5.2. Analisis Keterkaitan
5.2.1 Keterkaitan ke Depan
Keterkaitan output ke depan dibagi menjadi dua macam yaitu pertama keterkaitan output langsung ke depan., kedua keterkaitan output langsung ke
belakang. Untuk melihat nilai keterkaitan ke depan dan kebelakang langsung disajikan dalam Tabel 5.6. di bawah ini.
Tabel 5.6.Nilai Keterkaitan Langsung Ke Depan dan ke Belakang Output Sektor Perekonomian Jawa Barat Tahun 1999
Kode Sektor Keterkaitan Langsung Ke
Depan Keterkaitan
Langsung Ke Belakang
1 Pertanian 0,3029
0,1782 2
Pertambangan dan penggalian 0,2730
0,2532 3
Industri tekstil dan pakaian jadi 0,3857
0,6686 4
Industri lainnya 1,6928
0,6521 5
Listrik, gas dan air minum 0,1335
0,6022 6
Bangunan 0,1006 0,5768
7 Perdagangan, hotel dan restoran
0,4007 0,2892
8 Transportasi dan komunikasi
0,2793 0,4593
9 Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan
0,1723 0,2374
10 Jasa-jasa
0,3930 0,2171
Total 4,1340 4,1340
umber: Tabel Input-Output Jawa Barat 1999 klasifiksi 10 sektor diolah
Dari Tabel 5.7 diatas dapat dilihat bahwa nilai keterkaitan output langsung ke depan untuk sektor industri TPT adalah sebesar 0,38 yang berarti jika terjadi
peningkatan permintaan akhir sebesar Rp 1 juta maka akan meningkatkan output sektor hilir sebesar Rp 0,38 juta secara langsung terhadap sektor-sektor yang
lainnya dan sektor TPT sendiri. Sektor industri TPT memiliki nilai yang kurang dari satu ini menunjukkan bahwa output sektor TPT lebih digunakan sebagai
konsumsi langsung, hal ini dapat dilihat dari nilai konsumsi rumah tangga yang
ada di Tabel Input-Output untuk sektor industri TPT yaitu sebesar Rp 7,77 miliar. Nilai keterkaitan langsung ke depan terbesar adalah sektor industri lainnya yaitu
sebesar 1,69. nilai keterkaitan tersebut menunjukkan keterkaitan langsung ke depan dari sektor tersebut terhadap sektor-sektor ekonomi lainnya termasuk
dengan sektor itu sendiri sebesar Rp 1,69 juta. Hal ini menunjukkan peranan sektor industri lainnya dalam penyediaan output yang digunakan sebagai input
oleh sektor-sektor lainnya secara langsung dalam proses produksi maupun untuk memenuhi permintaan akhir sangat besar.
5.2.2. Keterkaitan ke Belakang