Tingkat Pendidikan Landasan Teori

11 BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. Landasan Teori

Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Tingkat Pendidikan

Menurut undang-undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi didiknya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, dan kesadaran akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Tingkat pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang dikenal dengan pendidikan sekolah, terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi, untuk menjaga, membina dan mengatasi hal-hal yang berkenaan dengan pelestarian lingkungannya, mereka membina mental dan sikap secara positif terhadap kelestarian lingkungan. Jalur pendidikan di Indonesia terdiri atas pendidikan formal, pendidikan nonformal, dan pendidikan informal. Pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada umumnya dan mempunyai jenjang pendidikan yang jelas, mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi. 12 Pendidikan nonformal adalah pendidikan yang tidak diselenggarakan di sekolah namun seperti sekolah, misalnya TPA atau Taman Pendidikan Al Quran yang banyak terdapat di masjid dan Sekolah Minggu yang terdapat di gereja. Selain itu, ada juga berbagai kursus, diantaranya kursus music, bimbingan belajar dan sebagainya. Program-program Pendidikan Non Formal yaitu Keaksaraan fungsional KF; Pendidikan Kesetaraan A, B, C; Pendidikan Anak Usia Dini PAUD; Magang; dan sebagainya. Sedangkan pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri yang dilakukan secara sadar dan bertanggungjawab. Pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendidikan formal yaitu pendidikan yang terstruktur dan berjenjang, terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Untuk kejar paket A yang setara dengan SD, B yang setara dengan SMP mapun C yang setara dengan SMA tidak termasuk dalam penelitian ini karena kejar paket merupakan pendidikan nonformal. a. Pendidikan Tingkat Dasar Pendidikan tingkat dasar adalah pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Pendidikan ini berbentuk sekolah dasar SD atau madrasah ibtidaiyah MI dan sekolah menengah pertama SMP atau madrasah tsanawiyah MTs. 13 b. Pendidikan Tingkat Menengah Pendidikan tingkat menengah merupakan lanjutan dari pendidikan tingkat dasar. Bentuk satuan pendidikan ini meliputi sekolah menengah umum SMU, sekolah menengah kejuruan SMK dan sekolah menengah keagamaan MA. c. Pendidikan Tingkat Tinggi Pendidikan tingkat tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program diploma, sarjana, magister dan doktoral. Bentuk pendidikan ini meliputi : 1 Akademik, yaitu perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan terapan dalam satu cabang atau sebagai cabang ilmu pengetahuan, teknologi atau kesenian tertentu. 2 Politeknik, yaitu perguruan yang menyelenggarakan pendidikan terapan dalam sejumlah bidang pengetahuan khusus. 3 Sekolah tinggi, yaitu perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan atau professional dalam satu disiplin ilmu tertentu. 4 Institut, yaitu perguruan tinggi yang terdiri dari sejumlah fakultas yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan atau professional dalam sekelompok disiplin ilmu sejenis. 5 Universitas, yaitu perguruan tinggi yang terdiri atas sejumlah fakultas yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan atau professional dalam sejumlah disiplin ilmu tertentu. 14 Berdasarkan macam-macam pendidikan tingkat tinggi di atas, semua yang lulus dari pendidikan tingkat tinggi tersebut merupakan lulusan perguruan tinggi atau memiliki pendidikan perguruan tinggi tersebut.

2. Pencemaran Lingkungan

Dokumen yang terkait

Hubungan Jarak Sumur Gali dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Terhadap Kandungan Fosfat (PO4-3) dan Nitrat (NO3-) pada Air Sumur Gali Masyarakat di Desa Namo Bintang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

8 87 99

Isolasi Bakteri Dari Tanah Tempat Pembuangan Sampah Untuk Pembuatan Pupuk Organik Cair

7 86 81

Pengaruh Lingkungan Tempat Pembuangan Akhir Sampah, Personal Hygiene dan Indeks Massa Tubuh (IMT) terhadap Keluhan Kesehatan pada Pemulung di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2012

19 80 151

Pengukuran Tingkat Kepadatan Lalat Pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Kota Binjai Tahun 2000

2 65 79

Kajian Air Lindi Di Tempat Pembuangan Akhir Terjun Menggunakan Metode Thornthwaite

8 88 75

Dampak Peralihan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Namo Bintang Terhadap Kesejahteraan Sosial Rumah Tangga Pemulung di Desa Baru, Kecamatan Pancur Batu, Kabupatem Deli Serdang

5 82 169

DAMPAK PENGELOLAAN SAMPAH TERHADAP LINGKUNGAN DI SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH KOTA PEMATANG SIANTAR.

2 5 47

HUBUNGAN ANTARA IMUNITAS PSIKOLOGIS DENGAN STRES PADA WARGA YANG TINGGAL DI SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN HUBUNGAN ANTARA IMUNITAS PSIKOLOGIS DENGAN STRES PADA WARGA YANG TINGGAL DI SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH AKHIR (TPA) PUTRI CEMPO.

0 0 16

DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH CIKUNDUL TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR DI KOTA SUKABUMI.

1 10 34

KUALITAS LINGKUNGAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH (TPA) SUKAJAYA KOTA PALEMBANG

1 1 6