II. TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan Pustaka menguraikan secara ringkas berbagai teori dan hasil penelitian yang relevan dengan penyaluran dana bantuan rehabilitasi lahan milik
masyarakat. Uraian dimaksud terdiri dari: 1 penyaluran bantuan, 2 subsidi, 3 pengelolaan hutan milik, 4 tinjauan studi peranan sektoral dalam
perekonomian, dan 5 tinjauan studi perilaku petani. Tinjauan pustaka yang akan diuraikan berupa penjelasan dari buku teks serta sajian dari beberapa studi yang
telah dilakukan para peneliti terdahulu, baik berupa studi parsial maupun komprehensif.
2.1. Penyaluran Bantuan
Rosen 2005 menjelaskan bahwa pada setiap tingkatan pemerintahan terdapat berbagai program yang pada dasarnya memberikan bantuan transfer
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama diperuntukkan bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah. Salah satu jenis program adalah
pembiayaan transfer yang dilakukan dengan jalan mengurangi daya beli pembayar pajak untuk disalurkan kepada penerima bantuan yang umumnya mempunyai
penghasilan rendah. Transfer dapat dilakukan dalam bentuk uang tunai atau bentuk terkait dengan pemberian bahan in kind transfer seperti kupon makanan,
bantuan kesehatan dan bantuan perumahan. Selanjutnya, Rosen 2005 menjelaskan bahwa penilaian terhadap manfaat
in kind transfer yang diterima oleh masyarakat biasanya sulit untuk dinilai. Asumsi yang dipakai dalam in kind transfer adalah setiap nilai uang yang
dibelanjakan pemerintah dianggap sama dengan peningkatan pendapatan dari
15 penerima bantuan. Walaupun tidak berlaku secara umum, transfer dalam bentuk in
kind biasanya kurang efektif apabila dibandingkan dengan transfer dalam bentuk tunai. Preferensi seseorang akan mempengaruhi efektivitas in kind transfer
sehingga untuk menilai in kind transfer diperlukan suatu analisa empiris. Selain itu, masalah yang timbul dalam in kind transfer adalah biaya administrasi yang
cukup tinggi. Pendapat yang menyatakan kurang efisiennya bentuk in kind transfer adalah:
1. Bantuan dalam bentuk uang tunai akan menaikkan tingkat utilitas penerima bantuan.
2. Untuk mencapai tingkat utilitas yang lebih tinggi maka pembayaran pajak yang diperlukan akan lebih sedikit apabila menggunakan bentuk penyaluran
uang tunai.
Gambar 1. Pengaruh Inkind transfer
400 340
280
120 400
800 Barang
lain Rp.
A D
E
B C
Pilihan konsumsi inkind transfer
Kendala biaya awal Kendala biaya dengan bantuan
U
F
Makanan Sumber : Friedman 2002
16
I
Gambar 1 memperlihatkan bentuk in kind transfer yang kurang efisien. Sumbu x dan y masing-masing menggambarkan nilai makanan dan barang lainnya
yang dikonsumsi seseorang dengan kurva kendala biaya AB senilai Rp 400. Apabila harga makanan dan barang lainnya, masing-masing diasumsikan Rp 1,
maka OA=OB=Rp 400. Selanjutnya apabila harga makanan diturunkan 50 melalui program pemerintah misalnya melalui program kupon makanan, maka
kemiringan kurva kendala biaya menjadi lebih datar seperti AC. Titik C menggambarkan nilai makanan sebesar Rp 800. Dalam memaksimalkan utilitas,
dimisalkan penerima bantuan akan mengkonsumsi makanan senilai Rp 120 walaupun yang bersangkutan hanya membayar Rp 60 serta mengkonsumsi barang
lainnya senilai Rp 340. Selisih biaya antara Rp 340 - Rp 280 yaitu Rp 60 akan diambil dari hasil pembayaran pajak.
Gambar 2. Efektivitas Bantuan Uang Tunai.
400 340
280
120 400
800 Barang
lain Rp.
A D
E
B C
Income level to reach U
F
U
F
Makanan 449
F
G Sumber : Friedman 2002
17 Gambar 2 menjelaskan tentang bentuk transfer uang tunai yang lebih efisien.
Apabila bantuan pemerintah merupakan uang tunai, tentunya penerima bantuan tidak melihat adanya perubahan harga satuan. Untuk mencapai utilitas U
F
, kemiringan kurva kendala biaya tidak berubah, tetapi kurva tersebut bergeser ke
atas menjadi FG sehingga menyinggung U
F
. Nilai FA mempunyai nilai lebih kecil dari Rp 60, karena IE = FA dan IE lebih kecil dari DE yang mempunyai nilai
Rp 60. Kendala biaya FG yang kemiringannya ditentukan oleh harga pasar, lebih curam dari AC yaitu kendala biaya dengan program in kind. Semua titik pada U
F
dengan kemiringan yang lebih curam dari AC akan berada di sebelah kiri titik D, sehingga persentuhan dengan FG akan berada di sebelah kiri titik D. Karena FG
harus melewati garis DE, bantuan dalam bentuk uang tunai akan menurunkan biaya program dibandingkan dengan bantuan dalam bentuk in kind.
2.2. Teori Subsidi