5.2.2.1. Variabel Laten Produktivitas
η
1
Variabel laten produktivitas merupakan tingkat keberhasilan rehabilitasi lahan milik dengan adanya bantuan dana rehabilitasi lahan milik. Indikator
produktivitas terdiri dari produktivitas lahan, produktivitas tenaga kerja, dan produktivitas modal. Tanggapan responden dalam mengukur indikator, disajikan
pada Tabel 16. Tabel 16. Tanggapan Variabel Laten Produktivitas
Kriteria Pernyataan Variabel Laten Produktivitas
η
1
Lahan Tenaga Kerja
Modal Total
F F F F 1 239
95.60 176
70.40 175
70.00 590
78.67 2 6
2.40 29
11.60 43
17.20 78
10.40 3 5
2.00 14
5.60 22
8.80 41
5.47 4 0
9 3.60
3 1.20
12 1.60
5 0 22
8.80 7
2.80 29
3.87 Total 250
100,00 250
100.00 250
100.00 750
100.00
Sumber: Data Kuesioner yang telah diolah, 2006
Tingkat produktivitas lahan sebagian besar petani 95.6 kurang dari 200 m
3
kayu per hektar setiap kali panen. Demikian juga tingkat produktivitas tenaga kerja memperlihatkan hal yang sama, dimana sekitar 70.4 petani, tingkat
produktivitas tenaga kerjanya kurang dari 1.0 m
3
per hari orang kerja HOK. Produktivitas modal juga masih terlihat rendah. Secara umum tingkat
produktivitas modal petani 70 kurang dari 0.0001 m
3
per rupiah. Produktivitas lahan yang rendah antara lain disebabkan oleh rendahnya
kepemilikan lahan yang berkisar antara 0.25-0.30 hektar, rendahnya kepemilikan modal, kualitas tegakan pohon yang kurang baik, pemeliharaan tegakan pohon
yang kurang intensif, serta adanya ketidakpastian dalam pertumbuhan tegakan pohon karena risiko faktor iklim, penyakit, kebakaran dan teknologi.
Produktivitas tenaga kerja yang rendah, disebabkan oleh siklus pembangunan hutan milik yang dilakukan oleh sebagian besar petani hutan, yaitu
dari tahap persiapan penanaman pohon hingga panen, hanya menghabiskan waktu selama 5 lima bulan. Dengan lamanya waktu selama itu, tentu saja dapat
berpengaruh pada produktivitas tenaga kerja petani hutan, yaitu sekitar 0.3 m
3
per HOK. Apabila petani menginginkan tegakan pohon yang optimal, dibutuhkan
waktu sekitar 3 tahun untuk pembangunan hutan, yaitu mulai dari proses persiapan lahan, penanaman pohon, pemeliharaan, hingga pemanfaatan hasil.
Produktivitas modal petani yang rendah, lebih banyak disebabkan oleh rendahnya jumlah tegakan kayu yang dapat dihasilkan. Dengan output petani yang
rendah, hal tersebut akan menyebabkan produktivitas modal petani juga rendah.
5.2.2.2. Variabel Laten Manfaat