Teh oolong Uji Toksisitas Senyawa Total katekin Teh Camellia-Murbei Sebagai Minuman Kesehatan

Akibat perubahan kimia selama proses pengolahan, mutu teh hitam yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh komponen kimia daun teh segar. Komponen kimia daun teh dan teh hitam dapat dilihat pada Tabel 4. Vitamin yang terdapat pada daun teh adalah vitamin B 2 riboflavin dan vitamin C asam askorbat Eden 1976. Pada tahap pelayuan kandungan vitamin C menurun, dan hilang pada tahap oksimatis Soetejo 1970. Sebagian besar mineral-mineral pada daun teh terdapat di dalam cairan sel. Komposisi mineral daun teh dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Komposisi mineral daun teh Mineral Jumlah bk Kalium K Kalsium Ca Fosfor P Magnesium Mg Besi Fe Mangan Mn Belerang S Alumunium Al Natrium Na Silikon Si Seng Zn Tembaga Cu 1.760 0.410 0.320 0.220 0.150 0.120 0.088 0.069 0.030 0.024 0.003 0.002 Sumber : Eden 1976

3. Teh oolong

Teh oolong diproses secara semi oksidasi enzimatis dan dibuat dengan bahan baku khusus, yaitu varietas tertentu yang memberikan aroma khusus. Daun teh dilayukan lebih dahulu, kemudian dipanaskan pada suhu 160-240 °C selama 3- 7 menit untuk inaktivasi enzim, selanjutnya digulung dan dikeringkan Gambar 2 Perbedaan warna seduhan teh berdasarkan proses pengolahan Sumber : PPTK 2008 Manfaat Teh untuk Kesehatan Beragam penelitian ilmiah telah banyak mengungkap manfaat teh. Senyawa kimia yang terkandung seperti asam tonnic bermanfaat sebagai anti radang. Kandungan kafeinnya yang tidak terlalu tinggi mampu menstimulir metabolisme tubuh dan meningkatkan fungsi otak. Selain itu, senyawa total katekin jenis katekin dan theaflavin, yang berfungsi sebagai antioksidan, membantu menormalkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Zat antioksidan juga membantu mengeluarkan radikal bebas dari tubuh sehingga terhindar dari keracunan dan resiko kanker. Senyawa lain seperti tanin pada teh juga bermanfaat untuk relaksasi, sedangkan katekinnya bermanfaat untuk melawan sel kanker. Senyawa fitokimia sebagai senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman mempunyai peranan yang sangat penting bagi kesehatan termasuk fungsinya sebagai pencegah penyakit degeneratif. Pada teh senyawa fitokimia yang terkandung salah satunya adalah jenis total katekin. Senyawa total katekin dapat berperan sebagai penangkap radikal bebas hidroksil OH sehingga tidak mengoksidasi lemak, protein dan DNA dalam sel Benzie et al 1999 dan Hakim et al 2003. Radikal bebas yang berasal dari berbagai makanan awetan dan polusi udara merupakan musuh utama kesehatan, kecantikan dan penuaan dini, seperti cepat keriput dan noda hitam pada kulit. Kemampuan total katekin menangkap radikal bebas, 100 kali lebih efektif dibandingkan vitamin C dan 25 kali lebih efektif dari vitamin E Sibuea 2003. Tabel 6 Kandungan total katekin dari berbagai jenis teh Substansi Total katekin TehPucuk segar Katekin EC EGC ECG EGCG Total A. Indonesia • Teh hitam ortodox • Teh hitam CTC • Teh hijau ekspor • Teh hijau lokal • Teh wangi • Pucuk segar GMB 1 • Pucuk segar GMB 2 0.24 0.23 0.10 0.08 0.10 0.70 0.80 0.79 0.27 0.54 0.41 0.35 2.62 1.41 3.54 4.24 6.35 6.39 5.96 2.17 0.61 1.46 1.03 1.08 0.65 0.64 1.22 1.92 2.21 1.25 3.35 3.28 2.23 7.89 9.43 8.24 7.02 11.60 10.81 9.28 14.60 14.15 B. Jepang • Sencha 0.07 0.41 2.96 0.26 1.36 5.06 C. China • Oolong • Teh wangi 0.14 0.15 0.20 0.39 2.24 3.81 0.43 0.69 3.14 2.43 6.73 7.47 Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Teh dan Kina PPTK Klon gambung - Jawa Barat Indonesia Tabel 6 menunjukkan bahwa kandungan total katekin pada teh Indonesia yang merupakan komponen aktif untuk kesehatan ± 1,34 kali lebih tinggi dibanding teh dari negara lain PTPN VIII, PPTK Klon gambung dan ATI, 2007. Hal ini menjadi suatu keunggulan yang harus dimanfaatkan untuk bisa meningkatkan kualitas teh Indonesia sehingga punya daya tawar yang bernilai tinggi. Beberapa studi populasi yang dilakukan di Amerika dan Eropa secara konsisten ditemukan bahwa mengkonsumsi teh hitam dapat menurunkan resiko penyakit jantung. Sedikitnya tiga gelas teh hitam setiap hari akan menurunkan resiko serangan jantung sebesar 10-12 Peters et al 2001, Huxley et al 2003. Manfaat tersebut disebabkan karena kandungan flavonoid pada teh dapat memperbaiki fungsi endothelial dan menurunkan kadar kolesterol dalam darah Duffy et al 2001, Davies et al 2003. Hal ini senada dengan laporan penelitian Maron et al 2003 pada 240 responden di Jepang, bahwa minum teh tiga cangkir sehari secara rutin dapat menurunkan kolesterol total sebanyak 11.3 sedangkan kadar kolesterol dalam LDL dapat berkurang hingga 16.4. Selain bermanfaat bagi kesehatan jantung, kandungan flavonoid teh juga dapat meningkatkan sistem imun. Hasil penelitian Blaut et al 1999 menunjukkan bahwa flavonoid pada teh dapat menjaga keberlangsungan kesehatan pencernaan dengan cara menjaga keseimbangan bakteri yang terdapat di kolon. Hasil senada dinyatakan oleh Yee et al 2002, bahwa antioksidan dalam teh dapat menghambat tumbuhnya bakteri merugikan dalam usus serta memacu tumbuhnya bakteri baik. Untuk kesehatan tulang, teh juga memiliki peranan yang baik. Penelitian yang dilakukan pada wanita lanjut usia oleh Hegarty et al 2000 menghasilkan bahwa dengan minum teh secara rutin minimal tiga cangkir sehari, dapat memiliki massa tulang Bone Mass Density yang lebih tinggi dan menurunkan resiko osteoporosis di usia lanjut dibandingkan dengan yang tidak minum teh. Manfaat tersebut dapat dirasakan setelah minum teh secara rutin selama enam tahun atau lebih. Theanin, dan kafein terdapat secara alami pada teh. Bahkan theannin hanya diproduksi oleh daun Camellia sp. dan merupakan jenis asam amino utama pada teh hitam, hijau maupun oolong. Theanin memiliki peranan penting dalam menimbulkan efek stimulasi alami saat meminum teh. Beberapa studi menemukan bahwa L-theanin menstimulasi alpha-brainwaves yang berhubungan dengan rasa relax, namun mental tetap dalam kondisi siaga Song et al 2003. Kafein memberikan efek siaga seperti kafein pada kopi. Kafein pada secangkir teh setara dengan setengah kafein dari secangkir kopi. Kadar kafein pada teh bergantung dari berbagai faktor termasuk cara penyiapan, waktu menyeduh, jumlah teh yang digunakan, ukuran daun teh serta varietas tanaman tehnya sendiri. Berikut perbandingan kandungan kafein yang terdapat pada berbagai minuman. Tabel 7 Kandungan kafein pada berbagai minuman Minuman Kandungan kafein Kopi Kopi instan Teh Cola Cokelat susu Minuman energi 60-120 mg 250 ml cup 60-80 mg 250 ml cup 10-50 mg 250 ml cup 36 mg 375 ml can 20 mg bar 80 mg 250 ml can Sumber : ANZFA Caffein Report 2000 in www.lipton.com Murbei Murbei termasuk Genus Morus dan Famili Moraceae. Murbei pada dasarnya mempunyai bunga kelamin tunggal dan kadang-kadang berkelamin rangkap. Jenis-jenis murbei diklasifikasikan antara lain berdasarkan bentuk dan warna bunga, kuncup, tunas, daun dll. Bentuk-bentuk khas dari daun adalah daun berlekuk dan daun utuh. Murbei dikenal sebagai makanan utama ulat sutera. Namun, kegunaan tanaman yang berasal dari Cina dan dinamai sangye ini tidak terbatas dimanfaatkan oleh peternak ulat sutera. Dari sisi medis tanaman yang dikenal oleh orang Sumatra sebagai kerta, atau kitau, juga berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Murbei mempunyai rasa pahit, manis, dan bersifat dingin. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam daun murbei di antaranya ecdysterone, inokosterone, lupeol, b-sitosterol, rutin, moracetin, soquersetin, scopoletin, scopolin, alfa dan beta-hexenal, cis-g-hexenol, benzaldehide, eugenol, linalol, benzil alkohol, butylamine, acetone, trigonelline, choline, adenin, asam amino, copper, zinc, vitamin A, B, dan C, karoten, asam klorogenik, asam fumarat, asam folat, formyltertahydrofolik acid, mioinositul, dan phytoestrogen Hariana 2007. Varietas murbei Beberapa jenis murbei yang dibudidayakan untuk ulat sutera di antaranya adalah jenis Morus nigra, Morus multicaulis, Morus australis, Morus alba, Morus alba var. Macrophylla dan Morus bombycis. Seiring dengan berkembangnya teknologi di bidang pertanian, maka kemudian bermunculan varietas-varietas murbei yang baru hasil seleksi dan adaptasi, salah satunya adalah Morus alba var. Kanva Atmosoedarjo 2000.

1. Murbei Varietas Kanva