Penelitian Terdahulu LANDASAN TEORI

2.4 Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai penerapan GCG terhadap kinerja keuangan perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Lastanti 2004 meneliti hubungan antara struktur corporate governance dengan kinerja dan reaksi pasar. Dalam penelitian tersebut digunakan struktur corporate governance berupa komposisi dewan komisaris independen, struktur kepemilikan terkonsentrasi dan kepemilikan institusional. Sedangkan kinerja perusahaan diproksi oleh nilai perusahaan Tobin’s Q dan kinerja keuangan ROA ROE. Hasil penelitian menyatakan terdapat hubungan positif signifikan antara independensi dewan komis aris dan Tobin’s Q. Sementara variabel lain tidak berpengaruh secara signifikan, baik terhadap Tobin’s Q, ROA dan ROE. 2. Hastuti 2005 menguji tentang corporate governance dan struktur kepemilikan terhadap kinerja keuangan. Variabel corporate governance yang digunakan adalah transparency dan accountability. Hasil dari penelitian ini adalah tidak adanya korelasi tentang struktur kepemilikan dengan kinerja perusahaan, tidak adanya korelasi tentang akuntabilitas dengan kinerja perusahaan dan terdapat hubungan yang signifikan tentang transparansi dengan kinerja perusahaan. 3. Darmawati, dkk. 2004 menggunakan indeks CGPI tahun 2001 dan 2002 dalam penelitiannya yang menguji pengaruh corporate governance terhadap kinerja perusahaan. Kinerja diukur dengan menggunakan dua pengukuran yaitu kinerja operasi yang diukur dengan menggunakan proksi Return On Equity ROE dan kinerja pasar yang diukur menggunakan proksi Tobin’s Q dengan menggunakan variabel kontrol yaitu komposisi aktiva, growth opportunity dan ukuran perusahaan. Darmawati, dkk. 2004 menemukan bahwa corporate governance mempengaruhi kinerja operasi ROE tetapi secara statistik tidak mempengaruhi kinerja pasar Tobin’s Q. 4. Wahyudi dan Pawestri 2006 yang menguji tentang implikasi struktur kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan dengan keputusan keuangan sebagai variabel intervening menggunakan sampel sebanyak 168 perusahaan yang terdaftar di BEI. Variabel intervening merupakan variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dan variabel dependen, tetapi tidak dapat diamati atau diukur. Hasil dari penelitian tersebut yaitu bahwa struktur kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan baik secara langsung maupun melalui keputusan pendanaan, sedangkan struktur kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap keputusan keuangan maupun nilai perusahaan. 5. Ujiyantho dan Pramuka 2007 meneliti tentang mekanisme corporate governance, manajemen laba dan kinerja keuangan studi pada perusahaan go public sektor manufaktur. Menyatakan bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap manajemen laba, kepemilikan manajerial berpengaruh negatif signifikan terhadap manajemen laba, proporsi dewan komisaris independen berpengaruh positif signifikan terhadap manajemen laba, jumlah dewan komisaris tidak berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba, dan manajemen laba tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja keuangan. 6. Kusumawati dan Riyanto 2005 yang meneliti tentang Corporate Governance dan Kinerja: Analisis Pengaruh Compliance reporting dan struktur dewan terhadap kinerja. Kinerja diukur dengan menggunakan proksi Tobin’s Q, dan variabel corporate governance yang digunakan adalah komite audit, komposisi komisaris independen, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial. Hasil dari penelitian tersebut yaitu bahwa komite audit dan komposisi komisaris independen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, sedangkan kepemilikan institusional dan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap kualitas laba tapi berpengaruh terhadap nilai perusahaan. 7. Siallagan dan Machfoedz 2006 menyimpulkan bahwa 1 Mekanisme corporate governance mempengaruhi kualitas laba. Mekanisme tersebut terdiri dari: pertama, kepemilikan manajerial secara positif berpengaruh terhadap kualitas laba. Kedua, dewan komisaris secara negatif berpengaruh terhadap kualitas laba. Hasil ini tidak sesuai dengan harapan yang menyatakan bahwa discretionary accrual memiliki hubungan yang negatif dengan dewan komisaris. Ketiga, Komite audit secara positif berpengaruh terhadap kualitas laba. 2 Kualitas laba secara positif berpengaruh terhadap nilai perusahaan. 3 Mekanisme corporate governance secara statistik berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Mekanisme corporate governance yang terdiri dari: a kepemilikan manajerial secara negatif berpengaruh terhadap nilai perusahaan, b dewan komisaris secara positif berpengaruh terhadap nilai perusahaan, dan c komite audit secara positif berpengaruh terhadap nilai perusahaan. 4 Kualitas laba bukan merupakan variabel pemediasi intervening variable pada hubungan antara mekanisme corporate governance dan nilai perusahaan. 8. Permanasari 2010 menyatakan bahwa variabel corporate social responsibility berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sedangkan variabel kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional tidak mempengaruhi nilai perusahaan. 9. Sabrinna 2010 menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara corporate governance dengan Tobin’s Q kinerja pasar tetapi terdapat hubungan positif signifikan antara corporate governance dengan ROE kinerja operasional. Sedangkan pada struktur kepemilikan tidak terdapat hubungan signifikan antara kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional terhadap kinerja perusahaan, hal ini dikarenakan bahwa keberadaan manajer dan pemegang saham kurang memiliki pengaruh dalam peningkatan kinerja perusahaan.

2.5 Kerangka Berpikir

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011

0 46 93

Analisis Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011

0 51 83

Analisis Pengaruh Penerapan Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (2008-2010)

1 28 108

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013).

0 2 14

PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007 - 2009).

0 0 15

PENDAHULUAN PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007 - 2009).

0 0 8

PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2008 ).

0 0 11

PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2009.

0 0 15

PENDAHULUAN PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2009.

0 0 10

PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

0 1 14