III. METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan dengan memilih lokasi di Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa sektor industri TPT telah
memberikan kontribusi besar terhadap PDRB Jawa Barat dan sebagian besar industri TPT berlokasi di Jawa Barat yaitu sebesar 57 persen dari total distribusi
perusahaan TPT yang ada di Indonesia API, 2007. Selain itu tersedianya Tabel Input-Output Jawa Barat yang mendukung penelitian. Penelitian dimulai pada
bulan Maret sampai bulan Juli 2007.
3.2 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder berupa Tabel Input-Output 1999 klasifikasi 76 sektor berdasarkan transaksi total atas dasar
harga produsen, Tabel Input-Output yang dicatat menurut harga produsen, memiliki margin keuntungan yang dimasukan dalam sektor perdagangan dan
biaya transportasi yang dimasukan dalam sektor transportasi. Disebut transaksi total karena telah menggabungkan transaksi domestik dan impor. Sedangkan pada
transaksi total Data diperoleh dari BPS Pusat, BPS Jawa Barat, dan Asosiasi Pertekstilan Indonesia API. Data kemudian diagregasi menjadi 10 sektor untuk
tabel input-output tahun 1999, dengan mempertimbangkan sektor yang sejenis dan sektor yang akan diteliti lebih lanjut. Selain itu data juga diperoleh dari studi
kepustakaan, serta literatur lain yang berhubungan dengan penelitian yaitu
perpustakaan IPB, dan data-data pelengkap lainnya yang diperoleh dari media cetak dan internet.
3.3 Metode Analisis Model Input-Output
Alat analisis yang digunakan adalah model input-output dari sisi permintaan demand. Dari tabel input-output ini peranan industri TPT dalam
pembentukan output, nilai tambah bruto, permintaan akhir dapat diketahui secara langsung karena sudah tersaji dalam tabel. Untuk mengetahui peranan industri
TPT sebagai sektor penyedia input maupun sektor pemakai input serta dampak yang ditimbulkan sektor industri TPT terhadap perekonomian wilayah dapat
dikaji berdasarkan analisis multiplier dan keterkaitan. Dalam pengolahan datanya didukung dengan program Microsoft Excel.
3.3.1 Koefisien Input
Pada tabel input-output koefisien input atau koefisien teknologi merupakan perbandingan antara output sektor i yang digunakan dalam sektor j
atau X
ij
dengan input total sektor j X
j
. Jika koefisien input dilambangkan dengan a
ij,
maka :
j ij
ij
X x
a =
; untuk i dan j = 1,2,....,n. 3.1
dimana:
ij
a = Koefisien Input
Sesuai dengan perumusan koefisien di atas, maka dapat disusun matriks sebagai berikut:
3.2 atau,
+ = 3.3
A X + F = X
AX + F = X atau F = I-A X X = I-A
-1
F 3.4 dimana:
I : Matriks Identitas
F : Permintaan Akhir
X : Jumlah Output
I-A : Matriks Leontief I-A
-1
: Matriks Kebalikan Leontief Matriks kebalikan merupakan alat yang sangat penting dalam melakukan
analisis ekonomi karena saling berkaitan dengan tingkat permintaan akhir maupun tingkat produksi. Hasil dari analisis tersebut yaitu,
1 Keterkaitan langsung baik langsung kedepan maupun langsung
kebelakang.
n n
n nn
n n
n n
n n
X F
X a
X a
X a
X F
X a
X a
X a
X F
X a
X a
X a
= +
+ +
+ =
+ +
+ +
= +
+ +
+
.......... .
. .
. .
. .
. .
. ..........
..........
2 2
1 1
2 2
2 2
22 1
21 1
1 1
2 12
1 11
nn n
n n
n
a a
a a
a a
a a
a
... .
. .
. .
. ...
...
2 1
2 22
21 1
12 11
n
X X
X
2 1
n
F F
F
2 1
n
X X
X
2 1
2 Pengganda output, pendapatan dan tenaga kerja.
3 Koefisien dan kepekaan penyebaran.
3.3.2. Analisis Keterkaitan linkage
Analisis keterkaitan biasa digunakan sebagai dasar untuk perumusan strategi pembangunan ekonomi dengan melihat keterkaitan antar sektor dalam
suatu sistem perekonomian. Analisis keterkaitan yang biasa dirumuskan meliputi:
a. Keterkaitan Langsung Ke Depan
direct forward linkage
Keterkaitan langsung ke depan menunjukkan akibat suatu sektor tertentu terhadap sektor-sektor yang menggunakan sebagian output sektor tersebut secara
langsung per unit kenaikan permintaan total. Untuk mengetahui besarnya keterkaitan langsung kedepan, digunakan
rumus sebagai berikut:
; untuk j = 1,2...n 3.5
dimana: KD
i
= Keterkaitan langsung ke depan
ij
a = Unsur matriks koefisien teknis
b. Keterkaitan Langsung Ke Belakang