Persepsi Terhadap Bimbingan Teknis

pengaruh yang lebih baik dibandingkan metode tradisional yang dilaksanakan oleh para penyuluh. Bimbingan teknis terhadap pelaksanaan rehabilitasi lahan milik sering dipandang sebagai pelengkap kegiatan. Di dalam proses penyuluhan, kemampuan kelompok tani harus diidentifikasi, dianalisa, dikembangkan, diinformasikan, dan disebarkan. Kelompok tani tidak hanya memerlukan informasi teknis, tetapi beberapa aspek tentang informasi pasar, fasilitas modal dan kredit, dan permintaan konsumen. Penyediaan informasi saja kurang cukup untuk berjalannya suatu kegiatan secara efektif. Dalam berbagai rangkaian kegiatan, kelompok tani harus mampu menganalisa tentang hambatan, mencari solusi, mencoba memecahkan masalah, yang pada akhirnya dapat memutuskan suatu tindakan dari berbagai alternatif pemecahan tersebut.

6.2.3. Persepsi Terhadap Bimbingan Teknis

Penyampaian informasi kepada para petani tentang hasil yang diharapkan, tujuan yang ditentukan serta mekanisme penggunaan dana akan memberikan konsekuensi adanya suatu peningkatan pengaturan institusi pada suatu wilayah. Suatu bantuan akan lebih efektif apabila diatur secara spesifik pada suatu wilayah tentang manfaat dan cara penggunaan bantuan yang baik. Para petani diusahakan mempunyai kemampuan untuk mengidentifikasi dan menterjemahkan ketersediaan bantuan agar dapat meningkatkan sistem pengelolaan, meningkatkan pengalaman berusaha dan memaksimalkan hasil kegiatan. Pengaturan institusi dalam penyaluran dana harus menjamin agar informasi tentang target bantuan, harapan tentang hasil, penggunaan bantuan, serta penanggulangan resiko kegagalan pada suatu wilayah harus dapat dimiliki para petani. Kelompok tani diarahkan untuk mengerti permasalahan yang dimiliki oleh wilayah, mengetahui tanggung jawab sehingga turut ke dalam pelaksanaan kegiatan, memecahkan permasalahan dalam mempertahankan produksi yang berkelanjutan, serta mencari dan memanfaatkan bantuan dana rehabilitasi lahan secara optimal. Pengaturan kelembagaan kelompok tani diarahkan untuk meningkatkan kemampuan para petani dalam mencapai target kegiatan melalui bantuan yang akan diterimanya. Sumberdaya yang tersedia di lokasi kegiatan dan bantuan pemerintah di suatu wilayah dijadikan input produksi dalam mencapai tujuan pembangunan rehabilitasi lahan kritis. Para ketua kelompok tani di suatu wilayah dikondisikan agar mampu mempunyai hubungan dengan para pengguna hasil di wilayah tersebut. Kebutuhan informasi pemanfaatan hasil rehabilitasi lahan milik merupakan hal yang sangat penting. Informasi dasar tentang sumberdaya hutan milik harus dibahas, dampak ekonomi serta dampak sosial perlu dibangun yang kesemuanya merupakan informasi berharga dalam pelaksanaan. Keterlibatan petani dalam kegiatan dan adminisitrasi bantuan dapat memperkuat kemampuan masyarakat. Tumbuhnya rasa memiliki bantuan diharapkan akan meningkatkan kebiasaan petani dalam memanfaatkan bantuan secara efisien. Peran serta masyarakat dalam pemahaman terhadap informasi ilmiah tentang sumberdaya hutan agar ditumbuhkan. Dampak ekonomi serta dampak sosial perlu dikuasai oleh masyarakat yang kesemuanya merupakan informasi berharga dalam pelaksanaan rehabilitasi lahan milik. Topik bahasan informasi tergantung kepada permasalahan yang dihadapi petani di daerahnya. Bantuan dana akan efektif dalam meningkatkan produktivitas apabila ada suatu kebijakan dari pemerintah yang menjamin kepercayaan seseorang dalam menyediakan pendapat tentang ketersediaan, kecocokan, dan pelaksanaan bantuan. Keterlibatan masyarakat dalam rehabilitasi lahan dan mekanisme yang efisien dalam penyelenggaraan bantuan merupakan hal yang penting dalam meningkatkan pola penyaluran dana serta akan menyebabkan pemahaman dalam penggunaan dana yang sesuai dengan kebutuhan lokal. Pengaturan kelembagaan dalam menyalurkan dana bantuan harus mempunyai rencana untuk peningkatan kelembagaan tani termasuk pengelolaan dan peningkatan kemampuan teknis dari para petani. Hal yang diperlukan oleh petani adalah kemampuan dalam pembiayaan, kemampuan dalam pelaksanaan dan penggunaan teknologi yang tepat untuk tercapainya tujuan bantuan dari kegiatan rehabilitasi lahan. Kegiatan industri rumah tangga kelompok yang berbasis hasil hutan diikuti dengan penguatan kelembagaan kelompok tani harus memerankan peran penting dalam meningkatkan kemampuan berusaha dari para anggota kelompok. Hal yang perlu diperhatikan dalam kebijakan adalah mendorong kemampuan masyarakat terhadap pemanfaatan infrastruktur dan sumberdaya untuk tumbuhnya usaha industri dengan menggunakan hasil hutan milik sebagai bahan bakunya. Kelompok masyarakat yang memberikan dorongan terhadap usaha petani diberikan perhatian lebih agar mampu lebih cepat menggerakan dan menumbuhkan perekonomian diwilayahnya. Keterlibatan masyarakat dalam program bantuan dana rehabilitasi lahan akan berjalan baik apabila instansi yang mengelola bantuan dapat dipercaya oleh masyarakat setempat. Oleh sebab itu Dinas Kehutanan dan lembaga pendukungnya harus dilengkapi oleh para petugas yang mempunyai kemampuan profesional serta tidak mengurangi manfaat dari keberadaan bantuan.

6.3. Pemanfaatan Bantuan Dana Rehabilitasi Lahan