Hasil Penelitian Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Dengan Upaya Mengatasi Pencemaran Lingkungan Pada Masyarakat Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang Kota Semarang

68

B. Hasil Penelitian

1. Tingkat Pendidikan Masyarakat Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, masyarakat di sekitar TPA Jatibarang khususnya RW 4 Kelurahan Kedungpane Kota Semarang yang memiliki tingkat pendidikan yang tergolong rendah. Dari data monografi kelurahan dapat diketahui bahwa kepala keluarga yang lulus menempuh SD sebanyak 2 orang, penduduk yang saat ini sudah menempuh pendidikan SMP berjumlah 59 orang, sedang SMA berjumlah 50 orang, perguruan tinggi sebanyak 7 orang dan 151 orang tidak tamat SD Monografi Kelurahan Kedunpane, 2010. Dari hasil penelitian terhadap masyarakat di sekitar TPA Jatibarang, khususnya RW 4 dapat diketahui bahwa jika dilihat dari tingkat pendidikan pendidikan formal rata –rata mempunyai pendidikan yang sedang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 14. Tingkat Pendidikan Responden No Tingkat Pendidikan Jumlah orang Persentase 1 Tidak tamat sekolah dasar 37 53,62 2 Sekolah Dasar 2 2,90 3 Sekolah Menengah Pertama 15 21,74 4 Sekolah Menengah Atas 13 18,84 5 Perguruan Tinggi 2 2,90 Jumlah 69 100 Sumber: Hasil Penelitian, 2011. Tabel tingkat pendidikan formal diatas dapat menunjukkan bahwa sebagian besar tingkat pendidikan responden tidak tamat SD yaitu 69 sebanyak 37 orang 53,62, sedang tamat SD 2 orang 2,90, tamat SMP 15 orang 21,74, dan yang telah menamatkan sekolahnya hingga SMA sebanyak 13 orang 18,84, serta ada 2 orang 2,90 yang mencapai Perguruan Tinggi. Berikut adalah persentase tingkat pendidikan masyarakat sekitar TPA Jatibarang yang dihitung dari data yang diperoleh setelah diadakan penelitian. Persentase tingkat pendidikan masyarakat sekitar TPA Jatibarang = = = 51,62 Dan dari hasil perhitungan mengenai tingkat pendidikan masyarakat sekitar TPA Jatibarang di atas, dapat disimpulkan bahwa persentase tingkat pendidikan masyarakat sebesar 51,62 yang tergolong sedang. 2. Upaya Mengatasi Pencemaran Lingkungan TPA Jatibarang menampung semua sampah di Kota Semarang sehingga tumpukan sampah yang ada semakin menggunung bahkan pada tahun 2010 volumenya sudah mencapai 7000 m 3 . TPA jatibarang yang lokasinya berdekatan dengan pemukiman penduduk khususnya di RW 4 Kelurahan Kedungpane, membuat dampak pencemaran yang terjadi menjadi sangat besar dirasakan oleh masyarakat. Skor total Skor maksimal x 100 875 1695 x 100 70 Gambar 9. Lokasi TPA Jatibarang Kota Semarang 71 Dari gambar tersebut, dapat dilihat bahwa lokasi TPA Jatibarang yang terdapat di RW 4 Kelurahan Jatibarang. Volume sampah yang cukup besar dan lokasi yangberdekatan dengan pemukiman penduduk tersebut, menyebabkan timbulnya pencemaran di sekitar TPA Jatibarang yang dirasakan oleh masyarakat sekitar. Sampah yang berceceran menyebabkan tanah menjadi kotor dan tercemar bahkan kondisi truk pengangkut sampah yang sudah tak layak kerena berlubang juga turut andil menambah terjadinya pencemaran tersebut. Sampah dan air lindi keluar dan tercecer di jalanan menyebabkan tanah menjadi sangat kotor dan aroma bau lindi yang menyengat terkadang membuat warga sekitar TPA dan pengguna jalan merasa tidak nyaman. Air lindi yang tercecer dan terserap ke dalam tanah juga menyebabkan beberapa sumur warga menjadi tercemar. Dari hal tersebut, maka diperlukan kesadaran dari masyarakat untuk berupaya mengatasi pencematan yang terjadi di sekitar tempat tinggal mereka. Berikut adalah hasil penelitian mengenai upaya mengatasi pencemaran yang terjadi, baik pencemaran tanah, air maupun udara. a. Upaya Mengatasi Pencemaran Tanah Tanah di sekitar TPA Jatibarang telah tercemar oleh sampah, baik sampah plastik, kertas, sampah organik serta jenis sampah lain. Pinggir-pinggir jalan juga telah dipenuhi oleh sampah yang tercecer dari truk sampah. 72 Gambar 10. Sampah Yang Tercecer di Pinggir Jalan Beberapa upaya yang dilakukan oleh masyarakat untuk mengatasi pencemaran tanah ini adalah: Tabel 15. Upaya Mengatasi Pencemaran Tanah Oleh Masyarakat Sekitar TPA Jatibarang Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Berdasarkan tabel hasil penelitian di atas, diketahuai bahwa upaya masyarakat untuk mengatasi pencemaran tanah sudah tergolong baik. Masyarakat telah melakukan pola hidup ramah lingkungan 69,06, cara menjaga kebersihan lingkungan 78,26, program No Upaya Mengatasi Jumlah Skor Jumlah Skor Maksimal Persentase Kriteria 1 Pola hidup ramah lingkungan 953 1380 69,06 Tinggi 2 Cara menjaga kebersihan lingkungan 1296 1656 78,26 Tinggi 3 Program penghijauan lingkungan 146 276 52,90 Sedang 4 Pengelolaan sampah 307 552 55,62 Sedang 5 Kerjasama dengan pihak terkait 135 276 48,91 Sedang 73 penghijauan lingkungan 52,90, pengelolaan sampah 55,62, serta kerjasama dengan pihak terkait 48,91. b. Upaya Mengatasi Pencemaran Air Pencemaran air di sekitar TPA Jatibarang Kelurahan Kedungpane Kecamatan Mijen Kota Semarang disebabkan karena adanya hasil buangan sampah di TPA Jatibarang. Selain itu jarak sumur penduduk di Kelurahan Kedungpane berdekatan dengan limbah sampah TPA Jatibarang, dampak pembuangan sampah bagi penduduk yang mengkonsumsi air sumur yang tercemar limbah sampah dapat terserang penyakit seperti penyakit kulit, gatal-gatal, diare, dll. Gambar 11. Air Selokan yang Tercemar oleh Sampah Beberapa upaya yang dilakukan oleh masyarakat untuk mengatasi pencemaran air ini adalah: 74 Tabel 16. Upaya Mengatasi Pencemaran Air Oleh Masyarakat Sekitar TPA Jatibarang Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Berdasarkan tabel hasil penelitian di atas, diketahuai bahwa upaya masyarakat untuk mengatasi pencemaran air sudah tergolong baik. Masyarakat telah melakukan pola hidup ramah lingkungan 57,25, cara menjaga kebersihan lingkungan 88,20, program penghijauan lingkungan 44,94, pengelolaan sampah 69,89, serta kerjasama dengan pihak terkait 46,20. c. Upaya Mengatasi Pencemaran Udara Sampah dan air lindi yang tercecer dari truk yang beroperasi setiap hari menimbulkan bau sampah yang menyengat. Bau sampah akan lebih menyengat apabila mayoritas sampah yang diangkut adalah sisa buah atau bahan makanan, terlebih apabila saat musim penghujan maka air lindi akan menggenang di jalan-jalan yang dilewati truk sampah tersebut. Beberapa upaya yang dilakukan oleh masyarakat untuk mengatasi pencemaran udara ini adalah: No Upaya Mengatasi Jumlah Skor Jumlah Skor Maksimal Persentase Kriteria 1 Pola hidup ramah lingkungan 316 552 57,25 sedang 2 Cara menjaga kebersihan lingkungan 1704 1932 88,20 sangat tinggi 3 Program penghijauan lingkungan 124 276 44,94 sedang 4 Pengelolaan sampah 1736 2484 69,89 tinggi 5 Kerjasama dengan pihak terkait 255 552 46,20 sedang 75 Tabel 17. Upaya Mengatasi Pencemaran Udara Oleh Masyarakat Sekitar TPA Jatibarang Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Berdasarkan tabel hasil penelitian di atas, diketahuai bahwa upaya masyarakat untuk mengatasi pencemaran udara sudah tergolong baik. Masyarakat telah melakukan pola hidup ramah lingkungan 74,91, cara menjaga kebersihan lingkungan 67,17, program penghijauan lingkungan 79,47, pengelolaan sampah 75,27, serta kerjasama dengan pihak terkait 57,25. 3. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Dengan Upaya Mengatasi Pencemaran Lingkungan Pada Masyarakat Sekitar Tempat Pembuangan Akhir TPA Jatibarang Kota Semarang Persentase hubungan antara tingkat pendidikan dengan upaya mengatasi pencemaran lingkungan pada masyarakat sekitar tempat pembuangan akhir TPA Jatibarang Kota Semarang diperoleh berdasarkan variabel-variabel yaitu tingkat pendidikan dan upaya mengatasi pencemaran lingkungan. Dengan perhitungan sebagai berikut: No Upaya Mengatasi Jumlah Skor Jumlah Skor Maksimal Persentase Kriteria 1 Pola hidup ramah lingkungan 827 1104 74,91 tinggi 2 Cara menjaga kebersihan lingkungan 927 1380 67,17 tinggi 3 Program penghijauan lingkungan 658 828 79,47 tinggi 4 Pengelolaan sampah 831 1104 75,27 tinggi 5 Kerjasama dengan pihak terkait 316 552 57,25 sedang 76 Persentase kriteria tingkat pendidikan masyarakat terhadap upaya mengatasi pencemaran lingkungan = = = 68,88 Dari hasil perhitungan di atas, Persentase kriteria tingkat pendidikan masyarakat terhadap upaya mengatasi pencemaran lingkungan yaitu 68,88 dan berada pada kriteria tinggi.

C. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Hubungan Jarak Sumur Gali dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Terhadap Kandungan Fosfat (PO4-3) dan Nitrat (NO3-) pada Air Sumur Gali Masyarakat di Desa Namo Bintang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

8 87 99

Isolasi Bakteri Dari Tanah Tempat Pembuangan Sampah Untuk Pembuatan Pupuk Organik Cair

7 86 81

Pengaruh Lingkungan Tempat Pembuangan Akhir Sampah, Personal Hygiene dan Indeks Massa Tubuh (IMT) terhadap Keluhan Kesehatan pada Pemulung di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2012

19 80 151

Pengukuran Tingkat Kepadatan Lalat Pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Kota Binjai Tahun 2000

2 65 79

Kajian Air Lindi Di Tempat Pembuangan Akhir Terjun Menggunakan Metode Thornthwaite

8 88 75

Dampak Peralihan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Namo Bintang Terhadap Kesejahteraan Sosial Rumah Tangga Pemulung di Desa Baru, Kecamatan Pancur Batu, Kabupatem Deli Serdang

5 82 169

DAMPAK PENGELOLAAN SAMPAH TERHADAP LINGKUNGAN DI SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH KOTA PEMATANG SIANTAR.

2 5 47

HUBUNGAN ANTARA IMUNITAS PSIKOLOGIS DENGAN STRES PADA WARGA YANG TINGGAL DI SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN HUBUNGAN ANTARA IMUNITAS PSIKOLOGIS DENGAN STRES PADA WARGA YANG TINGGAL DI SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH AKHIR (TPA) PUTRI CEMPO.

0 0 16

DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH CIKUNDUL TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR DI KOTA SUKABUMI.

1 10 34

KUALITAS LINGKUNGAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH (TPA) SUKAJAYA KOTA PALEMBANG

1 1 6