Untuk mengetahui
besarnya keterkaitan langsung ke belakang, digunakan
rumus sebagai berikut:
; untuk i = 1,2,...n 3.6
dimana : KB
j
= Keterkaitan langsung ke belakang
ij
a = Unsur matriks koefisien teknis
3.3.3. Analisis Dampak Penyebaran
Indeks keterkaitan langsung dan tidak langsung baik ke depan maupun ke belakang seperti yang telah diuraikan di atas sebelumnya belumlah memadai
untuk dipakai sebagai landasan pemilihan sektor kunci. Indikator-indikator tersebut tidak dapat diperbandingkan antar sektor karena peranan permintaan
akhir setiap sektor tidak sama. Oleh karena itu kedua indeks tersebut haruslah dinormalkan dengan cara membandingkan rata-rata dampak yang ditimbulkan
oleh sektor tersebut dengan rata-rata dampak seluruh sektor. Analisis ini disebut dengan kepekaan penyebaran dan koefisien penyebaran.
a Koefisien Penyebaran Daya Penyebaran ke Belakang
Koefisien penyebaran digunakan untuk mengetahui distribusi manfaat dari pengembangan suatu sektor terhadap perkembangan sektor-sektor lainnya melalui
mekanisme transaksi pasar input. Dengan kata lain, koefisien penyebaran dapat didefinisikan sebagai kemampuan suatu sektor untuk meningkatkan pertumbuhan
industri hulunya. Sektor j dikatakan mempunyai kaitan ke belakang yang tinggi
∑
=
=
n i
j
ij
a B
K
1
apabila Pdj mempunyai nilai lebih besar dari satu, begitu juga sebaliknya jika nilai Pdj lebih kecil dari satu. Untuk mengetahui besarnya nilai koefisien penyebaran,
digunakan rumus sebagai berikut:
; untuk i dan j = 1,2,...,n 3.7
dimana: Pdj
= Koefisien Penyebaran sektor j = Unsur matrik kebalikan Leontief
n = Jumlah
Sektor Nilai koefisien penyebaran dari suatu sektor menunjukkan bahwa kenaikan
satu unit output sektor tersebut akan menyebabkan naiknya output sektor-sektor lain yang menyediakan input bagi sektor itu sendiri sebesar nilai koefisien
penyebarannya.
b Kepekaan Penyebaran Daya Penyebaran Ke Depan
Kepekaan penyebaran digunakan untuk mengetahui tingkat kepekaan suatu sektor terhadap sektor-sektor lainnya melalui mekanisme pasar output.
Konsep ini sering juga diartikan sebagai kemampuan suatu sektor untuk mendorong pertumbuhan produksi sektor-sektor lain yang memakai input dari
sektor ini. Kepekaan penyebaran merupakan keterkaitan langsung dan tidak langsung ke depan yang dinormalkan dengan jumlah sektor seluruh koefisien
matriks kebalikan Leontief. Untuk mengetahui besarnya nilai kepekaan penyebaran, digunakan rumus sebagai berikut:
∑∑ ∑
= =
=
=
n i
n j
ij n
i ij
n Pdj
1 1
1
α α
ij
α
;untuk i dan j = 1,2,...,n 3.8
dimana: Sdi
= Kepekaan Penyebaran sektor i = Unsur matrik kebalikan Leontief
n = Jumlah
Sektor Nilai kepekaan penyebaran suatu sektor menunjukkan bahwa kenaikan
satu unit output dari suatu sektor akan menyebabkan naiknya output sektor-sektor lain yang menggunakan output dari sektor tersebut, termasuk sektor itu sendiri
sebesar nilai kepekaan penyebarannya. Apabila nilai kepekaan penyebaran Sdi lebih dari satu maka sektor i tersebut mempunyai tingkat kepekaan yang tinggi.
Sebaliknya jika nilai Sdi kecil maka sektor i tersebut mempunyai tingkat penyebaran yang rendah. Semakin besar nilai kepekaan suatu sektor menunjukkan
bahwa sektor tersebut mampu menumbuhkan sektor hilirnya. Perbandingan antara nilai kepekaan dan koefisien penyebaran dapat
menunjukkan kemampuan menarik atau mendorong suatu sektor. Apabila suatu sektor memiliki nilai keofisien penyebaran lebih besar dari nilai kepekaan
penyebaran maka sektor tersebut mempunyai kemampuan menarik yang lebih besar terhadap pertumbuhan sektor hulunya dibandingkan dengan sektor hilirnya.
∑ ∑ ∑
= =
=
=
n i
n j
ij n
j ij
n Sdi
1 1
1
α α
ij
α
3.3.4. Analisis Pengganda Multiplier