Rasio Permintaan Antara, Permintaan Akhir dan Total Permintaan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Struktur Perekonomian Jawa Barat Tahun 1999

Analisis Tabel Input-Output 1999 dengan klasifikasi 10 sektor memperlihatkan struktur perekonomian Jawa Barat tahun 1999 yang terdiri atas beberapa aspek diantaranya struktur permintaan dan penawaran, struktur konsumsi masyarakat dan konsumsi pemerintah, struktur ekspor, struktur nilai tambah bruto, serta dampak dari adanya program restrukturisasi tahap 1 yang merupakan program dari pemerintah tehadap perekonomian Jawa Barat.

5.1.1. Rasio Permintaan Antara, Permintaan Akhir dan Total Permintaan

Berdasarkan Tabel Input-Output Jawa Barat tahun 1999 klasifikasi 10 sektor, memberikan gambaran bahwa total permintaan barang dan jasa sebesar Rp 391,55 miliar yang terdiri atas permintaan antara dan permintaan akhir. Jumlah permintaan antara Jawa Barat pada tahun 1999 yaitu sebesar Rp 153,99 miliar. Sektor yang memiliki kontribusi terbesar dalam pembentukan permintaan antara adalah sektor industri lainnya yaitu mencapai Rp 66,99 miliar atau sebesar 43,51 persen. Besarnya kontribusi tersebut menggambarkan bahwa produk industri lainnya disebut sebagai produk antara karena menggunakan output dari sektor industri tersebut untuk proses produksi lebih lanjut, sebagai contoh output yang berasal dari industri kimia digunakan dalam proses pewarnaan dalam industri tekstil. Diurutan kedua adalah pertanian yaitu sebesar Rp 19,48 miliar atau sebesar 12,65 persen. Sektor pertanian merupakan sektor yang menghasilkan banyak output yang digunakan untuk proses produksi sektor lainnya. Salah satunya adalah kapas yang digunakan sebagai input bagi industri tekstil. Industri tekstil dan pakaian jadi TPT sebesar Rp 16,65 miliar atau sebesar 10,81 persen. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar output dari sektor tersebut digunakan oleh sektor lain untuk proses produksi. Sebagai contoh output dari industri tekstil digunakan dalam proses produksi pembuatan pakaian jadi atau prodduk tekstil lainnya. Tingginya permintaan antara terhadap sektor- sektor tersebut ini menunjukan pentingnya peran output yang dihasilkan oleh sektor-sektor tersebut untuk digunakan sebagai input oleh sektor-sektor perekonomian lainnya. Tabel 5.1. Permintaan Antar dan Permintaan Akhir Sektor Perekonomian Jawa Barat Tahun 1999 Klasifikasi 10 sektor Permintaan Antara juta Rp Permintaan Akhir juta Rp Total Permintaan juta Rp Kode Sektor Jumlah Jumlah Jumlah 1 Pertanian 19.486,10 12,65 22.617,88 9,52 42.103,99 10,75 2 Pertambangan dan Penggalian 7.156,39 4,65 16.823,95 7,08 23.980,35 6,12 3 Industri tekstil dan Pakaian jadi 16.651,48 10,81 24.615,11 10,36 41.266,59 10,54 4 Industri lainnya 66.997,39 43,51 97.798,61 41,17 164.796,01 42,09 5 Listrik, gas dan air minum 3.917,49 2,54 4.378,26 1,84 8295,75 2,12 6 Bangunan 1.488,03 0,97 12.060,84 5,08 13.548,87 3,46 7 Perdagangan, hotel dan restoran 16.313,61 10,59 27807,89 11,71 44.121,50 11,27 8 Transportasi dan komunikasi 9.685,50 6,29 11.051,28 4,65 20,736,78 5,30 9 Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 4.234,14 2,75 4.126,68 1,74 8,360,82 2,14 10 Jasa-jasa 8.063,64 5,24 16.276,75 6,85 24,340,40 6,22 Total 153.993,80 100,00 237.557,29 100,00 391,551,10 100,00 Sumber: Tabel Input-Output Jawa Barat 1999 Klasifikasi 10 sektor diolah Permintaan akhir total Jawa Barat pada tahun 1999 yaitu mencapai Rp 237,55 miliar. Sektor yang memiliki kontribusi terbesar dalam pembentukan permintaan akhir adalah sektor industri lainnya yaitu sebesar Rp 97,79 miliar atau sebesar 41,17 persen. Sektor industri lainnya pada Tabel Iput-Output 1999 merupakan sektor yang tingkat konsumsi rumah tangganya paling tinggi. Diikuti oleh sektor industri tekstil dan pakaian jadi TPT sebesar Rp 24,61 miliar atau 10,36 persen. Pada industri TPT nilai permintaan akhir yang dimilikinya lebih besar dibandingkan dengan permintaan antaranya. Hal ini menunjukan bahwa output dari industri TPT cenderung digunakan untuk memenuhi permintaan konsumsi rumah tangga secara langsung.

5.1.2. Konsumsi Rumah Tangga dan Konsumsi Pemerintah