Pada tabel 4.2 dapat dijelaskan sebagai berikut, pada tahun 2007 diketahui
rata-rata kepemilikan institusional sebesar 67,13, tahun 2008 sebesar 67,31 atau mengalami peningkatan sebesar 0,27. Pada tahun 2009 kepemilikan institusional
yang terdaftar di BEI sebesar 67,61 atau mengalami peningkatan sebesar 0,45. Nilai minimum dari kepemilikan institusional sebesar 12,93 yang dimiliki
perusahaan Metrodata Electronics Tbk dan nilai maksimalnya sebesar 96,46 yang dimiliki oleh perusahaan Tira Austenite Tbk. Sedangkan secara keseluruhan nilai
rata-rata kepemilikan institusional dari tahun 2007-2009 sebesar 67,35. Artinya kepemilikan institusional pada periode 2007-2009 sudah dapat dikatakan besar
karena sudah melebihi 50 dari seluruh kepemilikan saham yang ada pada perusahaan, maka akan berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahan.
Karena semakin besar kepemilikan institusional semakin besar pula kekuatan untuk mengawasi kinerja manajemen dalam mengelola perusahaan sehingga dapat
meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.
4.1.1.3. Kepemilikan Manajerial X
2
Kepemilikan manajerial merupakan kepemilikan saham oleh manajemen perusahaan yang diukur dengan persentase jumlah saham yang dimiliki oleh
manajemen. Kondisi kepemilikan manajerial pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2007-2009 sangat bervariasi, hal ini dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut:
Tabel 4.3 Kepemilikan Manajerial Perusahaan Manufaktur Tahun 2007-2009
NO KODE
EMITEN KM
Rata- Rata
2007 2008
2009
1 AKRA
AKR Corporindo Tbk 0.13
0.24 0.5
0.29 2
ASII Astra International Tbk
0.02 0.03
0.04 0.03
3 AUTO
Astra Otoparts Tbk 0.04
0.07 0.04
0.05 4
BRAM Indo Kordsa Tbk
1.48 1.48
1.48 1.48
5 BRNA
Berlina Tbk 23.34
23.34 23.34
23.34 6
BTON Betonjaya Manunggal Tbk
35.14 35.14
35.14 35.14
7 CTBN
Citra Tubindo Tbk 0.65
0.6 0.03
0.43 8
DYNA Dynaplast Tbk
0.69 0.69
0.69 0.69
9 IKBI
Sumi Indo Kabel Tbk 0.09
0.1 0.1
0.10 10
INAF Indofarma Persero Tbk
0.02 0.02
0.02 0.02
11 INDF
Indofood Sukses Makmur Tbk 0.05
0.06 0.05
0.05 12
INTA Intraco Penta Tbk
3.93 5.43
5.76 5.04
13 JPRS
Jaya Pari Steel Tbk 15.53
15.53 15.53
15.53 14
KAEF Kimia Farma Tbk
0.27 0.27
0.27 0.27
15 KBLM
Kabelindo Murni Tbk 8.93
8.93 8.93
8.93 16
LION Lion Metal Works Tbk
0.18 0.18
0.23 0.20
17 LMPI
Langgeng Makmur Plastik Tbk 0.02
0.02 0.02
0.02 18
LMSH Lion Mesh Prima Tbk
25.6 25.6
25.61 25.60
19 LTLS
Lautan Luas Tbk 3.64
3.64 3.64
3.64 20
MTDL Metrodata Electronics Tbk
1.71 6.42
10.07 6.07
21 NIPS
Nipress Tbk 18.35
18.35 24.26
20.32 22
PICO Pelangi Indah Canindo Tbk
0.13 0.08
0.08 0.10
23 PYFA
Pyridam Farma Tbk 23.08
23.08 23.08
23.08 24
STTP Siantar TOP Tbk
12.51 0.02
7.4 6.64
25 TCID
Mandom Indonesia Tbk 0.75
0.19 0.18
0.37 26
TIRA Tira Austenite Tbk
0.024 0.012
0.012 0.02
27 ULTJ
Ultra Jaya Milk Tbk 5.72
8.08 14.72
9.51 Rata-Rata
6.74 6.58
7.45 6.92
Sumber: data sekunder yang diolah, 2011 Lampiran 6 Pada
tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut, pada tahun 2007 diketahui rata-rata kepemilikan manajerial sebesar 6,74 sedangkan tahun 2008 sebesar 6,58
atau mengalami penurunan sebesar 2,43. Pada tahun 2009 kepemilikan manajerial yang terdaftar di BEI sebesar 7,45 atau mengalami peningkatan sebesar 13,3.
Nilai minimum dari kepemilikan manajerial sebesar 0,01 yang dimiliki perusahaan Tira Austenite Tbk pada tahun 2008 dan 2009 dan nilai maksimalnya sebesar 35,14
yang dimiliki oleh perusahaan Betonjaya Manunggal Tbk pada tahun 2007-2009.
Sedangkan secara keseluruhan nilai rata-rata kepemilikan manajerial dari tahun 2007-2009 sebesar 6,92. Dari rata-rata tersebut dapat disimpulkan bahwa
kepemilikan manajerial yang tinggi dapat menurunkan kinerja keuangan perusahaan, karena fungsi ganda manajemen yaitu selain memiliki saham mereka juga memiliki
posisi yang kuat untuk melakukan kontrol terhadap perusahaan dan pihak eksternal perusahaan akan mengalami kesulitan dalam melakukan pengawasan terhadap
kinerja manjemen tersebut. Sehingga hasil yang didapat kadang tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.
4.1.1.4. Komisaris Independen X