Validitas dan Realibilitas Metode Analisis Data

49 2 2 2 2 xy Y Y N X X N Y X - XY N r penduduk yang akan menjadi sampel penelitian. Serta data-data lain yang dapat menunjang pelaksanaan penelitian ini. Data-data yang diperlukan diperoleh dari kelurahan maupun dinaslembaga terkait seperti Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Semarang.

E. Validitas dan Realibilitas

1. Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument Arikunto 2006:168. Analisis butir-butir yaitu dengan mengkrelasikan skor tiap butir angket dengan skor total. Rumus yang digunakan adalah rumus Product Moment sebagai berikut: Keterangan: ∑xy : hasil kali dari nilai x dan y N : banyak responden r xy : koefisien korelasi antara x dan y X : skor butir Y : skor total ∑X 2 : jumlah kuadrat nilai X ∑Y 2 : jumlah kuadrat nilai Y 50 2. Reliabilitas Realibilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebur sudah baik. Instrument yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Reliabilitas menunjukkan pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya dan dapat diandalkan Arikunto, 2006:197. Uji reliabilitas dapat dihitung menggunakan rumus Alpha sebagai berikut: r 11 = 2 1 2 1 1 b k k Keterangan : r 11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal 2 b = jumlah varians butir 2 1 = varians total Arikunto, 2006:196

F. Metode Analisis Data

1. Analisis Deskriptif Rumus deskriptif persentase digunakan untuk menampilkan data- data kualitatif angka ke dalam kalimat. Dalam angket penelitian, untuk menggambarkan tingkat pendidikan masyarakat terhadap upaya mengatasi 51 pencemaran lingkungan terdapat 60 pertanyaan yang masing-masing pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu: a. Untuk jawaban a dengan skor 4 b. Untuk jawaban b dengan skor 3 c. Untuk jawaban c dengan skor 2 d. Untuk jawaban d dengan skor 1 Setelah data diolah kemudian data dianalisis secara analisis deskriptif persentase dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menghitung persentase untuk tiap kategori jawaban yang ada pada masing-masing indikator. b. Menghitung persentase untuk analisis deskriptif dengan rumus Nilai persentase yang diperoleh selanjutnya dibandingkan dengan kriteria presentase untuk dideskriptifkan dan ditarik kesimpulan untuk menentukan kriteria tingkat pendidikan masyarakat terhadap upaya mengatasi pencemaran lingkungan akibat sampah menggunakan perhitungan sebagai berikut: a. Jumlah responden = 69 b. Jumlah butir soal = 60 c. Skor jawaban maks. = jumlah responden x jml. soal x skor maks = 69 x 60 x 4 = 16.560 52 d. Skor jawaban min. = jumlah responden x jml. soal x skor min = 69 x 60 x 1 = 4.140 e. Rentang skor = skor jawaban maks. – skor jawaban min. = 16.560 – 4.140 = 12.420 f. Interval kelas skor = rentang skor : 4 = 12.420 : 4 = 3.105 g. Persentase maksimal = = = 100 h. Persentase minimal = = = 25 i. Rentang persentase = 100 - 25 = 75 j. Interval kelas = rentang persentase : 4 = 75 : 4 = 18,75 Dari hasil perhitungan, diperoleh kriteria tingkat pendidikan masyarakat terhadap upaya mengatasi pencemaran lingkungan akibat sampah sebagai berikut: Skor jawaban maksimal Skor jawaban maksimal x 100 Skor jawaban minimal Skor jawaban maksimal x 100 16.560 16.560 x 100 53 2 2 2 2 xy Y Y N X X N Y X - XY N r Tabel 4. Klasifikasi Kategori Tingkatan Dalam Bentuk Skor dan Persen No. Rentang skor Persentase Kriteria 1 13.455 – 16.560 81,25 – 100 Sangat tinggi 2 10.350 – 13.454 62,5 – 81,25 Tinggi 3 7.245 – 10.349 43,75 – 62,5 Sedang 4 4.140 – 7.244 25 – 43,75 Rendah 2. Analisis Statistik Korelasi Product Moment Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi. Analisis ini digunakan untuk mengetahui berapa besar hubungan tingkat pendidikan dengan upaya mengatasi pencemaran lingkungan oleh sampah. Adapun korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi product moment. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut: Keterangan: ∑xy : hasil kali dari nilai x dan y N : banyak responden r xy : koefisien korelasi antara x dan y X : skor butir Y : skor total ∑X 2 : jumlah kuadrat nilai X ∑Y 2 : jumlah kuadrat nilai Y 54 Melalui hasil uji analisis dengan teknik korelasi product moment dengan rumus di atas, setelah diketahui nilai r korelasinya, maka untuk menguji signifikan tidaknya korelasi tersebut dengan jalan mengkonsultasikannya dengan r product moment. Apabila nilai r pada hasil korelasi lebih besar dari nilai r pada tabel maka hasil perhitungannya dinyatakan signifikan. Kemudian setelah diuji signifikasi, lalu nilai r diinterpretasikan dengan menggunakan tabel interpretasi nilai r berikut untuk mengetahui kriteria hubungan antara tingkat pendidikan masyarakat dengan upaya mengatasi pencemaran lingkungan yang terjadi di sekitar TPA Jatibarang. Tabel 5. Interpretasi Nilai r Besarnya nilai r Interpretasi Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Cukup Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Agak rendah Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah Antara 0,000 sampai dengan 0,200 Sangat rendah tak berkorelasi Sumber: Arikunto, 2006:276 Setelah data yang diperoleh tersusun, maka peneliti kemudian melakukan penarikan kesimpulan berdasarkan uraian yang telah didapatkan dari penelitian dan hasil pengolahan data. Simpulan yang didapat itulah yang akan menjawab hipotesis yang diajukan peneliti, yaitu mengenai adanya hubungan antara tingkat pendidikan masyarakat terhadap upaya mengatasi pencemaran lingkungan pada masyarakat sekitar Tempat Pembuangan Akhir TPA Jatibarang Kota Semarang. 55

G. Tahap Penelitian

Dokumen yang terkait

Hubungan Jarak Sumur Gali dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Terhadap Kandungan Fosfat (PO4-3) dan Nitrat (NO3-) pada Air Sumur Gali Masyarakat di Desa Namo Bintang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

8 87 99

Isolasi Bakteri Dari Tanah Tempat Pembuangan Sampah Untuk Pembuatan Pupuk Organik Cair

7 86 81

Pengaruh Lingkungan Tempat Pembuangan Akhir Sampah, Personal Hygiene dan Indeks Massa Tubuh (IMT) terhadap Keluhan Kesehatan pada Pemulung di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2012

19 80 151

Pengukuran Tingkat Kepadatan Lalat Pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Kota Binjai Tahun 2000

2 65 79

Kajian Air Lindi Di Tempat Pembuangan Akhir Terjun Menggunakan Metode Thornthwaite

8 88 75

Dampak Peralihan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Namo Bintang Terhadap Kesejahteraan Sosial Rumah Tangga Pemulung di Desa Baru, Kecamatan Pancur Batu, Kabupatem Deli Serdang

5 82 169

DAMPAK PENGELOLAAN SAMPAH TERHADAP LINGKUNGAN DI SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH KOTA PEMATANG SIANTAR.

2 5 47

HUBUNGAN ANTARA IMUNITAS PSIKOLOGIS DENGAN STRES PADA WARGA YANG TINGGAL DI SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN HUBUNGAN ANTARA IMUNITAS PSIKOLOGIS DENGAN STRES PADA WARGA YANG TINGGAL DI SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH AKHIR (TPA) PUTRI CEMPO.

0 0 16

DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH CIKUNDUL TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR DI KOTA SUKABUMI.

1 10 34

KUALITAS LINGKUNGAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH (TPA) SUKAJAYA KOTA PALEMBANG

1 1 6