Selain menekankan pada belajar autentik, konstuktivisme juga memberikan kerangka pemikiran belajar sebagai proses sosial atau belajar
kolaboratif dan kooperatif. Belajar merupakan hubungan timbal balik dan fungsional antara individu dan individu, antara individu dan kelompok, serta
kelompok dengan kelompok. Secara sosilogis, pembelajaran konstruktivisme menekankan pentingnya lingkungan sosial dalam belajar dengan menyatakan
bahwa integarasi kemampuan dalam belajar dengan kolaboratif dan kooperatif akan dapat meningkatkan pengubahan secara konseptual. Keterlibatan dengan
orang lain membuka kesempatan bagi peserta didik untuk mengevaluasi dan memperbaiki pemahaman mereka saat mereka bertemu dengan pemikiran orang
lain dan saat mereka berpartisipasi dalam pencariaan pemahaman bersama Suprijono, 2009:39.
2.1.2 Prinsip-Prinsip Belajar
Prinsip-prinsip dalam belajar merupakan suatu keadaan yang seharusnya ada dalam proses belajar agar tercipta aktivitas belajar yang efektif. Mengingat
pentingnya prinsip-prinip dalam belajar tersebut seorang pendidikpembimbing harus mampu menyusun sendiri prinsip-prinsip belajar yaitu prinsip belajar yang
dapat dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang berbeda dan oleh setiap siswa secara individual.
Prinsip-prinsip belajar menurut Suprijono 2009:4 ada 3 yaitu: 1. Prinsip belajar adalah perubahan perilaku. Perubahan perilaku dalam
proses belajar memiliki ciri-ciri:
1 Sebagai hasil tindakan rasional instrumental yaitu perubahan yang disadari.
2 Kontinu atau berkesinambungan dengan perilaku lainnya. 3 Fungsional atau bermanfaat bagi bekal hidup.
4 Positif atau berakumulasi. 5 Aktif atau sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan.
6 Permanen atau tetap. 7 Bertujuan dan terarah.
8 Mencangkup keseluruhan potensi kemanusiaan. 2. Belajar merupakan proses. Belajar tejadi karena didorong kebutuhan dan
tujuan yang ingin dicapai. Belajar adalah proses sistemik yang dinamis, konstruktif dan organik. Belajar merupakan kesatuan fungsional dari
berbagai komponen belajar. 3. Belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada dasarnya adalah
hasil dari interaksi antara peserta didik dengan lingkungan. Menurut Slameto 2010:27, prinsip-prinsip dalam belajar dapat disusun
sebagai berikut: a. Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar.
1 Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan
instruksional. 2 Belajar harus dapat menimbulkan motivasi yang kuat pada siswa untuk
mencapai tujuan instruksional.
3 Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapat mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar secara
efektif. 4 Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungan.
b. Sesuai hakikat belajar 1 Belajar adalah proses organisasi, adaptasi dan eksplorasi.
2 Belajar adalah proses kontinguitas hubungan antara pengertian yang satu dengan pengertian yang lain sehingga mendapatkan pengertian
yang diharapkan. Stimulus yang diberikan menimbulkan respons yang diharapkan.
c. Sesuai materibahan yang harus dipelajari 1 Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai
dengan tujuan instruksional yang harus dicapai. 2 Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur,
penyajian yang sederhana sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya.
d. Syarat keberhasilan belajar 1 Belajar memerlukan sarana yang cukup sehingga siswa dapat belajar
dengan tenang. 2 Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar
pengertianketerampilansikap itu mendalam pada siswa. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip
dalam belajar antara lain harus dapat melibatkan partisipasi aktif siswa, belajar
merupakan suatu proses yang berjalan secara kontinu, belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu dengan tujuan instruksional yang harus
dicapai dan dalam belajar memerlukan kondisi yang tenang atau mendukung untuk belajar.
2.1.3 Definisi Hasil Belajar