Identifikasi Konsep Model Persamaan Struktural

indikator atau manifest Gozali, 2004. Apabila pengembangan diagram dirasakan cukup maka dilakukan perumusan diagram ke dalam simbol dan persamaan matematika.

3.3.2. Identifikasi

Identifikasi berhubungan dengan pertanyaan apakah model yang dikembangkan dapat menghasilkan suatu dugaan yang tepat dan unik atau sebaliknya. Syarat perlu agar dapat mengidentifikasi taksiran parameter adalah banyaknya korelasi antara variabel yang diukur lebih besar atau sama dengan jumlah parameter yang diidentifikasi. Jika banyaknya variabel yang diukur adalah p, maka banyaknya korelasi adalah 12pp-1. Parameter yang dihitung termasuk semua koefisien jalur, semua korelasi untuk variabel eksogen, dan semua korelasi antara disturbances atau error tetapi tidak termasuk koefisien jalurnya Kenny, 1979. Selanjutnya, Saris dan Stronkhorst 1984 di dalam Bachrudin dan Tobing 2003, memberikan arahan dalam melakukan identifikasi model: 1. Persamaan model tunggal dengan korelasi antara error dan variabel eksogen sama dengan nol, maka model persamaan tersebut selalu dapat diidentifikasi. Model-model demikian dikenal sebagai model-model regresi. 2. Model-model persamaan simultan tanpa hubungan kausal reciprocal dan asumsi-asumsi standar selalu dapat diidentifikasi. Jenis model-model demikian dikenal sebagai recursive. 3. Model-model tunggal atau persamaan simultan kekeliruan dan variabel eksogen tidak sama dengan nol, tidak termasuk dapat diidentifikasi. 4. Model-model persamaan simultan dengan hubungan kausal reciprocal tidak termasuk dapat diidentifikasi. Jenis-jenis model seperti ini disebut nonrecursive. Dalam persamaan identifikasi dapat dilakukan secara matematik dengan pemecahan masing-masing parameter θ dalam kaitan dengan elemen-eleman yang diidentifikasi. Jumlah persamaan dalam model struktur kovarians adalah 12 p + qp + q + 1, dimana p adalah jumlah variabel y dan q adalah jumlah variabel x. Jika parameter-parameter dalam model yang diekspresikan sebagai fungsi satu atau lebih elemen-elemen yang dikenal dalam sistem, maka model tersebut dikatakan teridentifikasi. Hal ini adalah kasus untuk semua elemen- elemen dalam model dari keseluruhan model teridentifikasi Bollen, 1989. Dalam studi ini, identifikasi model mengacu pada metode dua tahap seperti yang dianjurkan oleh Rigdon 1995. Pertama, model-model pengukuran untuk variabel laten dibangun dan diuji secara terpisah dalam membangun analisis data cross-sectional. Kedua, identifikasi struktural kemudian dibuktikan berdasarkan pada aturan simultan atau menggunakan petunjuk untuk model-model blok persamaan simultan atau rekursif.

3.3.3. Matrik Input