Akses Ke Tempat Pelayanan Kesehatan Efek Samping Obat

penunjukan PMO untuk pasien yaitu menunjuk keluarga atau orang yang mengantarkan pasien, kemudian petugas memberikan penyuluhan dan cara minum obatnya karena petugas menganggap pasien sudah tidak konsen untuk menerima penjelasan tetang cara minum obat TB karena kondisi pasien yang sedang sakit. Berikut uraian dari narasumber triangulasi :

4.2.7. Akses Ke Tempat Pelayanan Kesehatan

Berdasarkan persepsi tentang jarak rumah ke BP4 Tegal, 3 dari 8 narasumber 37 mengatakan jarak ke BP4 jauh, 3 dari 8 narasumber lainnya 37 mengatakan jarak ke BP4 sedang, sedangkan sisanya 26 mengatakan jarak ke BP4 dekat. Berikut jawaban narasumber yang beranggapan bahwa jarak rumah ke BP4 Tegal jauh: “ Penting, karena biar kepantau toh minum obatnya, ada yang mengingatkan kadang orang malas untuk minum obat, ya biar teratur minum obatnya . ya terutama kaluarga, kecuali dia hidup sendiri, ada teman ya temane ya pokoknya orang disekitar lingkungannya. Biasanya kan pasien tidak datang sendiri ya, kan ada yang menemani, biasanya keluarga. Kemudian kita minta untuk mengingatkan minum obatnya, cara minum obatnya gimana, kadang kan pasien sudah gak konsen gimana cara minum obat, karena dia udah gak ngeh karena lagi sakit. jadi kita memberikan penyuluhan atau kasih obat, cara minum obatnya ke PMO” Triangulasi 10 “Tebih mas” Narasumber 3 “jauh sekali karena rumah saya jauh” Narasumber 4 “jauh mas dari tempat saya” Narasumber 5 Sebagian besar narasumber 88 mengatakan akses ke BP4 mudah, walaupun menurut responden jarak ke BP4 jauh namun aksesnya mudah jika menggunakan kendaraan bermotor. Akses menjadi sulit karena ketersediaan angkot yang jarang, seperti jawaban dari responden berikut: Sementara itu, ada 1 narasumber 12 yang mengungkapkan akses ke BP4 sulit karena untuk sampai ke BP4 narasumber harus jalan kaki, kemudian naik angkot, dan terakhir naik bus. Seperti uraian narasumber berikut:

4.2.8. Efek Samping Obat

Berdasarkan wawancara dengan narasumber mengenai efek samping obat yang dialami oleh narasumber selama mengkonsumsi obat TB. 4 dari 8 narasumber 50 mengaku mengalami efek samping obat. Keluhan efek samping yang dirasakan berupa kepala pusing, mual, gangguan telinga, dan kaki bengkak. Berikut ungkapan dari narasumber: “mudah pake motor sendiri” Narasumber 2 “sebetulnya kalau pake sepeda motor mudah tapi susahnya kalo ga ada yang ngater” Narasumber 4 “susah mas, kalau ada yang nganterin sih mudah tapi kalau pake angkot susah” Narasumber 5 “kalo pake motor mudah tapi kalo pake angkot jarang” Narasumber 6 “angel mas, mlampah, mangke ngangge angkot, trus numpak bis tuyul” Narasumber 3 Dari seluruh narasumber yang mengalami efek samping obat hanya 1 orang yang mengatakan memeriksakan efek samping obat tersebut ke BP4, seperti uraiannya berikut: Sedangkan 3 narasumber lain yang mengalami efek samping obat mengaku membiarkan efek samping tersebut dan memilih beristirahat, berikut jawaban dari narasumber tersebut: Berdasarkan keterangan dari salah satu narasumber triangulasi mengatakan bahwa narasumber berhenti melakukan pengobatan TB karena narasumber mengalami efek samping berupa sakit kepala, seperti uraiannya berikut: “ya… pusing aj” Narasumber 1 “ya… mual, pusing” Narasumber 4 “ya mas, kepala pusing, telingane bunyi nging, mual-mual” Narasumber 5 “kaki bengkak, sakit banget mas” Narasumber 7 “saya ke BP4 trus dikasih obat lagi, katane gak papa ini” Narasumber 7 “ya… dibiarin aja” Narasumber 1 “istirahat tidur” Narasumber 4 “paling saya istirahat saja” Narasumber 5 “kepalane pusing akhire mandeg, kae obate tesih ” Triangulasi 2

4.2.9. Persepsi tentang Keparahan Penyakit