Tahap Penelitian Gambaran Umum Daerah Penelitian

55

G. Tahap Penelitian

Penelitian ini melalui tahapan sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan Merupakan tahap pra lapangan yang akan dilakukan sebelum melakukan kegiatan lapangan. Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan meliputi: survey awal daerah penelitian dan studi pustaka yaitu mengumpulkan literatur dari berbagai macam sumber yang mendukung penelitian ini. Selain itu juga mengurus administrasi berupa surat ijin penelitian, dan pembuatan angket serta lembar observasi guna mempermudah peneliti saat kegiatan lapangan. 2. Tahap Lapangan Pada tahap ini dilakukan kegiatan lapangan yaitu peneliti melakukan penelitian langsung di RW.IV Kelurahan Kedungpane Kecamatan Mijen. Hal pertama yang dilakukan yaitu penentuan sampel, kemudian membagikan angket kepada sampel yang terpilih dan mengumpulkan data- data di lapangan dengan menggunakan metode observasi, angket dan dokumentasi. 3. Tahap Analisis dan Penulisan Skripsi Merupakan kegiatan pasca lapangan, p ada tahap terakhir ini peneliti melakukan pengolahan data kemudian dianalisis dengan menggunakan metode diskriptif persentase dan metode analisis statistik dengan rumus Product Moment. Setelah itu dilakukan pembahasan dan kesimpulan mengenai hasil penelitian, serta penulisan laporan hingga menjadi skripsi. 56 DIAGRAM ALIR KERANGKA PENELITIAN Sampah Masyarakat Pencemaran Lingkungan Tingkat Pendidikan Metode Observasi Metode Angket Metode Dokumentasi Pengamatan di lokasi TPA Jatibarang Tingkat pendidikan masyarakat dan upaya mengatasi pencemaran - Kelurahan - Dinas Kebersihan Olah data Analisis data Pembahasan Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Dengan Upaya Mengatasi Pencemaran Lingkungan Pada Masyarakat Sekitar TPA Jatibarang Hasil Akhir Gambar 3. Diagram Alir Kerangka Penelitian 57 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Daerah Penelitian

TPA Jatibarang terletak di Kelurahan Kedungpane Kecamatan Mijen kota Semarang merupakan lokasi pembuangan sampah terakhir di Kota Semarang. Seluruh sampah yang timbul di Kota Semarang akan diangkut oleh truk-truk sampah lalu dibuang dan ditimbun di TPA Jatibarang ini. Akibat dari pembuangan sampah di TPA Jatibarang adalah tercemarnya tanah, air dan udara di kawasan tersebut dan membuat kenyamanan masyarakat yang tinggal di sekitar TPA menjadi terganggu.maka diperlukan upaya dari masyarakat sekitar TPA Jatibarang untuk mengatasi pencemaran lingkungan yang terjadi akibat sampah tersebut. Berikut dipaparkan gambaran umum tentang Kelurahan Kedungpane Kecamatan Mijen Kota Semarang mengenai letak dan luas wilayah, kondisi fisik wilayah dan kondisi penduduk. 1. Letak dan Luas Wilayah Kelurahan Kedungpane yang dijadikan sebagai sasaran dalam penelitian merupakan salah satu kelurahan yang terdapat di Kecamatan Mijen Kota Semarang yang letaknya paling dekat dengan TPA Jatibarang. Secara astronomis Kelurahan Kedungpane terletak pada 7 0’53”-7 3’6” LS dan 110 19’46”-110 21’53” BT. 58 Berdasarkan letak administrasinya, Kelurahan Kedungpane Kecamatan Mijen Kota Semarang berbatasan dengan: sebelah utara : Kecamatan Ngaliyan sebelah timur : Kecamatan Gunungpati sebelah selatan : Kelurahan Jatibarang sebelah barat : Kelurahan Pesantren Kecamatan Mijen Kota Semarang terbagi menjadi 14 kelurahan, dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 6. Daftar Kelurahan di Kecamatan Mijen No. Kelurahan 1 Cangkiran 2 Bubakan 3 Karangmalang 4 Polaman 5 Purwosari 6 Tambangan 7 Jatisari 8 Mijen 9 Jatibarang 10 Kedungpane 11 Pesantren 12 Ngadiro 13 Wonopolo 14 Wonoplumbun Sumber: Kecamatan Mijen dalam angka 2009 59 Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian di RW.IV Kelurahan Kedungpane Kecamatan Mijen Kota Semarang 60 TPA Jatibarang berlokasi di Kelurahan Kedungpane Kecamatan Mijen Kota Semarang dengan cakupan yang cukup luas sekitar 44,5 Ha. Daerah penelitian yang berada di Kelurahan Kedungpane terbagi menjadi 6RW dan penelitian difokuskan pada RW 4 karena letaknya yang paling dekat dengan TPA Jatibarang. Gambar 5. Pintu Masuk TPA Jatibarang 2. Kondisi Fisik Wilayah Secara geografis Kecamatan Mijen terletak pada ketinggian 63 sampai 200 mdpl meter di atas permukaan laut. Sedangkan TPA Jatibarang sendiri memiliki topografi yang berbukit-bukit dan cukup curam dengan kemiringan 30 , keadaan jalan yang berlubang dan tidak rata terkadang membuat sampah yang diangkut oleh truk-truk sampah menjadi berceceran di jalan serta air lindi yang keluar dari sampah pun juga mengalir membasahi jalan. 61 Penggunaan lahan di Kelurahan Kedungpane terdapat dua macam penggunaan lahan yaitu penggunaan lahan tanah sawah seluas 43,66 Ha dan lahan tanah kering seluas 533,65 Ha. Tabel 7. Penggunaan Lahan di Kelurahan Kedungpane Lahan Penggunaan Lahan Luas Ha Tanah Sawah Sawah tehnis Sawah setengah tehnis Sederhana 43,66 Tadah hujan Sawah lainnya Yang sementara tidak digunakan Tanah Kering Pemukiman 73,34 Tegal 421 Padang rumput Kolam, empang Tambak Perkebunan Hutan 9 Yang sementara tidak digunakan 30,31 Lainnya Jumlah 577,31 Sumber: Kecamatan Mijen Dalam Angka Tahun 2009 Dari data penggunaan lahan diatas dapat diketahui macam penggunaan lahan di Kelurahan Kedungpane yaitu mayoritas masih berupa tegalan 421 Ha, pemukiman 73,34 Ha, sawah sederhana 43,66 Ha serta lahan yang sementara tidak digunakan seluas 30,31 Ha. Untuk lebuh jelasnya tentang penggunaan lahan tersebut, dapat dilihat pada gambar 6 berikut: 62 Gambar 6. Penggunaan Lahan di Kelurahan Kedungpane 63 Penggunaan lahan untuk TPA sendiri seluas 44,5 Ha dan terdapat beberapa lahan yang tidak digunakan karena telah tercemar oleh sampah. Gambar 7. Tanah Yang Tercemar Oleh Sampah Sampah-sampah yang masuk dalam TPA Jatibarang adalah semua sampah yang timbul di Kota Semarang. Sampah-sampah tersebut diangkut oleh truk-truk sampah setiap hari menuju TPA Jatibarang dari pagi hingga sore hari. Semua jenis sampah baik sampah organi maupun anorganik tercampur menjadi satu dalam TPA tersebut. Gambar 8. Timbunan Sampah di TPA Jatibarang 64 Adapun data timbulan sampah di Kota Semarang dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 8. Timbulan Sampah di Kota Semarang Tahun 2010 No. Kecamatan Timbulan sampah per KK literhari Timbulan sampah per hari m 3 Timbulan sampah per tahun m 3 1 Ngaliyan 14,86 310,69 113400,98 2 Mijen 12,74 113,23 41327,96 3 Gunungpati 12,74 171,62 62639,74 4 Banyumanik 12,74 312,21 113955,62 5 Gajahmungkur 12,74 171,81 62710,57 6 Semarang Selatan 12,74 232,97 85033,57 7 Candisari 12,74 232,02 84688,15 8 Tembalang 12,74 308,52 112609,88 9 Pedurungan 12,74 411,34 150139,24 10 Genuk 12,74 188,07 68644,92 11 Gayamsari 12,74 188,50 68804,01 12 Semarang Timur 12,74 244,25 89152,53 13 Semarang Utara 12,74 366,42 133741,87 14 Semarang Tengah 12,74 230,50 84133,50 15 Semarang Barat 12,74 437,81 159801,35 16 Tugu 12,74 72,08 26310,11 Jumlah 205,96 3992,04 1457094 Sumber: Data Timbulan Sampah Kota Semarang, 2010 3. Kondisi Penduduk a. Jumlah dan Komposisi Penduduk Berdasarkan data monografi Kelurahan Kedungpane tahun 2010, jumlah penduduk secara keseluruhan sebanyak 4.856 jiwa, 1.175 KK yang terdiri dari 2.481 jiwa penduduk laki-laki dan 2.375 jiwa penduduk perempuan. Kelurahan Kedungpane terbagi menjadi 6 RW dan 30 RT dengan jumlah penduduk menurut RW sebagai berikut: 65 Tabel 9. Jumlah Penduduk Berdasarkan Pembagian Wilayah RW.IV Kelurahan Kedungpane Kecamatan Mijen Tahun 2010 No RW Laki-laki Perempuan Jumlah jiwa Persentase 1 RW I 421 412 833 17,15 2 RW II 359 348 707 14,56 3 RW III 425 399 824 16,97 4 RW IV 390 367 757 15,59 5 RW V 458 437 895 18,43 6 RW VI 428 412 840 17,30 Jumlah 2481 2375 4856 100 Sumber: Monografi Kelurahan Kedungpane, 2010 Tabel 10. Jumlah Kepala Keluarga di Kelurahan Kedungpane Kecamatan Mijen Tahun 2010 No RW Jumlah KK Persentase 1 RW I 124 10,55 2 RW II 235 20 3 RW III 321 27,32 4 RW IV 268 22,81 5 RW V 103 8,77 6 RW VI 124 10,55 Jumlah 1175 100 Sumber: Monografi Kelurahan Kedungpane, 2010 Di bawah ini merupakan tabel yang menunjukkan data jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur yang terdapat di Kelurahan Kedungpane. Tabel 11. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur No Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah jiwa Persentase 1 0 - 4 tahun 212 255 467 9,62 2 5 - 9 tahun 253 159 412 8,49 3 10 - 14 tahun 136 248 384 7,91 4 15 - 19 tahun 267 122 389 8,01 5 20 - 24 tahun 187 199 386 7,95 6 25 - 29 tahun 212 173 385 7,93 7 30 - 34 tahun 187 171 358 7,37 8 35 - 39 tahun 193 162 355 7,31 9 40 - 44 tahun 216 155 371 7,64 10 45 - 49 tahun 148 186 334 6,87 11 50 - 54 tahun 140 149 289 5,95 12 55 - 59 tahun 114 153 267 5,50 13 60 - 64 tahun 113 130 243 5,00 14 65 tahun keatas 103 113 216 4,45 Jumlah 2481 2375 4856 100 Sumber: Monografi Kelurahan Kedungpane, 2010 66 Dari tabel di atas diketahui bahwa penduduk yang belum produktif sebanyak 1.263 jiwa, penduduk usia produktif sebanyak 3.134 jiwa dan penduduk yang sudah tidak produktif sebanyak 459 jiwa. b. Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan masyarakat di Kelurahan Kedungpane terbanyak adalah tidak tamat SD yaitu sebanyak 1.531 jiwa. Penduduk yang saat ini sudah menempuh pendidikan SMP berjumlah 749 jiwa, sedang SMA berjumlah 1.386 jiwa, perguruan tinggi sebanyak 74 jiwa dan 543 jiwa yang tamat Sekolah Dasar. Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 12. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan No Tingkat Pendidikan Jumlah jiwa Persentase 1 Tidak tamat sekolah dasar 1.531 31,53 2 Sekolah Dasar 543 11,18 3 Sekolah Menengah Pertama 749 15,42 4 Sekolah Menengah Atas 1.386 28,54 5 Perguruan Tinggi 74 1,52 6 Lain – lain belumtidak sekolah 579 11,92 Jumlah 4.856 100 Sumber: Monografi Kelurahan Kedungpane, 2010 Dari tabel diatas dapat dikatakan bahwa tingkat pendidikan penduduk tergolong sedang karena sebagian besar penduduk telah memiliki pendidikan yang layak. 67 c. Mata Pencaharian Penduduk Mata pencaharian penduduk di Kelurahan Kedungpane sangat beragam seperti yang tertera dalam tabel berikut: Tabel 13. Mata Pencaharian Penduduk Sumber: Monografi Kelurahan Kedungpane, 2010 Dari tabel diatas diketahui bahwa sebagian besar mata pencaharian penduduk yaitu sebagai petaniburuh tani, hal ini disebabkan karena sebagian besar lahan di Kelurahan Kedungpane masih berupa tegalan yang dapat dimanfaatkan penduduk untuk bercocok tanam seperti ditanami ketela pohon, umbi-umbian, pisang, dll. Penduduk yang bekerja sebagai buruh juga sangat banyak karena letak Kelurahan Kedungpane ini berdekatan dengan kawasan industri Ngaliyan. No Mata Pencaharian Jumlah jiwa Persentase 1 PetaniBuruh Tani 1.364 28,09 2 Buruh Industri 885 18,22 3 Buruh Bangunan 730 15,03 4 PNS 53 1,09 5 ABRI 47 0,97 6 Pedagang 84 1,73 7 Sopir 29 0,60 8 Peternak 131 2,70 9 Pensiunan 62 0,13 10 Lain – lain 1.471 30,29 Jumlah 4.856 100 68

B. Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Hubungan Jarak Sumur Gali dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Terhadap Kandungan Fosfat (PO4-3) dan Nitrat (NO3-) pada Air Sumur Gali Masyarakat di Desa Namo Bintang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

8 87 99

Isolasi Bakteri Dari Tanah Tempat Pembuangan Sampah Untuk Pembuatan Pupuk Organik Cair

7 86 81

Pengaruh Lingkungan Tempat Pembuangan Akhir Sampah, Personal Hygiene dan Indeks Massa Tubuh (IMT) terhadap Keluhan Kesehatan pada Pemulung di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2012

19 80 151

Pengukuran Tingkat Kepadatan Lalat Pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Kota Binjai Tahun 2000

2 65 79

Kajian Air Lindi Di Tempat Pembuangan Akhir Terjun Menggunakan Metode Thornthwaite

8 88 75

Dampak Peralihan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Namo Bintang Terhadap Kesejahteraan Sosial Rumah Tangga Pemulung di Desa Baru, Kecamatan Pancur Batu, Kabupatem Deli Serdang

5 82 169

DAMPAK PENGELOLAAN SAMPAH TERHADAP LINGKUNGAN DI SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH KOTA PEMATANG SIANTAR.

2 5 47

HUBUNGAN ANTARA IMUNITAS PSIKOLOGIS DENGAN STRES PADA WARGA YANG TINGGAL DI SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN HUBUNGAN ANTARA IMUNITAS PSIKOLOGIS DENGAN STRES PADA WARGA YANG TINGGAL DI SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH AKHIR (TPA) PUTRI CEMPO.

0 0 16

DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH CIKUNDUL TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN SEKITAR DI KOTA SUKABUMI.

1 10 34

KUALITAS LINGKUNGAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH (TPA) SUKAJAYA KOTA PALEMBANG

1 1 6