X
5
= Konsekuensi jangka panjang X
6
= Kondisi yang memfasilitasi ε = Error
3.5.2.3 Uji Hipotesis
Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari goodness of fitnya Ghozali, 2005. Dalam pengujian hipotesis ini dapat
dilakukan dengan cara:
3.5.2.3.1 Uji Statistik F
Uji signifikansi simultan uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Jika p 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi
hubungan variabel atau hipotesis diterima dan apabila p 0,05 maka hipotesis ditolak Ghozali, 2005.
Apabila dari hasil perhitungan dengan bantuan SPSS diperoleh probabilitas P Value 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel independen
berpengaruh terhadap variabel dependen secara bersama-sama simultan, sebaliknya apabila dari hasil perhitungan dengan bantuan SPSS diperoleh
probabilitas P Value 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen secara bersama-sama simultan.
3.5.2.3.2 Uji Statistik t
Uji signifikan parameter individual uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen
secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Pengujian ini bisa dilakukan dengan melihat p-value dari masing-masing variabel. Apabila
pvalue 5 maka hipotesis diterima dan apabila pvalue 5 maka hipotesis ditolak Ghozali, 2005.
3.5.2.3.3 Koefisien Determinasi R²
Koefisien Determinasi R² pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisienan determinasi adalah antara nol sampai satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen
amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen. Jika nilai R² sama dengan satu, maka pendekatan tersebut terdapat kecocokan sempurna dan jika R² sama dengan nol, maka tidak ada
kecocokan pendekatan Ghozali, 2005. Adjusted R Square adalah nilai R Square yang telah disesuaian, nilai ini
selalu lebih kecil dari R Square dan angka ini bisa memiliki nilai negatif Priyatno, 2008:81. Menurut Santoso dalam Priyatno, 2008 bahwa unutk regresi
dengan lebih dari dua variabel bebas digunakan Adjusted R Square sebagai
koefisien determinasi. 3.5.2.3.4 Koefisien determinasi parsial r
2
Koefisien determinasi parsial adalah koefisien untuk mengetahui besarnya kontribusi yang diberikan masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat
secara terpisah parsial. Hasil perhitungan r
2
digunakan untuk mengukur
seberapa besar persentase variasi variabel independen yang digunakan dalam model yang digunakan mampu menjelaskan variasi-variabel dependen secara
terpisah parsial. Apabila nilai r
2
mendekati 1 satu maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut dalam menerangkan variasi variabel independen
terhadap variabel dependen secara terpisah parsial dan sebaliknya, apabila r
2
mendekati 0 nol maka semakin lemah variasi variabel independen dalam menerangkan variabel dependen secara terpisah parsial. Dalam penelitian ini,
peneliti mencari nilai r
2
menggunakan bantuan komputer dengan program SPSS Priyatno, 2009.
60
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian
Penelitian ini digunakan untuk mengungkap tentang persepsi pegawai pajak terhadap pemanfaatan teknologi informasi pada kinerja individual . Data
penelitian diambil dengan metode survey yaitu menyebarkan kuesioner kepada responden dalam bentuk daftar pertanyaan yang disusun secara tertulis. Kuesioner
ini bertujuan untuk memperoleh data yang berupa jawaban dari responden. Keusioner ini kemudian dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan analisis
regresi linear berganda. Kuesioner yang dibagikan disertai surat ijin penelitian dari Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Semarang dan Surat Pernyataan Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I. Pembagian kuesioner tersebut dimulai pada tanggal 18 Juli 2011
dan diambil kembali tanggal 27 Juli 2011. Jumlah keusioner yang disebarkan sebanyak 56 kuesioner sedangkan yang
kembali sebanyak 47 keusioner dan yang tidak kembali sebanyak 9 kuesioner. Hal ini disebabkan kesibukan pegawai KPP Madya Semarang sehingga tidak semua
pegawai tidak sempat untuk mengisi kuesioner pada saat survei dilakukan. Dengan demikian tingkat pengembalian respon rate dari kuesioner yang disebar
sebesar 83,93. Menurut Uma Sekaran 2006 jumlah minimum sampel adalah 30, maka sampel dalam penelitian ini telah memenuhi kriteria sampel minimum