Teh Hijau Teh hitam

1. Teh Hijau

Teh hijau diperoleh tanpa proses oksidasi enzimatis; daun teh diperlakukan dengan panas sehingga terjadi inaktivasi enzim. Pemanasan ini dilakukan dengan dua cara yaitu dengan udara kering dan pemanasan basah dengan uap panas steam. Pada pemanasan dengan suhu 85 °C selama 3 menit, aktivitas enzim total katekin oksidase tinggal 5,49. Pemanggangan pan firing secara tradisional dilakukan pada suhu 100-200 °C sedangkan pemanggangan dengan mesin suhunya sekitar 220-300 °C. Pemanggangan daun teh akan memberikan aroma dan yang lebih kuat dibandingkan dengan pemberian uap panas. Keuntungan dengan cara pemberian uap panas, adalah warna teh dan seduhannya akan lebih hijau terang. I naktivasi enzim Pemanasan 85 °C selama 3 menit Penggilingan Pengeringan Pucuk teh segar Teh kering berkatekin tinggi Gambar 1 Alur proses pembuatan teh hijau

2. Teh hitam

Teh hitam diperoleh melalui proses oksidasi enzimatis. Dalam hal ini oksidasi enzimatis tidak menggunakan mikrobia sebagai sumber enzim, melainkan dilakukan oleh enzim total katekin oksidase yang terdapat di dalam daun teh itu sendiri. Pada proses ini, katekin flavanol mengalami oksidasi dan akan menghasilkan thearubigin. Caranya adalah sebagai berikut : daun teh segar dilayukan terlebih dahulu pada palung pelayu, kemudian digiling sehingga sel-sel daun rusak. Selama proses pelayuan, daun teh akan mengalami dua perubahan yaitu perubahan senyawa-senyawa kimia yang terdapat dalam daun serta menurunnya kandungan air sehingga daun teh menjadi lemas. Secara kimia, selama proses penggilingan merupakan proses awal terjadinya oksimatis yaitu bertemunya total katekin dan enzim total katekin oksidase dengan bantuan oksigen. Penggilingan akan mengakibatkan memar dan dinding sel pada daun teh menjadi rusak. Cairan sel akan keluar dipermukaan daun secara rata. Proses ini merupakan dasar terbentuknya mutu teh. Selama proses ini berlangsung, katekin akan diubah menjadi theaflavin dan thearubigin. Optimalisasi proses oksidasi enzimatis sangat menentukan kualitas hasil akhir. Apabila proses oksidasi enzimatis telah optimal, dilakukan pengeringan untuk menghentikan proses oksidasi pada saat mutu optimal sampai kadar air teh kering mencapai 4-6. Tabel 4 Komponen kimia daun teh dan teh hitam Jumlah bk Komponen Teh segar Teh hitam Selulosa, serat kasar Protein Klorofil, pigmen lain Pati Tanin Tanin terkondensasi Kafein Asam amino Gula dan gum Mineral Total abu Bahan esensial 34.00 17.00 1.50 0.50 25.00 0.00 4.00 8.00 3.00 4.00 5.50 0.00 34.00 17.00 1.00 0.25 13.00 4.00 4.00 9.00 4.00 4.00 5.50 `trace` Sumber : Harler 1964 Akibat perubahan kimia selama proses pengolahan, mutu teh hitam yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh komponen kimia daun teh segar. Komponen kimia daun teh dan teh hitam dapat dilihat pada Tabel 4. Vitamin yang terdapat pada daun teh adalah vitamin B 2 riboflavin dan vitamin C asam askorbat Eden 1976. Pada tahap pelayuan kandungan vitamin C menurun, dan hilang pada tahap oksimatis Soetejo 1970. Sebagian besar mineral-mineral pada daun teh terdapat di dalam cairan sel. Komposisi mineral daun teh dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Komposisi mineral daun teh Mineral Jumlah bk Kalium K Kalsium Ca Fosfor P Magnesium Mg Besi Fe Mangan Mn Belerang S Alumunium Al Natrium Na Silikon Si Seng Zn Tembaga Cu 1.760 0.410 0.320 0.220 0.150 0.120 0.088 0.069 0.030 0.024 0.003 0.002 Sumber : Eden 1976

3. Teh oolong