Dampak terhadap Harga Petani Produsen, Produksi Penawaran

7.3.2 Dampak terhadap Harga Petani Produsen, Produksi Penawaran

dan Surplus Produsen Pada skenario D penghapusan tarif impor hasil simulasi menunjukan penurunan terhadap harga kedelai pada tingkat petani produsen sebesar 22,63 persen, atau berubah dari nilai sebelumnya sebesar 16,29 persen dan surplus produsen turun sebesar 70,79 persen atau turun sebesar Rp 3,6 milyar. Dampak terhadap penawaran produksi pun menunjukan nilai perubahan yang negatif yaitu 3,85 persen atau terjadi penurunan jumlah penawaran kedelai domestik sebesar 27.830,00 ton. Penurunan jumlah penawaran produksi kedelai di tingkat domestik terjadi akibat penurunan harga pada tingkat petani. Penurunan jumlah penawaran tersebut akan berdampak pada perubahan yang negatif terhadap susplus produsen. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa perubahan penawaran produksi kedelai yang menurun sebagai akibat penghapusan tarif impor akan berpengaruh signifikan terhadap perubahan surplus produsen yang positif pula. Oleh karena terjadi penurunan harga pada tingkat petani maka dampak selanjutnya akan menunkan minat para petani untuk menanam kedelai atau yang sudah menanamnya akan mengkonversikan lahanya untuk tanaman palawija lainnya ayng lebih menguntungkan. Pada skenario D 1 mempertahankan tarif impor menunjukan perubahan dampak yang lebih ringan dari pada menghilangkan tarif impor. Dari sisi produsen petani, kebijakan mempertahankan tarif impor akan sangat membantu mereka. Dengan adanya tarif harga kedelai yang mereka hasilkan akan relatif dapat bersaing dengan harga kedelai impor yang lebih murah. Hal ini dibuktikan dari hasi analisis simulasi yaitu perubahan harga kedelai pada tingkat petani dan surplus produsen turun masing-masing sebesar 6,34 persen dan 29, 20 persen. Begitu pun dampak terhadap perubahan penawaran produksi yang relatif lebih ringan yaitu naik sebesar 1,08 persen Dampak kebijakan penghapusan tarif impor kedelai terhadap harga grosir, permintaan dan surplus konsumen, secara jelas dan ringkas dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16. Dampak Kebijakan Penghapusan Tarif Impor Kedelai terhadap Harga Petani, Penawaran Produksi dan Surplus Produsen pada Periode Tahun 1969-2008. Skenario Simulasi Variabel D1 10 D0 0 Perubahan Dampak terhadap harga produsen -6.34 -22.63 -16.29 Perubahan harga produsen RpKg -497.62 -1.727.66 -1.230.04 Harga produsen t 2 RpKg 7.349.32 5.907.41 -1.441.91 Perubahan penawaran -1.08 -3.85 -2.77 Perubahan penawaranTon 000 -7.80 -27.83 -20.03 Penawaran kedelai t 2 Ton 000 715.70 695.67 -20.03 Surplus produsen Rp 000 - 358.085.9 - 1.225.921 -867.835.49 Perubahan kesejahteraan yang ditimbulkan oleh adanya kebijakan penghapusan tarif impor kedelai akan menurunkan surplus produsen. Secara umum dampak terhadap harga kedelai pada tingkat petani produsen, penawaran produksi dan surplus produsen, akan lebih baik jika menerapakan kebijakan mempertahankan atau menerapkan kembali tarif impor. Alasannya jelas karena hal ini sesuai dengan hasil simulasi yang menunjukan dampak terkecil baik dari segi perubahan harga kedelai pada tingkat petani produsen, penawaran produksi dan surplus produsen. Secara historis dapat dideskripsikan bahwa penurunan surplus produsen kedelai disebabkan oleh penurunan harga kedelai pada tingkat domestik. Sebenarnya skenario ini yang sebenarnya membuat dilematis pihak pemerintah. Karena secara langsung pemerintah sendiri yang menghancurkan harapan petani kedelai untuk dapat meningkatkan taraf hidupnya dengan lebih layak. Oleh karena itu agar pemerintah tidak mengalami dilematika dalam menentukan arah kebijakan perkedelaian nasional seyogyanya mempertiambangkan kembali peniadaan tarif impor tersebut.

6.3.3 Dampak Terhadap Impor dan Penerimaan Pemerintah