milik. Sebagaimana hasil penelitian Ervin and Ervin 1982 yang mengatakan bahwa institusi atau kelembagaan petani
dalam model keputusan konservasi, signifikan dalam kegiatan argoforestry di Missouri.
5.2.4.4. Pengaruh Ekonomi
ξ
3
Terhadap Produktivitas Petani Lahan Milik
η
1
Gambar 23 memperlihatkan pengaruh variabel ekonomi terhadap produktivitas petani lahan milik. Nilai t
hitung
yang diperoleh sebesar 5.79 lebih besar dari t
Tabel
1.645. Hal ini berarti tolak H dan terima H
a
yang menunjukkan bahwa variabel ekonomi berpengaruh yang signifikan terhadap produktivitas
petani lahan milik.
Prod Ekonomi
0.22 Thitung = 5.79
Y
1
Y
2
Y
3 0.85
0.79 0.93
0.48
0.50
0.36
X
7
X
8
X
9 0.89
0.74 0.67
0.33 0.44
0.94
Gambar 23. Pengaruh Ekonomi Terhadap Produktivitas Petani Lahan Milik Kondisi perekonomian petani, yang terdiri dari pendapatan rumah tangga,
jenis pekerjaan utama para petani, dan jumlah anggota keluarga para petani, berdasarkan hasil penelitian terbukti memiliki pengaruh signifikan terhadap
produktivitas petani.
Hasil penelitian ini konsisten dengan salah satu hasil studi Bautista 2000,
diantaranya mengemukakan bahwa ada keterkaitan antara kondisi ekonomi rumah tangga petani dengan produktivitas petani, dimana ekonomi rumah tangga petani
pada akhirnya akan membentuk suatu kekuatan soasial ekonomi yang kuat guna memperbaiki tingkat produktivitas sektor-sektor dalam perekonomian.
Penelitian Valdivia and Poulos 2005, mengemukakan tentang faktor- faktor yang mempengaruhi kegiatan agroforestry dalam rangka melindungi hutan
dan menyediakan alternatif ekonomi yang lebih menguntungkan. Hasil penelitiannya mengemukakan bahwa salah satu faktor yang signifikan
mempengaruhi aktivitas pemilik lahan dalam mengelola lahannya adalah karakteristik ekonomi rumah tangga petani. Selanjutnya, Shucksmith 1993
menjelaskan bahwa para petani lebih menekankan pada pentingnya aspek ekonomi, keluarga, dan hubungan sewa dalam usahatani mereka dalam memilih
sistem produksi dalam kegiatan agroforestry di Missouri.
5.2.4.5. Pengaruh Kebijakan