Pembiayaan Kesehatan Hasil Penelitian 1. Karakteristik Narasumber

4.2.2. Pembiayaan Kesehatan

Bantuan biaya pengobatan TB dari 8 narasumber, sebagian besar narasumber biaya pengobantannya ditanggung oleh keluarganya, yaitu 4 dari 8 narasumber 50. Berikut jawaban dari narasumber yang pengobatannya ditanggung keluarga : Sementara itu, 2 narasumber 25 mengaku biaya pengobatan ditanggung sendiri dan keluarga juga membantu pengobatan TB pasien. Berikut jawabanya : Narasumber yang mengaku biaya pengobatannya dibiayai oleh narasumber sendiri tanpa dibantu oleh keluarganya, sebanyak 2 narasumber 25. Berikut jawaban dari narasumber: “suami…” Narasumber 1 “anak yang di Jakarta” Narasumber 3 “keluarga terutama anak-anak” Narasumber 4 “orang tua yang membiayai” Narasumber 5 “saya sendiri ibu juga mbantu” Narasumber 6 “saya sendiri, istri juga” Narasumber 7 “sendiri…. Ya kebetulan pas ada uang” Narasumber 2 Dari 8 narasumber, semuanya 100 mengatakan biaya pengobatan TB per bulan berkisar Rp. 80.000,-. Berikut jawaban dari narasumber: Menurut Kepala BP4 Tegal, pembiayaan pengobatan TB di BP4 Tegal terdapat 2 pembiyaan, yaitu pembiyaan gratis dengan menggunakan obat FDC yang merupakan obat paket atau dengan obat gratis yang menggunakan Jamkesmas atau askes, dan pembiyaan mandiri. Sebagian besar pasien TB di BP4 Tegal menggunakan obat mandiri karena mempunyai keuntungan, jika terjadi efek samping obat dapat dengan mudah di atasi karena pada obat mandiri 4 macam jenis OAT terpisah, sedangkan jika obat FDC sulit untuk mengatasi efek samping obat, hal tersebut dikarenakan dalam obat FDC terkandung 4 macam OAT dalam 1 tablet. Berikut penjelasan dari Kepala BP4 Tegal : “obat buat 1 bulan itu 80 ribuanlah mas” Narasumber 2 “sekitar 80 ribu” Narasumber 4 “80 an lah…..” Narasumber 6 “ Pembiayaan ya mandiri, disinikan BPK2 ga ada kaya puskesmas gratis kecuali obat paket, kalau dia mau pakai obat paket, FDC namanya. Jamkesmas, askes itu juga gratis. Kalau mandiri obatnya terpisah-pisah, anda kan tahu obat TB itu ada 4 macam, yang itu terpisah ya, jadi rifampicin sendiri, pyrazin sendiri, isoniazid sendiri, etambuthol juga sendiri, tapi kalo obat paket itu dalam satu tablet itu sudah termasuk 4 obat itu, satu orang dihitung BBnya berapa trus kebutuhan tabletnya berapa. Tapi kebanyakan pasien disini mandiri, ya selain pertama kita ada keuntungan seandainya ada reaksi obat kita bisa langsung tahu dan bisa dilemahkan, tapi kalau sudah paket kan itukan 4 macam obat itu jadi susah ngatasi reaksi obatnya” Narasumber 9 Sama halnya penjelasan yang dikemukakan oleh Petugas Administrasi Kesehatan BP4 Tegal yang mengatakan bahwa, obat TB di BP4 ada 3 macam, yaitu FDC merupakan obat gratis dari pemerintah pusat, obat TB dari pemerintah Kota Tegal yang dapat diperoleh gratis hanya untuk pasien dengan Jamkesmas atau Askes, obat mandiri. Setelah hasil pemeriksaan pasien positif TB maka petugas menawarkan jenis pangobatan tersebut, tetapi jika pasien memilih obat FDC yang diperoleh secara gratis, pasien harus dapat menyelesaikan pengobatan 6 bulan, jika pasien tidak dapat menyelesaikan pengobatan, maka pasien akan dimintai pengembalian dana dari obat FDC tersebut. Berikut penjelasan Petugas Administrasi Kesehatan BP4 Tegal:

4.2.3. Pengetahuan tentang Penyakit Tuberkulosis dan Pengobatannya