Konsumsi Kedelai GAMBARAN UMUM PERKEDELAIAN NASIONAL

Upaya pemerintah untuk memacu produksi kedelai nasional adalah dengan mengurangi peranan impor kedelai. Berbagai paket program telah dilakukan sejak tahun 1980 antara lain; a intensifikasi melalui gerakan khusus Gersus kedelai yang disertai dengan paket kedit, b introduksi varietas unggul, c penyuluhan usahatani kedelai, d operasi khusus Opsus kedelai dengan pola kemitraan, e kebijaksanaan harga, f pembatasan impor melalui tarif impor, dan g tahun 2001 dengan program Gema Palagung 2001, serta h terakhir tahun 2008 diadakan Program dan Aksi Peningkatan Produksi Kedelai Nasional Tahun 2008. Dalam paket kredit usaha tani palawija, sudah terkandung didalamnya subsidi pupuk dan pestisida. Dalam upaya peningkatan produksi kedelai Indonesia, kontribusi utamanya luas areal panen harus ditambah. Hal lainnya yang lebih urgen adalah pengadaan bibit yang empunyai produktivitas tinggi. Di Indonesia potensi perluasan luas areal panen masih cukup besar. Potensi tersebut dapat dikembangkan dari lahan sawah maupun lahan kering, yang dilakukan melalui peningkatan indeks pertanaman dan perluasan areal panen baru.

5.2 Konsumsi Kedelai

Nasional Kebutuhan nasional akan kacang kedelai dapat diturunkan dari penjum- lahan antara angka produksi nasional dan impor kedelai. Kebutuhan akan kedelai secara tegas memperlihatkan peningkatan. Peningkatan konsumsi kedelai di Indonesia sejak tahun 1969 sampai dengan tahun 2008 berdasarkan Tabel 5 menunjukan angka rata-rata sebesar 50.075,82 ton. Pendekatan lain dapat dilakukan dengan menggunakan angka konsumsi kedelai perkapita per tahun, selama 39 tahun belakang Lihat Tabel 6. Tingkat 57 konsumsi kedelai perkapita per tahun pada masyarakat Indonesia sejak tahun 1969 sampai 2008 telah menunjukkan angka rata-rata 0.323 kg per tahun. Artinya setiap tahun rata-rata peningkatan konsumsi kedelai per kapita di Indonesia adalah 0,323 kg. Selama 39 tahun belakang 1969-2008 , pertumbuhan konsumsi per kapita per tahun terlihat semakin tinggi yaitu mencapai 3,58 persen per tahun. Peningkatan kebutuhan akan kedelai ini dapat dikaitkan dengan meningkatnya konsumsi masyarakat terhadap produk tahu dan tempe serta untuk pasokan industri kecap. Berdasarkan data pengamatan selama 39 tahun 1969-2008, terlihat pada Tabel 5. Penurunan konsumsi tersebut diduga terjadi karena pada saat tersebut terjadi kenaikan harga kedelai. Tabel 5. Penurunan Jumlah Konsumsi Kedelai di Indonesi pada Rentang Tahun 1971-2005 Ton. Tahun Pengamatan Jumlah Penurunan Konsumsi Ton 1971 -5.839 1973 -7.866 1977 -69.561 1980 -79.481 1981 -43.709 1982 -147.815 1987 -156.303 1989 -79.736 1993 -129.000 1994 -66.000 1995 -78.000 1996 -24.000 1997 -290.000 1998 -324.000 2000 -420.000 2001 -304.000 2003 -1.000 2004 -1.000 2005 -27.531 Sumber: Deptan, Ditjen Tanaman Pangan, 2008. Diolah. 58 Walaupun tidak setiap tahun menunjukkan peningkatan, tetapi ada pada beberapa tahun pengamatan terhadap konsumsi kedelai justru menunjukkan penurunan. Penurunan jumlah konsumsi kedelai yang paling mencolok terjadi pada tahun 2000 yaitu sebesar 420.000 ton. Tabel 6. Perkembangan Konsumsi Kedelai Per Kapita di Indonesia dari Tahun 1969-2008 Kg per Tahun. Tahun Pengamatan Konsumsi per kapita kgkapth Perubahan kgkapth Perubahan 1969 3.07 - - 1970 3.82 0.75 19.63 1971 3.91 0.09 2.30 1972 3.81 -0.10 -2.62 1973 3.62 -0.19 -5.25 1974 4.12 0.50 12.14 1975 4.10 -0.02 -0.49 1976 4.71 0.61 12.95 1977 4.07 -0.64 -15.72 1978 4.80 0.73 15.21 1979 5.52 0.72 13.04 1980 5.54 0.02 0.36 1981 6.38 0.84 13.17 1982 5.74 -0.64 -11.15 1983 5.61 -0.13 -2.32 1984 6.71 1.10 16.39 1985 6.71 0.00 1986 8.87 2.16 24.35 1987 8.17 -0.70 -8.57 1988 9.43 1.26 13.36 1989 9.32 -0.11 -1.18 1990 10.22 0.90 8.81 1991 10.35 0.13 1.26 1992 12.06 1.71 14.18 1993 11.54 -0.52 -4.51 1994 11.20 -0.34 -3.04 1995 11.00 -0.20 -1.82 1996 9.90 -1.10 -11.11 1997 10.31 0.41 3.98 1998 10.40 0.09 0.87 1999 11.70 1.30 11.11 2000 8.80 -2.90 -32.95 2001 9.80 1 10.20 2002 10.12 0.32 3.16 2003 10.53 0.41 3.89 2004 11.55 1.02 8.83 2005 12.46 0.91 7.30 2006 13.41 0.95 7.08 2007 14.34 0.93 6.49 2008 15.37 1.03 6.70 Rata-rata 0.32 3.58 Sumber: Deptan, Ditjen Tanaman Pangan, 2008. Diolah. 59

5.3 Impor Kedelai Indonesia