5. Abu larut air dari abu total
Kadar abu larut air pada SNI teh minimal 45 berat kering. Pada teh camellia-murbei abu tidak larut air belum mencapai nilai 45, sehingga secara
keseluruhan teh yang dihasilkan pada penelitian ini belum mencapai standar SNI teh untuk parameter abu larut air.
Tabel 14 Nilai abu larut air teh camellia-murbei Formula teh
abu larut air bk
Klon gambung 7 non-oksimatis dengan Kanva oksimatis 43.487
a
Klon gambung 7 non-oksimatis dengan Kanva non-oksimatis 43.168
a
Klon gambung 7 non-oksimatis dengan Multikaulis oksimatis 41.670
a
Klon gambung 7 non-oksimatis dengan Multikaulis non- oksimatis
41.523
a
Klon gambung 9 non-oksimatis dengan Kanva oksimatis 43.702
a
Klon gambung 9 non-oksimatis dengan Kanva non-oksimatis 43.498
a
Klon gambung 9 non-oksimatis dengan Multikaulis oksimatis 42.692
a
Klon gambung 9 non-oksimatis dengan Multikaulis non- oksimatis
41.903
a
Kadar abu larut air mencerminkan banyaknya kandungan mineral larut air yang terdapat pada minuman teh camellia-murbei. Salah satu hal yang diduga
menyebabkan masih rendahnya nilai kadar abu larut air pada formula teh yang dihasilkan adalah rendahnya tingkat kesuburan tanah dari areal pertanaman teh
atau murbei, karena kandungan mineral yang terdapat pada tanaman diperoleh dari unsur hara yang terdapat pada tanah.
6. Alkalinitas
Tabel 15 Nilai alkalinitas teh camellia-murbei Formula teh
Alkalinitas bk
Klon gambung 7 non-oksimatis dengan Kanva oksimatis 2.32167
ab
Klon gambung 7 non-oksimatis dengan Kanva non-oksimatis 2.36333
a
Klon gambung 7 non-oksimatis dengan Multikaulis oksimatis 2.22167
c
Klon gambung 7 non-oksimatis dengan Multikaulis non- oksimatis
2.30167
ab
Klon gambung 9 non-oksimatis dengan Kanva oksimatis 2.30833
ab
Klon gambung 9 non-oksimatis dengan Kanva non-oksimatis 2.33167
ab
Klon gambung 9 non-oksimatis dengan Multikaulis oksimatis 2.30833
ab
Klon gambung 9 non-oksimatis dengan Multikaulis non- oksimatis
2.25333
bc
Nilai alkalinitas pada teh camellia-murbei Tabel 15 secara keseluruhan memenuhi kriteria SNI teh yang mensyaratkan nilai alkalinitas suatu minuman teh
minimal 1 dan maksimal 3 berat kering. Nilai tertinggi alkalinitas terdapat pada teh formula Klon gambung 7 non-oksimatis dengan Kanva non-oksimatis
dan terendah pada teh formula Klon gambung 7 non-oksimatis dengan Multikaulis oksimatis.
7. Kadar serat
Pada Tabel 16 dapat dilihat bahwa nilai dari kadar serat teh camellia- murbei paling tinggi dihasilkan pada formula Klon gambung 9 non-oksimatis
dengan Multikaulis non-oksimatis dengan nilai sebesar 12.1.
Tabel 16 Nilai kadar serat teh camellia-murbei Formula teh
Kadar serat bk
Klon gambung 7 non-oksimatis dengan Kanva oksimatis 11.4
a
Klon gambung 7 non-oksimatis dengan Kanva non-oksimatis 11.4
a
Klon gambung 7 non-oksimatis dengan Multikaulis oksimatis 11.3
a
Klon gambung 7 non-oksimatis dengan Multikaulis non- oksimatis
11.9
a
Klon gambung 9 non-oksimatis dengan Kanva oksimatis 11.9
a
Klon gambung 9 non-oksimatis dengan Kanva non-oksimatis 11.3
a
Klon gambung 9 non-oksimatis dengan Multikaulis oksimatis 11.6
a
Klon gambung 9 non-oksimatis dengan Multikaulis non- oksimatis
12.1
a
Nilai tersebut masih memenuhi standar dari SNI teh yang mensyaratkan kadar serat teh maksimal sebesar 16.5 dari berat kering. Nilai kadar serat
berkaitan dengan kualitas petikan pucuk teh, semakin kasar petikan, maka kadar serat akan semakin tinggi, sehingga semakin kecil nilai kadar serat kualitasnya
akan semakin baik. Dari hasil analisis kadar serat diatas, maka dapat dikatakan seluruh formula teh camelia-murbei yang dihasilkan pada penelitian ini memiliki
kualitas yang baik karena memenuhi standar SNI teh.
Hasil analisis fitokimia 1.
Theaflavin
Theaflavin memang tidak tercantum pada SNI teh, namun theaflavin merupakan senyawa flavonoid yang memiliki efek manfaat yang baik bagi
kesehatan peminumnya. Kandungan theaflavin teh camellia-murbei pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 10 dibawah ini.
0,48 0,44
0,43 0,34
0,51 0,46
0,42 0,38
0,00 0,10
0,20 0,30
0,40 0,50
0,60
Th ea
fl avi
n b
k
G7KO G7KN G7MO G7MN G9KO G9KN G9MO G9MN
Formula Gambar 10 Kandungan theaflavin teh camellia-murbei
Keterangan : G7KO = Klon gambung 7 non-oksimatis dengan Kanva oksimatis
G7KN = Klon gambung 7 non-oksimatis dengan Kanva non-oksimatis G7MO = Klon gambung 7 non-oksimatis Multikaulis oksimatis
G7MN = Klon gambung 7 non-oksimatis Multikaulis non-oksimatis G9KO = Klon gambung 9 non-oksimatis dengan Kanva oksimatis
G9KN = Klon gambung 9 non-oksimatis Kanva non-oksimatis G9MO = Klon gambung 9 non-oksimatis dengan Multikaulis oksimatis
G9MN = Klon gambung 9 non-oksimatis dengan Multikaulis non-oksimatis
Pada data tabel diatas terlihat bahwa kandungan theaflavin cenderung lebih tinggi pada teh formula Klon gambung 7 non-oksimatis maupun Klon
gambung 9 non-oksimatis dengan Kanva atau multicaulis yang mengalami proses oksimatis bila dibandingkan dengan pasangan non-oksimatisnya. Hal ini karena
theaflavin terbentuk dari senyawa katekin yang teroksidasi menjadi theaflavin dan thearubigin, sehingga kandungan theaflavin pada teh dengan proses oksimatis
menjadi lebih tinggi. Nilai
theaflavin tertinggi terdapat pada formula Klon gambung 9 non-
oksimatis dengan Kanva oksimatis, disusul formula Klon gambung 7 non- oksimatis dengan Kanva oksimatis. Untuk formula kedua Klon gambung dengan
Multikaulis oksimatis walaupun tetap lebih tinggi dari formula kedua Klon gambung dengan Multikaulis non-oksimatis, namun nilai theaflavinnya masih
dibawah dari formula kedua Klon gambung dengan Kanva oksimatis, bahkan juga dibawah formula kedua Klon gambung dengan Kanva non-oksimatis. Artinya
dalam hal kandungan theaflavin, murbei Kanva lebih unggul dari murbei Multikaulis untuk diformulakan dengan jenis camellia manapun dan dengan
proses pembuatan apapun.
2. Tanin