Kerangka Pemikiran TINJAUAN PUSTAKA

terhadap sektor-sektor perekonomian yang ada di Jawa Barat, selain itu menganalisis dampak dari adanya pengeluaran pemerintah untuk sektor industri TPT melalui program restrukturisasi TPT tahap 1 Departemen Perindustrian, 2007 terhadap sektor-sektor perekonomian yang ada di Jawa Barat. Di samping itu industri TPT Jawa Barat merupakan salah satu komoditi yang memberikan kontribusi yang besar terhadap PDRB dan perekonomian Jawa Barat sehingga menarik untuk dilakukan penelitian lebih lanjut. Dalam penelitian ini judul yang diberikan penulis adalah “Dampak Restrukturisasi Industri Tekstil dan Produk Tekstil TPT Terhadap Perekonomian Jawa Barat Analisis Input-Output”.

2.6. Kerangka Pemikiran

Jawa Barat merupakan salah satu wilayah yang memiliki perkembangan perekonomian yang cukup signifikan, dimana sektor industri pengolahan masih memiliki peranan penting. Sektor industri pengolahan adalah sektor yang berperan penting dalam perekonomian Jawa Barat. Kenyataan ini dapat dilihat dari kontribusinya terhadap pembentukan PDRB Jawa Barat, dan penyerapan tenaga kerja dimana terdapat satu juta orang lebih yang bekerja di sektor ini. Salah satu subsektor industri pengolahan yang memiliki peranan besar dalam perekonomian Jawa Barat adalah sektor industri TPT. Disisi lain, adanya peningkatan kebutuhan rumah tangga akan produk industri TPT, hal ini memperlihatkan bahwa industri TPT diperlukan dalam memenuhi kebutuhan domestik dan luar negeri. Dalam upaya peningkatan industri TPT masih dihadapkan pada berbagai permasalahan baik internal maupun eksternal. Salah satunya adalah kondisi mesin-mesin industri TPT yang ada di Indonesia hampir sebagian besar sudah tua yang usianya sebagian besar lebih dari 15 sampai 20 tahun. Oleh karena itu ada upaya dari pemerintah melalui Departemen Perindustrian yaitu dengan memberikan bantuan yang berasal dari pengeluaran pemerintah dalam bentuk program restrukturisasi TPT tahap1. Program ini diharapkan dapat lebih meningkatkan produktivitas dan daya saing industri TPT terutama industri- industri TPT yang berskala besar seperti yang ada di Jawa Barat. Secara garis besar penelitian ini menitikberatkan pada analisis keterkaitan, analisis penyebaran, dan analisis multiplier, selain itu penelitian ini ingin menganalisis sejauh mana dampak dari adanya pengeluaran pemerintah terhadap sektor Industri TPT dalam mempengaruhi sektor-sektor perekonomian yang ada di Jawa Barat baik dari output, pendapatan maupun tenaga kerjanya. Untuk mengetahui hal-hal yang telah disebutkan, maka penulis menggunakan metode Input-Output dalam penelitiannya.Keterkaitan antara perumusan masalah dan tujuan penelitian dapat dilihat pada kerangka pemikiran penelitian sebagai berikut: Keterangan: Hal yang dianalisis Gambar 1. Kerangka Pemikiran Konseptual Struktur Perekonomian Jawa Barat • Kontribusi Terhadap PDRB ↑ • Penyerapan Tenaga Kerja ↑ Tabel Input-Output Tahun 2003 Sektor Industri Pengolahan : ƒ Industri Non Migas industri TPT Analisis Input-Output Microsoft Excell Analisis keterkaitan Analisis dampak penyebaran Analisis Multiplier: ¾ Output ¾ Pendapatan ¾ Tenaga Kerja Dampak Anggaran Pemerintah Restrukturisasi TPT Tahap 1 Kinerja Perekonomian Jawa Barat

III. METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan dengan memilih lokasi di Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa sektor industri TPT telah memberikan kontribusi besar terhadap PDRB Jawa Barat dan sebagian besar industri TPT berlokasi di Jawa Barat yaitu sebesar 57 persen dari total distribusi perusahaan TPT yang ada di Indonesia API, 2007. Selain itu tersedianya Tabel Input-Output Jawa Barat yang mendukung penelitian. Penelitian dimulai pada bulan Maret sampai bulan Juli 2007.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder berupa Tabel Input-Output 1999 klasifikasi 76 sektor berdasarkan transaksi total atas dasar harga produsen, Tabel Input-Output yang dicatat menurut harga produsen, memiliki margin keuntungan yang dimasukan dalam sektor perdagangan dan biaya transportasi yang dimasukan dalam sektor transportasi. Disebut transaksi total karena telah menggabungkan transaksi domestik dan impor. Sedangkan pada transaksi total Data diperoleh dari BPS Pusat, BPS Jawa Barat, dan Asosiasi Pertekstilan Indonesia API. Data kemudian diagregasi menjadi 10 sektor untuk tabel input-output tahun 1999, dengan mempertimbangkan sektor yang sejenis dan sektor yang akan diteliti lebih lanjut. Selain itu data juga diperoleh dari studi kepustakaan, serta literatur lain yang berhubungan dengan penelitian yaitu