4.2 Pembahasan
4.2.1 Hasil Belajar Menggunakan Model Pembelajaran Talking Stick
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil rata-rata nilai kelas yang menggunakan model pembelajaran Talking Stick sebesar 80,39 termasuk dalam
kategori nilai memuaskan, dengan Kriteria Ketuntasan Minimal ≥ 70. Ketuntasan
belajar secara klasikal pada kelas eksperimen sebesar 86,11. Siswa yang tuntas hasil belajarnya 31 orang dan siswa yang tidak tuntas 5 orang. Hal ini menunjukan
bahwa hasil belajar yang menggunakan model Talking Stick memiliki hasil yang memuaskan.
Pada kelas eksperimen, sebelum pelajaran siswa diberi waktu untuk membaca materi yang akan dipelajari hal ini bertujuan agar menambah
pengetahuan siswa sebelum pelajaran dimulai, selain itu membudayakan siswa untuk giat membaca. Suasana pembelajaran di kelas eksperimen lebih efektif
dimana siswa berani menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Memang sebelumnya, sebagian besar siswa merasa takut ketika diberi pertanyaan oleh
guru, namun setelah guru memberi arahan dan penjelasan, siswa lebih berani menjawab pertanyaan. Siswa pun tidak takut untuk bertanya ketika ada materi
yang kurang dipahami. Pembelajaran dengan Talking Stick pada kelas eksperimen membuat siswa tertarik mengikuti pelajaran, hal ini dilihat dari keaktifan siswa
dalam mengikuti proses pembelajaran.
4.2.2 Hasil Belajar Menggunakan Metode Ceramah Bervariasi
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil rata-rata nilai kelas yang menggunakan metode ceramah bervariasi sebesar 75,19 termasuk dalam kategori
nilai memuaskan, dengan Kriteria Ketuntasan Minimal ≥ 70. Ketuntasan belajar
secara klasikal pada kelas kontrol sebesar 66,67. Siswa yang tuntas hasil belajarnya 24 orang dan siswa yang tidak tuntas 12 orang. Hasil belajar pada kelas
kontrol lebih rendah dibandingkan kelas eksperimen. Pembelajaran menggunakan metode ceramah bervariasi menyebabkan
siswa kurang aktif dalam proses belajar mengajar, bagi siswa yang kurang tanggap atau kurang aktif akan menjadi rugi dikarenakan ada rasa kurang percaya diri
untuk bertanya tentang materi yang kurang dipahami dan bagi siswa yang lebih tanggapaktif, lebih besar pula dalam menerima materi yang diajarkan guru.
Pembelajaran dengan metode ceramah bervariasi masih kurang memotivasi
siswa untuk meningkatkan aktivitas dalam pembelajaran.
Pembelajaran pada kelas kontrol cenderung membuat siswa duduk tenang, terpaku pada bahan bacaan dan penjelasan guru. Akan tetapi pemahaman siswa yang
kurang mengerti belum dapat teratasi dengan baik, karena siswa cenderung merasa takut untuk bertanya pada guru. Ketika diminta guru untuk menanyakan
bagian yang belum dipahami siswa cenderung diam dan hanya sedikit saja yang berani dan mau untuk bertanya seolah-olah mereka sudah paham atas materi yang
disampaikan, namun ketika diminta mengerjakan soal mereka mengaku tidak bisa mengerjakannya. Kondisi ini merupakan salah satu faktor penyebab rendahnya
hasil belajar siswa.
4.2.3 Perbedaan Hasil Belajar Siswa antara yang Diajar Menggunakan