Koefisien Penyebaran Kepekaan Penyebaran

5.3. Analisis Penyebaran

Analisis penyebaran menunjukkan sejauh mana sektor-sektor perekonomian di Jawa Barat khususnya untuk sektor industri TPT memiliki distribusi manfaat terhadap sektor lainnya yang dapat dilihat dari koefisien penyebaran. Selain itu untuk melihat kepekaan penyebaran sektor industri TPT terhadap sektor lainnya dapat dilihat dari kepekaan penyebaran.

5.3.1. Koefisien Penyebaran

Koefisien penyebaran adalah keterkaitan langsug dan tidak langsung ke belakang yang diboboti jumlah sektor kemudian dibagi dengan total keterkaitan langsung dan tidak langsung semua sektor. Berdasarkan Tabel 5.9. industri TPT merupakan sektor yang mempunyai koefisien penyebaran paling tinggi yaitu sebesar Rp 1,34 juta. Nilai koefisien yang lebih dari satu menunjukkan bahwa sektor industri TPT memiliki kemampuan untuk meningkatkan pertumbuhan sektor hulunya atau meningkakan output sektor-sektor lainnya yang digunakan sebagai input sektor industri TPT. Setelah memperhitungkan keterkaitan langsung dan tidak langsung maka nilai Rp 1,34 juta adalah nilai yang cukup besar karena kemampuan untuk mendorongnya cukup besar terhadap sektor hulunya salah satunya industri lainnya yang menghasilkan output untuk digunakan sebagai input bagi perusahaan TPT. .

5.3.2. Kepekaan Penyebaran

Berdasarkan Tabel 5.10. sektor yang memiliki nilai kepekaan penyebaran terbesar adalah sektor industri lainnya yaitu sebesar 2,4. Nilai kepekaan lebih besar dari satu menunjukkan bahwa sektor industri lainnya memiliki kemampuan untuk mendorong pertumbuhan produksi sektor hilirnya yang memakai input dari sektor ini. Sektor industri TPT memiliki nilai kepekaan penyebaran kurang dari satu yaitu sebesar 0,97. Nilai tersebut dapat diartikan bahwa industri TPT kurang mampu dalam mendorong produksi sektor hilirnya yang menggunakan input dari sektor industri TPT. Sektor industri TPT dikatakan kurang mampu mendorong pertumbuhan sektor hilirnya karena produk dari sektor TPT cenderung dikonsumsi langsung oleh rumah tangga, nilai konsumsi rumah tangga tersebut dapat dilihat pada Tabel Input-Output Jawa Barat tahun 1999 yaitu sebesar Rp 7,77 miliar. Ini menunjukkan bahwa tingkat konsumsi rumah tangga Jawa Barat untuk TPT cukup tinggi, yaitttu berada di urutan ke empat setelah jasa-jasa. Tabel 5.7. Nilai Koefisien Penyebaran Sektor Perekonomian Jawa Barat Kode Sektor Koefisien Penyebaran Kepekaan Penyebaran 1 Pertanian 0,7405 0,9858 2 Pertambangan dan penggalian 0,8479 0,8050 3 Industri tekstil dan pakaian jadi 1,3465 0,9784 4 Industri lainnya 1,2453 2,4372 5 Listrik, gas dan air minum 1,1947 0,6822 6 Bangunan 1,1984 0,6363 7 Perdagangan, hotel dan restoran 0,8419 1,0070 8 Transportasi dan komunikasi 1,0124 0,8514 9 Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 0,7844 0,7205 10 Jasa-jasa 0,7879 0,8962 Total 10,0000 10,0000 Sumber: Tabel Input-Output Jawa Barat 1999 klasifiksi 10 sektor diolah

5.4. Analisis Pengganda