Tabel 11 diatas menunjukkan bahwa nilai kadar air satu formula teh dengan yang lainnya tidak terdapat perbedaan yang nyata berdasarkan uji statistik.
Seluruh formula teh camellia-murbei memiliki tingkat kadat air seperti yang disyaratkan SNI teh, yakni kurang dari 8. Hal ini sangatlah baik, karena kadar
air merupakan aspek penting bagi daya simpan suatu bahan. Teh kering memiliki sifat higroskopis, sehingga jika kadar airnya semakin rendah maka mutunya akan
lebih baik.
2. Ekstrak air
Ekstrak air adalah salah satu hal yang dapat menunjukkan banyaknya zat- zat fitokimia yang terlarut pada suatu minuman. Nilai ekstrak air teh camellia-
murbei dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12 Nilai ekstrak air pada teh camellia-murbei Formula teh
Ekstrak air bk
Klon gambung 7 non-oksimatis dengan Kanva oksimatis 43.0000
a
Klon gambung 7 non-oksimatis dengan Kanva non-oksimatis 41.7117
b
Klon gambung 7 non-oksimatis dengan Multikaulis oksimatis 41.4417
b
Klon gambung 7 non-oksimatis dengan Multikaulis non- oksimatis
41.1333
b
Klon gambung 9 non-oksimatis dengan Kanva oksimatis 42.6867
a
Klon gambung 9 non-oksimatis dengan Kanva non-oksimatis 41.4500
b
Klon gambung 9 non-oksimatis dengan Multikaulis oksimatis 41.2750
b
Klon gambung 9 non-oksimatis dengan Multikaulis non- oksimatis
41.4350
b
Tabel diatas menunjukkan bahwa murbei varietas Kanva memiliki kualitas yang lebih bagus daripada Multikaulis, sebab nilai ekstrak air murbei Kanva lebih
tinggi daripada Multikaulis baik secara non-oksimatis maupun oksimatis. Tingginya nilai ekstrak air pada murbei Kanva akan berkorelasi dengan tingginya
kandungan zat-zat fitokimia yang terlarut pada teh, sehingga formula teh camellia dengan murbei Kanva akan menghasilkan kulitas teh yang lebih baik daripada
dengan murbei Multikaulis. Berdasarkan SNI teh, nilai ekstrak air suatu minuman teh minimal 32 dari berat kering teh, sehingga dapat kita katakan bahwa
keseluruhan minuman teh camellia-murbei memiliki ekstrak air yang memenuhi standar SNI teh.
3. Kadar abu total
Pengukuran kadar abu dimaksudkan untuk mengetahui banyaknya kandungan mineral pada minuman teh camellia-murbei.
Tabel 13 Nilai kadar abu teh camellia-murbei Formula teh
Kadar abu bk
Klon gambung 7 non-oksimatis dengan Kanva oksimatis 8,4300a
Klon gambung 7 non-oksimatis dengan Kanva non-oksimatis 8,5450a
Klon gambung 7 non-oksimatis dengan Multikaulis oksimatis 8,0917a
Klon gambung 7 non-oksimatis dengan Multikaulis non- oksimatis
8,4950a Klon gambung 9 non-oksimatis dengan Kanva oksimatis
8,2467a Klon gambung 9 non-oksimatis dengan Kanva non-oksimatis
8,6883a Klon gambung 9 non-oksimatis dengan Multikaulis oksimatis
8,2033a Klon gambung 9 non-oksimatis dengan Multikaulis non-
oksimatis 8,6867a
Pada Tabel 13 dapat kita lihat bahwa kadar abu teh camellia-murbei belum memenuhi standar SNI teh. Pada standar teh nilai kadar abu minimal 4 dan
maksimum 8, sedangkan teh camellia-murbei baru mencapai angka lebih dari 8, yaitu berkisar antara 8, 091 hingga 8,688, sehingga berdasarkan kadar
abu, semua formula teh camellia-murbei belum memenuhi SNI teh. Pada suatu minuman diharapkan terdapat mineral-mineral dengan jumlah minimal 4 dan
maksimalnya 8, tingginya kadar abu total teh camellia-murbei dapat disebabkan karena terdapat cemaran logam saat proses pengolahan. Dapat kita lihat pada
Tabel 13, formula teh yang keduanya mengalami reaksi non-oksimatis memiliki kadar abu total yang lebih tinggi daripada formula teh yang salah satunya
mengalami proses oksimatis. Hal ini karena pada proses non-oksimatis terdapat perlakuan pemanasan daun teh terlebih dahulu hingga suhu 85 °C sebelum
dilakukan penggilingan agar tidak terjadi reaksi oksimatis. Proses pemanasan inilah yang diduga dapat memicu terbentuknya logam pada teh.
4. Abu tidak larut asam