dengan menggunakan SPSS 16 Independent Sample T Test dengan taraf signifikansi α 5 dengan kriteria pengujian, H
ditolak jika Sig. 2-tailed lebih besar dari 0,05 pada Equal varians assumed untuk data homogen.
3.8.2 Analisis Data Akhir Post Test
Data akhir yang dimaksud adalah data hasil post test yang dilakukan pada siswa setelah adanya perlakuan pembelajaran. Analisis yang digunakan yaitu:
3.8.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas data post test menggunakan program SPSS 16 dilakukan dengan cara yang sama seperti pada uji normalitas data pre test.
3.8.2.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas data post test menggunakan program SPSS 16 dilakukan dengan cara yang sama seperti pada uji normalitas data pre test.
3.8.3 Kategori Penilaian Hasil Belajar
kategori penilaian hasil belajar adalah sebagai berikut: 85 - 100 = sangat memuaskan
70 - 84 = memuaskan 60 - 69
= Cukup 50 - 59
= Kurang 50
= Jelek
3.8.4 Uji Hipotesis
Uji ini menggunakan Independent Sample T Test, yaitu untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick dapat meningkatkan
hasil belajar siswa lebih tinggi dibandingkan dengan metode ceramah bervariasi
pokok bahasan proses perkembangan kolonialisme dan imperalisme barat di Indonesia pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Slawi tahun ajaran 20122013.
Pengujian ini menggunakan SPSS 16 dengan taraf signifikansi α 5 atau 0,05. H
o
ditolak jika nilai Sig. 2-tailed 0,05 pada Equal varians assumed untuk data homogen.
39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Penelitian eksperimen ini dilakukan untuk membandingkan hasil belajar IPS sejarah antara model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick dengan
metode ceramah pada pokok bahasan proses perkembangan kolonialisme dan imperalisme barat di Indonesia kelas VIII SMP Negeri 2 Slawi tahun ajaran
20122013.
4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Slawi yang terletak di Jl. Dr. Mangunkusumo No. 8 Dukuh Salam Kec. Slawi Kabupaten Tegal dengan
populasi penelitian kelas VIII pada tahun ajaran 20122013 yang terdiri dari 9 kelas.
Kelas yang digunakan peneliti sebagai sampel penelitian adalah kelas VIII A dengan jumlah siswa 36 orang dan kelas VIII B dengan jumlah siswa 36 orang.
Dalam penelitian ini peneliti berusaha membandingkan dua metode pembelajaran. Metode pembelajaran yang digunakan peneliti tidak sama tetapi mempunyai
tujuan yang sama yaitu mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran. Peneliti mengambil sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan
ketentuan-ketentuan antara lain: mempunyai jumlah jam pelajaran dan fasilitas yang sama, materi IPS sejarah yang diajarkan pada masing-masing kelas tersebut