27 luar 30 cm dan diameter dalam untuk poros mata bor 5 cm. Panjang ulir
adalah 40 cm dengan jarak antar pitch 20 cm. Sedangkan pada perancangan sebelumnya Kurniawati, 2005 panjang ulir adalah 30 cm dengan jarak antar
pitch 15 cm. Mata bor direncanakan dapat membuat lubang tanam dengan
diameter lubang 30 cm dan kedalaman 60 cm. Sehingga jika lubang tanam pada tanaman perkebunan yang umumnya menggunakan ukuran lubang tanam
60 cm x 60 cm x 60 cm, maka dengan menggunakan alat pengebor tanah ini diperlukan pengeboran sebanyak 4 kali pengeboran.
Untuk bagian poros dibuat dari besi pipa dengan diameter 5 cm. Poros tersebut kemudian disatukan dengan spiral dengan cara pengelasan. Pada
ujung mata bor dibuat penitik yang terbuat dari besi pejal dengan diameter 5 cm yang disambungkan dengan poros mata bor dengan cara pengelasan.
3.3.2. Uji Performasi
Pengujian alat pengebor yang telah dimodifikasi bertujuan untuk mengetahui perubahan-perubahan dari kinerja alat dan perbaikan
permasalahan yang dihadapi saat alat dioperasikan dan akan dibandingkan dengan hasil pengujian sebelumnya. Pengujian meliputi pengujian kinerja alat,
pengujian getaran dan pengujian kebisingan.
3.3.2.1. Persiapan alat dan lahan
Alat yang akan diuji dipersiapkan terlebih dahulu sebelum dilakukan pengujian. Persiapan meliputi pengecekan bahan bakar, oli motor, pelumas
untuk gear box dan pemeriksaan keadaan alat secara keseluruhan untuk menghindari masalah yang tidak diinginkan.
Pengujian dilakukan dilahan yang telah diolah yang tersedia di Laboratorium Lapang, Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi
Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Persiapan lahan diperlukan untuk mempermudah proses pengeboran luasan lahan dan penentuan titik
pengeboran. Lahan yang akan digunakan adalah berukuran 0.6 x 0.6 m yang ditandai dengan patok. Kemudian dilakukan penentuan titik pengeboran.
28 Lubang tanam yang akan dibuat dengan alat pengebor tanah mekanis
sebanyak 4 lubang pada masing-masing putaran mesin, yaitu 3000, 4000 dan 5000 rpm. Lahan yang telah ditandai tersebut kemudian dibersihkan dari
tanaman penggangu, sampah dan bebatuan. Apabila lahan terlalu keras dan kering maka harus diberi air secukupnya. Tujuannya untuk menghindari
kerusakan pada mata bor dan memudahkan pengoperasian alat pengebor.
3.3.2.2. Pengujian kinerja alat
Pengujian kinerja alat adalah untuk mengetahui kapasitas kerja dari alat yang telah di modifikasi . Kapasitas kerja dibagi menjadi dua yaitu, kapasitas
lapang teoritis dan kapasitas lapang efektif. Kapasitas lapang teoritis didapat dengan dengan mengukur waktu yang diperlukan alat pengebor untuk masuk
ke lubang tanam dengan kedalaman 60 cm dan diameter 30 cm tanpa adanya beban pengeboran. Kapasitas lapang teoritis dihitung dengan menggunakan
rumus : Kapasitas lapang teoritis KLT = .........................3.1
Sedangkan kapasitas lapang efektif didapat dengan mengukur jumlah lubang yang dibuat dan waktu pengeboran dengan adanya beban pengeboran.
Kapasitas lapang efektif dihitung dnngan menggunakan rumus : Kapasitas lapang efektif KLE = ..............3.2
Dari hasil perhitungan kapasitas lapang teoritis dan kapasitas lapang efektif maka kita dapat menghitung besarnya efisiensi yang didapat selama
proses pengujian. Efisiensi pengeboran dihitung dengan menggunakan rumus : Efisiensi pengeboran =
100 ×
KLT KLE
...............................................3.3 Dimana : KLE = kapasitas lapang efektif lubangjam
KLT = kapasitas lapang teoritis lubangjam Jumlah lubang
Waktu pengeboran Jumlah lubang
Waktu pengeboran
29
3.3.2.3. Pengukuran Getaran