Kafein Uji Toksisitas Senyawa Total katekin Teh Camellia-Murbei Sebagai Minuman Kesehatan

dapat membuat otak menjadi lebih rileks, sedangkan efek farmakologisnya mampu menghambat sintesis dinding sel bakteri dan sintesis protein sel kuman gram positif maupun gram negatif Siswantoro 2006. Kandungan tanin pada teh camellia-murbei berdasarkan uji statistik terdapat perbedaan yang nyata yang disebabkan oleh interaksi antara teh camellia dengan teh murbei. Dari hasil uji statistik tersebut diperoleh informasi bahwa formula Multikaulis oksimatis dan non-oksimatis dengan Klon gambung 7 non- oksimatis memiliki kandungan tanin yang lebih tinggi dibandingkan dengan formula Multikaulis oksimatis dan non-oksimatis dengan Klon gambung 9 non- oksimatis, dan hal yang sebaliknya terjadi pada formula Kanva oksimatis dan non-oksimatis dengan Klon gambung 9 non-oksimatis memiliki kandungan tanin yang lebih tinggi dibandingkan dengan formula Kanva oksimatis dan non- oksimatis dengan Klon gambung 7 non-oksimatis. Hal tersebut menyiratkan bahwa murbei Multikaulis akan lebih bermanfaat jika diformulakan dengan Klon gambung 7 non-oksimatis, sedangkan murbei Kanva dengan Klon gambung 9 non-oksimatis.

3. Kafein

Kafein merupakan jenis alkaloid yang secara alamiah terdapat dalam biji kopi, daun teh, daun mete, biji kola, biji coklat, dan beberapa minuman penyegar. Secara ilmiah, efek langsung dari kafein terhadap kesehatan sebetulnya tidak ada, tetapi yang ada adalah efek tak langsungnya seperti menstimulasi pernafasan dan jantung, serta memberikan efek samping berupa rasa gelisah neuroses, tidak dapat tidur insomnia, dan denyut jantung tak berarturan tachycardia. Seperti halnya theaflavin dan tanin, kafein tidak terdapat pada salah satu yang disyaratkan SNI teh, namun jika dikonsumsi dalam jumlah yang tidak berlebihan, kafein memiliki manfaat yang tak tergantikan oleh senyawa lain, yakni berperan dalam menjaga kesiagaan otak mental alertness dan performance fisik. Kandungan kafein pada teh camellia-murbei dapat dilihat pada Gambar 12. Gambar 12 menunjukkan bahwa pada formula Klon gambung 7 non- oksimatis, kandungan kafein cenderung lebih tinggi jika bersama dengan Kanva atau Multikaulis yang mengalami proses oksimatis, sedangkan pada formula Klon gambung 9 non-oksimatis, kandungan kafeinnya justru lebih tinggi pada formula Klon gambung 9 non-oksimatis dengan Kanva atau Multikaulis yang non- oksimatis. Hal ini didukung oleh hasil uji statistik yang menunjukkan adanya perbedaan yang nyata dari hasil interaksi antara teh camellia dengan teh murbei pada nilai kafeinnya. 1,258 1,175 1,275 0,909 1,213 1,293 0,855 1,095 0,000 0,200 0,400 0,600 0,800 1,000 1,200 1,400 Kafein b k G7KO G7KN G7MO G7MN G9KO G9KN G9MO G9MN Formula Gambar 12 Kandungan kafein teh camellia-murbei Keterangan : G7KO = Klon gambung 7 non-oksimatis dengan Kanva oksimatis G7KN = Klon gambung 7 non-oksimatis dengan Kanva non-oksimatis G7MO = Klon gambung 7 non-oksimatis Multikaulis oksimatis G7MN = Klon gambung 7 non-oksimatis Multikaulis non-oksimatis G9KO = Klon gambung 9 non-oksimatis dengan Kanva oksimatis G9KN = Klon gambung 9 non-oksimatis Kanva non-oksimatis G9MO = Klon gambung 9 non-oksimatis dengan Multikaulis oksimatis G9MN = Klon gambung 9 non-oksimatis dengan Multikaulis non-oksimatis Artinya jika kita memiliki teh murbei Kanva atau multicaulis yang non- oksimatis dan menginginkan kandungan kafein yang tinggi untuk mendapatkan manfaat mental alertness yang lebih baik, maka yang kita pilih adalah mengformulakannya dengan Klon gambung 9 non-oksimatis. Hal yang sebaliknya, jika kita memiliki teh murbei Kanva atau Multikaulis yang oksimatis, untuk mendapatkan kandungan kafein yang lebih tinggi, maka dianjurkan mengformulakannya dengan Klon gambung 7 non-oksimatis. Kandungan kafein pada teh camellia-murbei dapat dikatakan aman untuk dikonsumsi karena nilainya antara 0,85 - 1,29 berat kering teh. Nilai tersebut setara dengan 25 mg – 38 mg kafein dalam satu cangkir teh yang berasal dari seduhan 3 g teh kering. Teh camellia-murbei yang berlanjut ke tahap uji toksisitas adalah formula teh yang memiliki kandungan fitokimia jenis total katekin yang paling tinggi dibandingkan dengan formula lainnya, sehingga proses selanjutnya dilakukan analisis kandungan total katekin. Namun dari kedelapan formula yang ada, hanya tiga formula saja yang akan dianalisis, sehingga untuk menentukan tiga formula tersebut dilihat dari nilai theaflavin dan tanin dari masing-masing formula, kemudian yang memiliki rataan tertinggi dipilih untuk kemudian dianalisis kandungan total katekinnya. Berdasarkan Harler 1963, total katekin pada teh terdiri atas flavonols, 1- epigallo-katekin dan gallat, namun pada saat terjadi oksimatis 1-epigallo-katekin teroksidasi menjadi theaflavin yang berwarna kuning dan thearubigin yang berwarna merah coklat. Tiga puluh persen 30 total katekin pada teh merupakan senyawa tanin Eden 1976. Sehingga salah satu indikator tingginya kadar senyawa phenol dapat dilihat dari nilai theaflavin dan tanin. Berikut informasi mengenai nilai kandungan theaflavin dan tanin. Tabel 17 Nilai kandungan theaflavin dan tanin teh camellia-murbei Parameter Uji Theaflavin Tanin Total No Formula -------- -------- 1 Klon gambung 7 non-oksimatis dengan Kanva oksimatis 0,479 4,398 2,439 2 Klon gambung 7 non-oksimatis dengan Kanva non-oksimatis 0,436 3,695 2,065 3 Klon gambung 7 non-oksimatis Multikaulis oksimatis 0,425 4,890 2,657 4 Klon gambung 7 non-oksimatis Multikaulis non- oksimatis 0,343 5,250 2,796 5 Klon gambung 9 non-oksimatis dengan Kanva oksimatis 0,479 4,398 2,516 6 Klon gambung 9 non-oksimatis Kanva non- oksimatis 0.461 4.973 2.717 7 Klon gambung 9 non-oksimatis dengan Multikaulis oksimatis 0,421 3,99 2,205 8 Klon gambung 9 non-oksimatis dengan Multikaulis non-oksimatis 0,376 4,516 2,446 Pada Tabel 17 terlihat bahwa tiga formula teh camellia-murbei yang memiliki kandungan theaflavin dan tanin yang tertinggi adalah Klon gambung 7 non-oksimatis dengan Multikaulis non-oksimatis, kemudian formula Klon gambung 9 non-oksimatis dengan Kanva non-oksimatis, serta Klon gambung 7 non-oksimatis dengan Multikaulis oksimatis, dengan rata-rata kandungan theaflavin dan tanin berturut-turut sebesar 2,796, 2,717, dan 2,657. Munculnya ketiga formula ini sangat menarik, karena dua formula Klon gambung 7 non-oksimatis berpasangan dengan Multikaulis, sedangkan Klon gambung 9 non-oksimatis berpasangan dengan Kanva, tidak ada formula Klon gambung 7 non-oksimatis dengan Kanva maupun Klon gambung 9 non-oksimatis dengan Multikaulis yang memiliki kandungan theaflavin dan tanin yang tinggi. Hal ini menunjukkan adanya kecenderungan yang baik jika klon Gambung 7 bersama dengan Multikaulis dan klon Gambung 9 bersama dengan Kanva. Ketiga formula teh yang telah dipilih berdasarkan rata-rata theaflavin dan tanin seperti yang diuraikan diatas, kemudian dilakukan analisis total katekin dengan hasil sebagai berikut : Tabel 18 Hasil analisis total katekin pada tiga formula teh camellia-murbei Parameter Uji EGC C EC EGCG ECG Total katekin No Formula ----------- ---------- 1 Klon gambung 9 non- oksimatis Kanva non- oksimatis 2.95 0.213 0.191 0.355 0.199 3.91 2 Klon gambung 7 non- oksimatis Multicaulis non- oksimatis 1.45 0.265 0.118 0.342 0.399 2.57 3 Klon gambung 7 non- oksimatis Multicaulis oksimatis 1.38 0.285 0.129 0.350 0.189 2.33 Hasil uji total katekin menunjukkan bahwa formula Klon gambung 9 non- oksimatis dengan Kanva non-oksimatis memiliki total total katekin yang tertinggi, disusul oleh teh Klon gambung 7 non-oksimatis dengan Multikaulis non- oksimatis yang pada uji sebelumnya memiliki persentase theaflavin dan tanin yang tertinggi. Hal ini menyiratkan selain keberadaan theaflavin dan tanin, terdapat komponen lain yang bisa mengindikasikan adanya total katekin yang terkandung pada teh. Pada Tabel 18 dapat dilihat bahwa jenis formula teh dengan proses non- oksimatis memiliki kandungan total katekin yang lebih tinggi dibandingkan dengan teh dengan proses oksimatis. Hal ini sesuai dengan Sibuea 2003 yang menyatakan bahwa teh hijau non-oksimatis memiliki kandungan total katekin yang lebih tinggi dari pada teh hitam oksimatis. Hal tersebut karena pengaruh dari proses oksimatis pada teh hitam yang mengubah sebagian senyawa katekin menjadi theaflavin dan thearubigin. Dari hasil uji total katekin formula teh yang berlanjut ke tahap uji toksisitas dipilih sebanyak dua formula, yakni formula nomor 1 Klon gambung 9 non-oksimatis Kanva non-oksimatis dan formula nomor 3 Klon gambung 7 non- oksimatis Multicaulis oksimatis. Hal ini dikarenakan formula nomor 1 adalah yang memiliki nilai total katekin tertinggi, sedangkan formula nomor 3 dipilih karena berdasarkan uji hedonik yang dilakukan oleh Damayanthi et al 2007, formula Klon gambung 7 non-oksimatis Multicaulis oksimatis merupakan formula teh yang paling disukai oleh konsumen. Uji Toksisitas Teh Camellia-Murbei Persiapan hewan uji

1. Kultur Daphnia