43
banyak dampak negatif bagi lingkungan sekitar TPA Jatibarang, yaitu terjadinya pencemaran tanah, air, dan udara di sekitar lokasi TPA tersebut.
Upaya-upaya mengatasi pencemaran lingkungan akibat sampah dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan pengetahuan masyarakat setempat, mulai dari
yang sederhana seperti cara menjaga kebersihan lingkungan hingga upaya untuk bekerjasama dengan pihak terkait.
Tingkat pendidikan yang ditempuh oleh seseorang dapat dikatakan sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan mereka dalam
melakukan aktivitas didalam kehidupan sehari-hari mereka dibidang apapun. Perbedaan tingkat pendidikan masyarakat sekitar TPA Jatibarang Kota Semarang,
khususnya RW. IV Kelurahan Kedungpane Kecamatan Mijen berpengaruh terhadap hal-hal yang dilakukan dalam berbagai hal tidak terkecuali dalam upaya
mengatasi pencemaran lingkungan yang terjadi di sekitar TPA Jatibarang sebab tingkat pendidikan berpengaruh terhadap pengetahuan yang dimiliki individu dan
akan berpengaruh pula pada tindakan individu tersebut.
D. Hipotesis
Berdasarkan landasan teori di atas maka hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah hubungan antara tingkat pendidikan dengan upaya
mengatasi pencemaran lingkungan akibat sampah pada pada masyarakat sekitar tempat pembuangan akhir TPA Jatibarang Kota Semarang.
H
a
= Ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan upaya mengatasi pencemaran lingkungan pada masyarakat sekitar tempat pembuangan akhir
TPA Jatibarang Kota Semarang.
44
BAB III METODE PENELITIAN
A. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Arikunto, 2006:130. Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-
benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai-nilai tes atau peristiwa sebagai sumber daya yang memiliki karekteristik sendiri dalam suatu
penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah semua kepala keluarga yang
tinggal di sekitar Tempat Pembuangan Akhir TPA Jatibarang Kota Semarang khususnya RW.4 Kelurahan Kedungpane Kecamatan Mijen yang
berjumlah 268 orang karena letaknya yang dekat dengan TPA Jatibarang dan diperkirakan memiliki tingkat pencemaran lebih tinggi daripada RW yang
lain. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar.4 hal.59.
B. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang diteliti apabila subyek penelitian kurang dari seratus, lebih baik diambil semua sehingga
penelitiannya merupakan penelitian populasi. Dalam pengambilan data sampel itu harus representative dalam arti segala karakteristik dari populasi
hendaknya tercermin pula dalam sampel yang diambil dalam sampel tersebut juga merupakan kesimpulan dari populasi Arikunto, 2006:106.
45
Mengingat jumlah populasi yang cukup besar, maka sampel yang diambil sebesar 25 karena menurut Arikunto jika jumlahnya besar dapat
diambil antara 10-15 atau 20-25 atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga, dana, sempit luasnya
wilayah pengamatan dari setiap objek karena ini menyangkut banyak sedikitnya data, besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti
Arikunto, 2006:121. Berdasarkan pertimbangan di atas, peneliti menggunakan teknik
stratified proportional random sampling, yaitu pengambilan sampel dengan menggunakan strata tertentu pendidikan dengan proporsi yang sama besar
pada tiap stratanya 25 dengan cara pengambilan sampel secara acak. Dengan menggunakan teknik stratified proportional random sampling,
peneliti menentukan jumlah sampel sebesar 25 dari tiap populasi. Tabel 3. Populasi dan Sampel Penelitian
No. Tingkat Pendidikan
Populasi orang
Sampel 25 orang
1. Tidak SekolahTidak Tamat SD
151 37
2. Tamat SD
2 2
3. Tamat SMP
59 15
4. Tamat SMA
50 13
5. Perguruan Tinggi
7 2
Jumlah 268
69 Sumber : BIP Kel. Kedungpane Th. 2009
Dalam penelitian ini sampel yang telah ditentukan sebanyak 69 orang yang memiliki tingkat pendidikan yang berbeda dan pengetahuan yang
46
berbeda mengenai upaya mengatasi pencemaran lingkungan pada masyarakat sekitar tempat pembuangan akhir TPA Jatibarang Kota Semarang.
C. Variabel Penelitian