Mata Pelajaran IPS Sejarah di SMP

menggembangkan ilmu-ilmu pengetahuan. Kemampuan intelektual merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas. 3. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi menggunakan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah. 4. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkain gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani. 5. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasikan dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemapuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku. Ciri-ciri hasil belajar yang baik bila memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Hasil itu tahan lama dan dapat digunakan sebagai kehidupan oleh siswa. 2. Hasil itu merupakan pengetahuan asli atau otentik. Pengetahuan hasil proses belajar mengajar itu bagi siswa seolah-olah merupakan bagian kepribadian diri, sehingga dapat mempengaruhi pandangan dan cara untuk mendekati suatu permasalahan Sardiman, 2006:49.

2.2 Mata Pelajaran IPS Sejarah di SMP

IPS adalah salah satu mata pelajaran yang ada di SMP terdiri dari dua bahan kajian pokok yaitu pengetahuan sosial dan sejarah. Pengetahuan sosial mencakup antropologi, sosiologi, geografi, ekonomi dan tata negara. Kajian sejarah meliputi perkembangan dan proses perubahan masyarakat Indonesia dan dunia sejak masa lalu hingga masa kini. Secara umum pembelajaran dapat diartikan sebagai upaya mewariskan kebudayaan kepada generasi muda melalui lembaga pendidikan sekolah. Menurut Hamalik 2010:61, pembelajaran merupakan upaya mengorganisasi lingkungan untuk menciptakan kondisi belajar bagi peserta didik dengan memberikan bimbingan dan menyediakan berbagai kesempatan yang dapat mendorong siswa belajar untuk memperoleh pengalaman sesuai dengan tujuan. Pembelajaran merupakan interaksi terus menerus yang dilakukan individu dengan lingkungannya, dimana lingkungan tersebut mengalami perubahan. Dengan adanya interaksi dengan lingkungan, maka fungsi intelektul semakin berkembang. Dari berbagai pandangan para ahli pendidikan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan guru untuk membelajarkan siswa secara aktif yang menekankan pada penyediaan sumber belajar Isjoni, 2007:12. Pembelajaran sejarah memiliki arti penting yang sesuai untuk mempelajari alam pikiran dan pengalaman-pengalaman manusia, sehingga sejarah meningkatkan pengalaman masa lampau untuk selanjutnya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan di masa sekarang dan masa yang akan datang. Pembelajaran sejarah juga mempunyai fungsi memupuk rasa cinta tanah air dan bangsa, sikap kritis dan nasionalis serta mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan. Nilai-nilai kemanusiaan yang diperoleh melalui pembelajaran sejarah diharapkan dimiliki oleh anak didik atau siswa dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mata pelajaran sejarah telah diajarkan di Sekolah Dasar sebagai bagian integral dari mata pelajaran IPS, sedangkan pada tingkat pendidikan menengah diberikan sebagai mata pelajaran tersendiri. Mata pelajaran sejarah memiliki arti strategis dalam pembentukan watak dan peradaban bangsa yang bermartabat serta dalam pembentukan manusia indonesia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Pembentukan kepribadian nasional beserta identitas dan jati diri tidak akan terwujud tanpa adanya pengembangan kesadaran sejarah sebagai sumber inspirasi dan aspirasi. Kepribadian nasional, identitas dan jati diri berkembang melalui pengalaman kolektif bangsa, yaitu proses sejarah.

2.3 Pembelajaran

Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP DENGAN PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ANTARA TEKNIK PEMBELAJARAN TALKING STICK DENGAN MAKE A MATCH PADA MATERI GAYA

0 40 54

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK DAN TIPE SNOWBALL DRILLING DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 10 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 9 95

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK DAN TWO STAY TWO STRAY (TS-TS) PADA SISWA KELAS VIII SMP KARTIKATAMA METRO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 6 76

PENGARUH PEMBELAJARAN ARCS DENGAN METODE TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 PRACIMANTORO TAHUN AJARAN 2014 2015

0 6 155

STUDI KOMPARASI ANTARA METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN METODE CERAMAH BERVARIASI TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI MATERI JURNAL PENYESUAIAN PADA SISWA KELAS XI IPS

0 11 188

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TALKING STICK DAN Pengaruh Model Kooperatif Tipe Talking Stick Dan Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri Bratan II No. 170 Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 16

STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN DENGAN COURSE REVIEW HORAY DAN TALKING STICK Studi Komparasi Pembelajaran Dengan Course Review Horay Dan Talking Stick Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V Sd Negeri Bakalan 02 Tahun Ajaran 2011/2012.

0 2 16

STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN DENGAN COURSE REVIEW HORAY DAN TALKING STICK Studi Komparasi Pembelajaran Dengan Course Review Horay Dan Talking Stick Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V Sd Negeri Bakalan 02 Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 16

Perbedaan Hasil Belajar IPS Sejarah Antara Model Pembelajaran Peta Konsep Dengan Model Pembelajaran Ceramah Bervariasi Pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Kandeman Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 2

STUDI KOMPARASI ANTARA METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN METODE CERAMAH BERVARIASI TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI MATERI JURNAL PENYESUAIAN PADA SISWA KELAS XI IPS MADRASAH ALIYAH NEGERI PURWODADI TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 1