Teori Kebijakan Perdagangan Internasional Kebijakan Tarif Impor

Kurva penawaran yang terlihat pada Gambar 3, menunjukan bahwa kuantitas penawaran responsif terhadap harga, bila harga naik maka kuantitas jumlah yang ditawarkan pun akan naik, begitu juga sebaliknya. Pergerakan kurva penawaran dari M ke N dipengaruhi oleh barang yang bersangkutan yaitu perubahan P 1 ke P 2. Pergerakan tarif impor dengan pendekatan analisa kurva penawaran akan merubah posisi harga barang yang bersangkutan, sehingga terjadi pergerakan kurva penawaran tersebut. Menurut Kumenaung 2002 menyatakan bahwa penawaran kedelai bersifat elastis terhadap perubahan harganya. Elastisitas harga kedelai di pulau Jawa lebih besar dibandingkan di luar pulau Jawa. Hal ini berimplikasi pada perluasan areal panen yang seharusnya lebih besar di Jawa dibandingkan di luar wilayah Jawa.

3.1.3. Teori Kebijakan Perdagangan Internasional

Teori kebijakan perdagangan internasional termasuk dalam ilmu ekonomi internasional. Menurut Salvatore 1997, Ilmu ekonomi internasional mengkaji saling ketergantungan antar negara. Secara spesifik, ilmu ekonomi internasional membahas teori perdagangan internasional, kebijakan perdagangan internasional, valuta pasar asing dan neraca pembayaran Balance of Payment, serta ilmu makroekonomi pada perdagangan terbuka. Teori kebijakan perdagangan internasional merupakan aspek mikroekonomi ilmu ekonomi internasional sebab berhubungan dengan masing- masing negara sebagai individu yang diperlakukan sebagai unit tunggal, serta berhubungan dengan harga relatif satu komoditas. Teori perdagangan internasional menganalisa dasar-dasar terjadinya perdagangan internasional serta 25 keuntungan yang di perolehnya Salvatore, 1997. Masih menurut Salvatore 1997, kebijakan perdagangan internasional mengkaji alasan-alasan serta pengaruh pembatasan perdagangan, serta yang hal-hal menyangkut proteksionisme baru New Protectionism.

3.1.4 Kebijakan Tarif Impor

Tarif impor secara teori dapat meningkatkan harga barang domestik pada negara pengimpor. Akhibatnya untuk konsumen pada negara pengimpor secara relatif akan mengalami kerugian. Para produsen di negara pengimpor akan memperoleh keuntungan. Menurut Salvatore 1997, dampak pemberlakuan tarif impor terhadap konsumsi Consumtion Effect of The Tariff yakni berkurangnya konsumsi domestik. Dampak pengenaan tarif terhadap produksi Production Effect of The Tariff adalah peningkatan produk domestik khususnya terhadap komoditi yang semula lebih banyak di impor. Dampak pengenaan tarif terhadap perdagangan Trade Effect of The Tariff yaitu turunnya impor akibat kenaikan harga di negara pengimpor. Dampak-dampak keseimbangan parsial akibat pemberlakuan tarif impor dapat di lihat pada Gambar 4 berikut ini. 26 Gambar 4. Dampak Keseimbangan Parsial Akibat Pemberlakuan Tarif. Sumber: Salvatore, 1997 Dalam Gambar 4, D q dan S q melambangkan kurva permintaan dan penawaran komoditi barang Q di negara pengimpor atau di istilahkan dengan Negara 2. dalam kondisi perdagangan bebas harga komoditi C adalah P 1 . Negara 2 akan mengkonsumsinya sebanyak Q 4 AB; Q 1 AC diantaranya merupakan produksi domestik, sedangkan Q 4 -Q 1 CB harus di impor dari negara lain. Jika Negara 2 memberlakukan tarif sebesar T persen terhadap komoditi Q, maka P q akan naik menjadi P 2 yang sebelumnya di P 1, itilah harga yang harus ditanggung oleh konsumen di Negara 2,sedangkan harga bagi konsumen dunia tidak berubah. Akibatnya, penduduk pada Negara 2 akan menurunkan tingkat konsumsinya sebanyak Q 3 GH, serta akan merubah seluruh komposisinya menjadi; Q 2 GJ merupakan produksi domestik, sedangkan Q 3 -Q 2 JH harus diimpor dari negara lain untuk menutupi kekurangan kebutuhan domestik. Dengan demikian, dampak pemberlakuan tarif terhadap konsumsi domestik bersifat negatif, adalah sebesar – Q 4 -Q 3 BN, dampak terhadap produksi bersifat positif, yakni sebesar Q 2 - Q 1 CM. Namun secara keseluruhan, pemberlakuan tarif akan merugikan P 2 P E P 1 E J G A C M H N B D q T S q S f + T S f Q 1 Q 2 Q 3 Q 4 Q quantitas P q harga 27 perdagangan, yakni [-{Q 4 -Q 3 + Q 2 -Q 1 }] BN + CM, meskipun tarif memberikan penerimaan kepada pemerintah Negara 2 sebanyak [Q 4 -Q 3 + Q 2 - Q 1 ] MJHN dikali dengan kenaikan harga akibat adanya tarif P 2 -P 1 . Ada empat dampak yang ditimbulkan dari pengenaan tarif yaitu 1 dampak terhadap konsumsi, 2 dampak terhadap produksi, 3 dampak terhadap penerimaan pemerintah, dan 4 dampak terhadap perdagangan Salvatore,1997.

3.1.5 Biaya dan Manfaat Tarif